Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

pengembangan PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK DIGITAL BERBASIS BUDAYA LOKAL UNTUK SISWA KELAS 2 SD Samino, M. Francine Avanti; Rahmawati, Magdalena Chori; Runggeari, Maria Shely; Maryono, Maryono; Purbadia, Maria Christina
Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Pendidikan Dasar - Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jpd.v15i2.50284

Abstract

Teaching materials are a supporting element for part of the learning process. The limitations of digital thematic teaching materials based on local culture for students in schools are the background for this research. The aim of this research is to produce digital thematic teaching materials based on local culture, especially for grade 2 elementary schools, so the students can enjoy and feel at ease when participating in thematic learning at school. The method applied in the research and development method, referring to the five stages of ADDIE, namely (1) analyzing needs (analysis), (2) designing digital thematic teaching materials based on local culture (design), (3) developing digital thematic teaching materials based on local culture (development), (4) testing digital thematic teaching materials based on local culture (implementation), (5) evaluating products (evaluation). Data collection uses techniques through interviews, observation, questionnaires and documentation. The results of the research can be concluded that the thematic digital teaching materials developed for grade 2 students have good material quality with a score of 83%, while the digital book design has very good quality with a score of 91,9%. This shows that digital teaching materials have very good quality so they can be used in the teaching and learning process. Apart from that, the material in the teaching materials is presented clearly and easily understood by students, is appropriate to their environment, has a positive impact and is a medium that is suitable for use.
MENGURAI PERMASALAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KEGIATAN PENDAMPINGAN POS SAPA UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA) Feronica, Feronica; Pandia, Weny Savitry S.; Agustian, Murniati; Samino, M. Francine Avanti; Zahrasari Lukita Dewi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v8i1.34467

Abstract

Masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi isu penting yang memerlukan upaya serius dalam pencegahan maupun penanganannya. Meskipun telah ada berbagai kebijakan untuk mencegah kekerasan terutama pada perempuan dan anak, perilaku kekerasan masih kerap terjadi. Berbagai dampak negatif jangka pendek maupun panjang yang meliputi fisik dan psikis bahkan keselamatan jiwa memerlukan penanganan dan upaya-upaya pencegahan yang serius. Pemprov DKI telah berupaya melakukan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan membentuk Pos SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) di beberapa perguruan tinggi di Jakarta. Salah satu perguruan tinggi tersebut adalah Unika Atma Jaya. Pos SAPA diharapkan dapat membantu menangani permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak untuk masyarakat di sekitar kampus. Berbagai kegiatan Pos SAPA Unika Atma Jaya yang meliputi pencegahan, penanganan, dan pendampingan kekerasan terhadap perempuan dan anak telah dilakukan. Dalam artikel ini disampaikan kajian oleh Pos SAPA Unika Atma Jaya khususnya terkait pendampingan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Pos SAPA menemukan beberapa permasalahan yang kompleks dan menjadi karakter yang membedakan kekerasan dalam rumah tangga dengan kekerasan lainnya. Tulisan ini disusun berdasarkan pengalaman Pos SAPA mendampingi korban kekerasan dalam rumah tangga pada tahun 2021 hingga 2024. Untuk mengatasi kasus kekerasan dalam rumah tangga yang terus meningkat dibutuhkan keterpaduan kerjasama antara berbagai institusi atau dibentuknya institusi khusus untuk mendampingi korban. Pencegahan menjadi hal penting untuk diupayakan, terutama dengan melibatkan lembaga perkawinan yang akan mempersiapkan pasangan yang akan menikah.