Ismatullah, Dadang
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Membaca Fungsi Sastra Dinasti Banî Umayyah Dadang Ismatullah
Alfaz (Arabic Literatures for Academic Zealots) Vol 2 No 1 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.592 KB)

Abstract

Sastra pada masa Dinasti Banî ‘Umayyah berkembang orientasinya sebagai tindakan reaktif atas problematika yang muncul di zamannya. Munculnya kelompok-kelompok politik, aliran-aliran keagamaan, fanatisme kesukuan di masa ini telah menjadi sebab atas kelahiran tema-tema baru di dalam sastra, di antaranya adalah tema al-siyâsiy (politik), naqâidh (polemik), dan syi`r al-ghazal (cinta). Dari tema-tema yang muncul tersebut, dapat dilihat bahwa pada masa ini karya sastra tidak hanya dibuat untuk tujuan personal, melainkan dipergunakan untuk kepentingan kelompok (sekte) dan kekuasaan dan bahkan karya sastra menjadi barang komoditas (takassub bi al-syi`r) yang diperjual-belikan, sehingga fungsi yang ada pun tidak hanya sekedar untuk memberikan kesenangan dan nilai guna, melainkan ada fungsi-fungsi lain yang hadir mengikuti pola perkembangan sastra pada masa itu.
Mitos Cinta Layla Majnun Dadang Ismatullah
Alfaz (Arabic Literatures for Academic Zealots) Vol 1 No 1 (2013): Januari-Juni 2013
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.599 KB)

Abstract

Dalam memahami karya sastra, pembaca seringkali terjebak dalam mencerna pesan-pesan yang disampaikan di dalamnya. Karena sifat sastra sebagai tiruan dari kenyataan (mimesis), maka suatu cerita terkadang mengalir sedemikian rupa sehingga apa yang sesungguhnya hanyalah ‘mitos’, dipahami dan diyakini oleh pembaca sebagai sebuah kenyataan dan kebenaran. Tulisan ini membahas hakikat cinta dalam kisah Layla-Majnun menggunakan kajian Mitologi Roland Barthes. Kisah cinta ini telah diyakini oleh banyak pembaca sebagai sebuah hakikat cinta sejati, yang ketika dikaji secara lebih dalam, kesejatian cinta tersebut hanyalah sebuah ‘mitos’. Pembacaan secara mitologi dilakukan untuk menemukan hakikat dari apa terjadi dalam karya sastra dengan apa yang biasa atau semestinya terjadi di dalam dunia nyata. Mitologi dalam konsep Roland Barthes adalah pembacaan semiotika tingkat ke-II atau dalam tataran mitis. Sehingga dapat mengungkap hakikat yang tersembunyi dalam karya sastra.
Kesejajaran Realitas Ra’aytu Ramallah karya Mourid Barghouti dan Sejarah Palestina (Tinjauan Strukturalisme Genetik) Dadang Ismatullah
Alfaz (Arabic Literatures for Academic Zealots) Vol. 10 No. 1 (2022): June 2022
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/alfaz.Vol10.Iss1.8161

Abstract

This article tries to approach the conflict of Palestine through the novel Rsa'aytu Ramallah by Maorid Barghouti as seeking its parallel realities with historical facts. In so doing, the genetical components are to be analyzed by employing the Genetical Structaralism theory of Lucien Goldmann. The genetic of the novel can be seen in the parallelism between the literary facts and the socio-historical facts along the story. Thus, the novel not only comprises a mere fiction, but also along history of Palestine-Israel wars during the life of Barghouti. The author's worldview captures several crucial issues, such as the impacts of the war for Palestinians -mostly the immigrants among them-, the unstable politics that does not benefit the Palestinians interest, and gender iniquity which still exists in Palestine.
Kata Ash-Shirāṭ dan Tarāduf-nya dalam Al-Qur’an (Kajian Semantik Toshihiko Izutsu) / The word Ash-Shirāṭ and its Tarāduf in the Qur'an (Toshihiko Izutsu's Semantic Study) Maulani, Ikhfan; Nursida, Ida; Ismatullah, Dadang
Loghat Arabi : Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab VOL 5, NO 2 (DESEMBER 2024): LOGHAT ARABI
Publisher : IAI DDI Polewali Mandar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36915/la.v5i2.342

Abstract

This study aims to examine the meaning and use of the words Shirat and Tarāduf in the Qur'an with a semantic approach according to Toshihiko Izutsu. This study uses a qualitative method with a literature study to analyze the words Shirāṭ and Tarāduf in the Qur'an, as well as data sources from the verses of the Qur'an and related references such as semantic books and Arabic dictionaries. Data collection techniques involve documentation studies and descriptive-analytical analysis, with a purposive sampling approach to select relevant samples to facilitate analysis. The results of the analysis show that shirāṭ refers to the straight path as the main spiritual guide, while Sabīl is more specific to the path related to charity and struggle in the way of Allah. Meanwhile, Ṭarīq tends to indicate the path in a physical or geographical context. Although these three terms are often considered synonymous, each has different nuances of meaning that reflect the Qur'anic worldview. This study provides a deeper understanding of how the Qur'an uses seemingly similar words to convey different moral and spiritual concepts. This is important for the study of Islamic linguistics and theology, as well as for Muslims in understanding the teachings of their holy book.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna dan penggunaan kata Shirāṭ dan Tarāduf nya dalam Al-Qur'an dengan pendekatan semantik menurut Toshihiko Izutsu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi pustaka untuk menganalisis kata Shirāṭ dan Tarāduf dalam Al-Qur'an, serta sumber data dari ayat-ayat Al-Qur'an dan referensi terkait seperti kitab semantik dan kamus bahasa Arab. Teknik pengumpulan data melibatkan studi dokumentasi dan analisis deskriptif-analisis, dengan pendekatan purposive sampling untuk memilih sampel yang relevan guna mempermudah analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa shirāṭ merujuk pada jalan yang lurus sebagai panduan spiritual utama, sedangkan sabīl lebih spesifik pada jalan yang berkaitan dengan amal dan perjuangan di jalan Allah. Sementara itu, tarīq cenderung menunjukkan jalan dalam konteks fisik atau geografis. Meskipun ketiga istilah ini sering dianggap sinonim, masing-masing memiliki nuansa makna yang berbeda yang mencerminkan pandangan dunia Al-Qur'an. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana Al-Qur'an menggunakan kata-kata yang tampaknya serupa untuk menyampaikan konsep moral dan spiritual yang berbeda. Hal ini penting untuk studi linguistik dan teologi Islam, serta bagi umat Islam dalam memahami ajaran kitab suci mereka.