Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Stigmatisasi Pada Anak Nakal dan Bermasalah dengan Hukum Herningsih, Meliana Kartika; Rahaditya, R. Rahaditya
Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik Vol. 5 No. 3 (2025): (JIHHP) Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik
Publisher : Dinasti Review Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jihhp.v5i3.3856

Abstract

Stigmatisasi terhadap anak yang berkonflik dengan hukum sering kali menjadi penghalang utama bagi upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial mereka. Dalam konteks ini, hukum memiliki peran strategis untuk melindungi anak-anak dari efek negatif stigmatisasi melalui pendekatan berbasis perlindungan anak. Jurnal ilmiah ini mengeksplorasi pengaturan hukum yang berlaku di Indonesia, khususnya melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA), yang mengedepankan prinsip-prinsip keadilan restoratif dan diversi. Selain itu, Tujuan penelitian ini menganalisis kebijakan alternatif pidana berbasis restorative justice sebagai solusi efektif untuk mencegah stigma dan memberikan peluang bagi anak-anak untuk memperbaiki perilaku mereka tanpa harus menjalani proses hukum formal yang berpotensi merugikan. Metode Penelitian menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan perundang-undangan karena yang menjadi bahan kajian utama adalah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) tentang Stigmatisasi Pada Anak Nakal Dan Bermasalah Dengan Hukum. Pengaturan hukum mengenai anak yang berkonflik dengan hukum di Indonesia diatur dengan komprehensif dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Undang-Undang ini berfokus pada perlindungan hak-hak anak dan memberikan penekanan pada rehabilitasi dan reintegrasi sosial, bukan hanya penghukuman yang bersifat represif. Diversi memberikan alternatif penyelesaian yang lebih humanis dan mencegah dampak negatif bagi perkembangan anak, seperti trauma dan stigma. Meskipun demikian, pelaksanaan diversi masih menghadapi tantangan, seperti kurangnya pemahaman aparat penegak hukum tentang prinsip restorative justice, serta stigma masyarakat yang negatif terhadap anak yang menjalani diversi.
Pelaksanaan Tradisi Sinamot Perkawinan Adat Batak Toba Perspektif Undang-Undang Perkawinan Tahun 1974 Saly, Jeane N; Thie, Naysa Andrea; Rahmasar, Lisa; Monica, Racheline Angel; Antika, Aldizya Jasmine Harum; Herningsih, Meliana Kartika
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkawinan adat Batak Toba merupakan salah satu upacara ritual adat Batak Toba. Pada umumnya, pernikahan pada Adat Batak Toba seorang perempuan akan meninggalkan marganya setelah itu dia akan mengikuti marga dari suaminya. Suku Batak Toba menganut Sistem Patrilineal, hal ini dikarenakan untuk mewarisi garis keturunan dari marga anak laki-laki. Perkawinan yang sering dipakai dalam adat Batak Toba yaitu perkawinan jujur, bisa disebut juga perkawinan yang diawalkan dengan pembayaran jujur dengan istilah lain yaitu sinamot. Pada zaman dulu sinamot bukanlah berbentuk uang, melainkan barang-barang yang pada dasarnya dianggap bermakna. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu sinamot berubah konsep berupa uang yang diberikan sebagai transaksi jual beli. Dengan memberikan sinamot merupakan suatu bentuk penghormatan bagi pihak keluarga wanita. Tradisi ini telah menjadi salah satu dari serangkaian perkawinan tradisional yang divalidasi dan disetujui oleh masyarakat suku Batak Toba itu sendiri, sehingga dapat memperkuat integritas sosialnya. Maka, tujuan penelitian ini adalah Bagaimana makna sinamot dalam keluarga perempuan pada perkawinan suku masyarakat dan mengetahui faktor-faktor hambatan pelaksanaan tradisi sinamot pada perkawinan adat batak toba. Metode yang digunakan oleh penulis adalah Yuridis-Normatif.