Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Evaluasi Kinerja Bendung Bettu Dalam Pemenuhan Ketersediaan Air Pada Daerah Irigasi Bettu Muh Jamir; Taufik Al Hidayat; Faraouk Maricar; Andi Makbul Syamsuri; Agusalim Agusalim
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i1.10335

Abstract

ABSTRAK: Bendung bettu merupakan salah satu dari beberapa bendung yang ada di DAS Sungai Bialo, Desa Dampang, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Bendung Bettu adalah bangunan bendung yang dibangun melintang di sungai Bialo untuk mengaliri Daerah Irigasi (DI) Bettu dengan luas areal 1.817 Ha dan panjang saluran irigasi untuk Saluran induk 1.007 m dengan 3 saluran sekunder dengan panjang 11.000 m dan saluran tersier 940 m. Sumber air utama yang digunakan untuk megairi areal irigasi Bettu berasal dari bendung Bettu mengairi 5 Desa dan 1 Kelurahan pada Desa Dampang, Barombong, Bialo, Paenre lompoe, Bontosunggu dan Kelurahan caile. Untuk menganalisa kriteria penilaian fungsi dan kondisi bendung bettu berdasarkan struktur bangunannya. Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah suatu metode pengambilan keputusan yang dikembangkan oleh Prof. Thomas L. Saaty. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan suatu keputusan (decision maker) dari beberapa parameter yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Komponen kinerja bendung sebagai indikator kondisi bendung dibagi menjadi tujuh komponen, yaitu Debit, Sedimen, Mercu, Bangunan Pengambilan, Bangunan Pembilas, Kantong Lumpur, dan Bangunan Penguras. dari ketujuh Komponen bendung didapatkan bobot kondisi bendung Bettu sebesar 25.33% dan kondisi bendung mengalami Kerusakan Sedang. Fungsi bendung bettu sebesar 65,40% dan keberfungsian bendung dalam Kondisi Cukup. Kata kunci: Bendung, Irigasi, Ketersediaan air