Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan terhadap bencana alam. Pemerintah berupaya membangun masyarakat tangguh di lebih dari 53.000 desa dan kelurahan di wilayah rawan bencana. Data BNPB mencatat lebih dari 33.000 kejadian bencana selama periode 2001–2020, yang menyebabkan 191.529 korban jiwa dan kerusakan pada 2.710.441 rumah. Pada tahun 2022, Provinsi Sulawesi Tengah mencatat 238 bencana, dengan Kabupaten Parigi Moutong dan Kecamatan Parigi Selatan sebagai wilayah yang sering terdampak. Salah satu desa yang mengalami kerugian signifikan adalah Desa Boyantongo, yang menghadapi kerusakan pada bangunan, infrastruktur, serta lahan persawahan, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat sehari-hari. Upaya mitigasi risiko bencana di Desa Boyantongo mencakup pemantauan, perencanaan partisipatif, serta pelatihan dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan warga dalam mengenali dan menanggulangi risiko banjir, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dan instansi terkait. Kegiatan ini melibatkan Puskesmas Parigi dan masyarakat Desa Boyantongo sebagai mitra. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi dan simulasi bersama pihak terkait, termasuk Puskesmas, Babinkamtibmas, Karang Taruna, dan perwakilan masyarakat. Poltekkes Kemenkes Palu bertindak sebagai fasilitator dan penyandang dana. Kegiatan dilaksanakan pada 4–5 Maret 2024 di Aula Kantor Desa Boyantongo dengan diikuti oleh 27 peserta. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta, yang terlihat dari rata-rata nilai pre-test sebesar 10,37 meningkat menjadi 11,85 pada post-test. Peserta yang lebih senior menunjukkan pemahaman lebih baik tentang bencana banjir, sedangkan peserta muda lebih antusias dalam praktik. Kesimpulannya, kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mitigasi bencana banjir. Direkomendasikan agar kegiatan serupa dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan lebih banyak masyarakat untuk memperluas dampaknya.