This study aims to analyze the harmonization of the da'wah movement carried out by the Muhammadiyah Branch Leadership (PCM) Sukajadi Pekanbaru City with the changing social values of society in the digital era. Using a qualitative approach and case study method, this research examines digital da'wah strategies, supporting factors, and challenges faced. The results show that PCM Sukajadi has utilized social media platforms such as Instagram, YouTube, and Facebook to disseminate creative and relevant religious content for the younger generation. However, digital disparities and resistance to changes in da'wah methods remain significant challenges. Recommendations include enhancing digital competencies of preachers, collaboration with educational institutions and NGOs, and community empowerment programs to address technological access gaps. The study concludes that harmonizing da'wah movements in the digital era requires adaptation to social and technological changes, as well as inclusive and participatory approaches. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis harmonisasi gerakan dakwah yang dijalankan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukajadi Kota Pekanbaru dengan perubahan nilai-nilai sosial masyarakat di era digital. Melalui pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, penelitian ini mengkaji strategi dakwah digital, faktor pendukung, dan tantangan yang dihadapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PCM Sukajadi telah memanfaatkan media sosial seperti Instagram, YouTube, dan Facebook untuk menyebarkan konten keagamaan yang kreatif dan relevan bagi generasi muda. Namun, kesenjangan digital dan resistensi terhadap perubahan metode dakwah menjadi tantangan utama. Rekomendasi penelitian mencakup peningkatan kompetensi digital para dai, kolaborasi dengan lembaga pendidikan dan NGO, serta program pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi kesenjangan akses teknologi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa harmonisasi gerakan dakwah di era digital memerlukan adaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi, serta pendekatan yang inklusif dan partisipatif.