Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Flavonoid dari Ekstrak Etanol dan Fraksi Etil Asetat Daun Senduduk (Melastoma malabathricum L) dengan KLT dan Spektrofotometri UV-VIS Hainil, Sri; Rachdiati, Henny; Meilanda, Rastria; Asiska, Nanda
Papua Medicine and Health Science Vol. 1 No. 1 (2024): Vol. 1 No. 1 (Juni 2024): Papua Medicine and Health Science
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64141/pmhs.v1i1.5

Abstract

Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati merupakan habitat bagi berbagai jenis tumbuhan obat yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tanaman Senduduk (Melastoma malabathricum L) adalah salah satu contoh yang populer dalam pengobatan tradisional di Indonesia. Daun dari tanaman ini mengandung senyawa flavonoid, sebuah kelompok senyawa fitokimia yang memiliki manfaat kesehatan yang beragam, sehingga menarik minat peneliti untuk melakukan studi lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa flavonoid yang terdapat pada ekstrak etanol dan fraksi etil asetat daun Senduduk (Melastoma malabathricum L) dengan metode KLT dan spektrofotometri uv-vis. Daun Senduduk diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Skrining fitokimia dilakukan untuk mengetahui senyawa yang terkandung pada daun Senduduk. Pemisahan senyawa dilakukan dengan menggunakan metode KLT, dengan kuarsetin sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukan nilai Rf pembanding dan sampel sebesar 7,3. Hasil uji menggunakan spektrofotometri uv-vis menunjukkan bentuk spektrum yang sama antara pembanding dan sampel, jadi dapat disimpulkan bahwa senyawa flavonoid pada daun Senduduk termasuk golongan kuarsetin.
Formulasi Dan Uji Stabilitas Fisik Krim Ekstrak Metanol Daun Belimbing Darah (Baccaurea Angulata) Dengan Basis Vanishing Cream (VC) Rachdiati, Henny; Rachmayanti, Aprilya Sri; Atmaja, Sania Dina
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Belimbing darah ditemukan di Pulau Kalimantan dan Natuna termasuk suku Phyllanthaceae. Masyarakat setempat menggunakan Belimbing darah sebagai lalapan dan manisan. Tanaman ini mengandung senyawa flavonoid, fenol dan karotin serta memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan dari penelitian adalah memformulasikan ekstrak daun Belimbing darah menjadi sediaan krim dengan basis vanishing cream dan mengetahui hasil uji stabilitas mutu fisik dari sediaan tersebut. Metode penelitian dianalisis secara deskriptif. Ekstrak Daun Belimbing darah diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Konsentrasi zat aktif yang digunakan adalah formula basis 0%, formula I 5%, formula II 7,5%, dan formula III 10%. Formula harus memenuhi syarat uji sifat fisik yang meliputi uji orgnoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, viskositas, daya lekat, uji iritasi, dan uji stabilitas (cycling test) selama 28 hari. Sediaan krim ekstrak Belimbing darah termasuk tipe minyak dalam air (M/A). Uji organoleptis formula basis warna putih dan formula selanjutnya berturut-turut berwarna hijau, hijau tua, hijau kehitaman serta berbau khas aromatik. Hasil uji homogenitas bahwa semua formulasi sediaan krim homogen, pH yang diperoleh 5,4-6,5, uji daya sebar yang diperoleh adalah 5,2-6,4 cm, uji viskositas diperoleh dengan nilai telah memenuhi persyaratan dan uji daya lekat diperoleh 10,24-17,55 detik. Hasil uji iritasi pada relawan, aman, dan tidak terjadi iritasi pada kulit. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ekstrak daun Belimbing darah dapat diformulasikan menjadi sediaan krim dan memiliki stabilitas fisik yang tidak mengalami perubahan selama penyimpanan