Penggunaan sistem otomasi pada rumah tangga semakin berkembang seiring kemajuan teknologi Internet of Things (IoT), salah satunya adalah sistem smart garage yang mampu mengendalikan pintu dan pencahayaan secara otomatis. Namun, sistem seperti ini umumnya bergantung pada suplai listrik konvensional, yang dapat menjadi kendala dalam hal efisiensi energi dan keberlanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem kendali pintu dan lampu garasi otomatis berbasis IoT yang didukung oleh sumber energi panel surya. Pendekatan perancangan sistem meliputi pemilihan komponen utama seperti mikrokontroler NodeMCU ESP8266, sensor ultrasonik, dan panel surya 10 watt, serta estimasi konsumsi daya dan ketersediaan energi harian berdasarkan data sekunder. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem ini mengonsumsi daya sebesar 11,86 Wh per hari, sedangkan energi efektif dari panel surya mencapai 35 Wh per hari. Dengan demikian, sistem dinilai layak untuk dioperasikan secara mandiri tanpa ketergantungan pada listrik PLN. Penelitian ini diharapkan menjadi landasan awal dalam pengembangan sistem smart garage berbasis energi terbarukan di lingkungan perumahan. Penggunaan sistem otomasi pada rumah tangga semakin berkembang seiring kemajuan teknologi Internet of Things (IoT), salah satunya adalah sistem smart garage yang mampu mengendalikan pintu dan pencahayaan secara otomatis. Namun, sistem seperti ini umumnya bergantung pada suplai listrik konvensional, yang dapat menjadi kendala dalam hal efisiensi energi dan keberlanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem kendali pintu dan lampu garasi otomatis berbasis IoT yang didukung oleh sumber energi panel surya. Pendekatan perancangan sistem meliputi pemilihan komponen utama seperti mikrokontroler NodeMCU ESP8266, sensor ultrasonik, dan panel surya 10 watt, serta estimasi konsumsi daya dan ketersediaan energi harian berdasarkan data sekunder. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem ini mengonsumsi daya sebesar 11,86 Wh per hari, sedangkan energi efektif dari panel surya mencapai 35 Wh per hari. Dengan demikian, sistem dinilai layak untuk dioperasikan secara mandiri tanpa ketergantungan pada listrik PLN. Penelitian ini diharapkan menjadi landasan awal dalam pengembangan sistem smart garage berbasis energi terbarukan di lingkungan perumahan.