Latar Belakang: Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya. Untuk menjaga dan memelihara kesehatan reproduksi pada perempuan pekerja sangat disarankan setiap tempat kerja mempunyai Pos Kesehatan Reproduksi Perempuan. Pos kesehatan reproduksi perempuan adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari oleh untuk dan bersama masyarakat pekerja melalui pemberian pelayanan kesehatan dengan pendekatan utama promotif dan preventif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skor pengetahuan pekerja perempuan tentang kesehatan reproduksi sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan Pos Kesehatan Reproduksi Perempuan. Metode : Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan model One group pretest posttest design yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja perempuan yang bekerja secara rutin di Juragan Dimsum dengan menggunakan metode total sample sehingga sampel berjumlah 30 orang. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian rata-rata pengetahuan responden sebelum intervensi adalah 49,80 dan rata-rata pengetahuan responden sesudah intervensi adalah 71,90 dengan beda rata-rata adalah 22,1 dengan standar deviasi 14,73. Kesimpulan : Maka disimpulkan terdapat perbedaan skor pengetahuan pekerja perempuan tentang kesehatan reproduksi sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hal ini menunjukkan bahwa metode Pos Kesehatan Reproduksi dapat meningkatkan pengetahuan pekerja perempuan. Pelaksanaan PKRP sebaiknya dilakukan dengan membuat kontrak atau kesepakatan jadwal dengan perusahaan supaya Pos Kesehatan Reproduksi Perempuan tidak mengganggu produktivitas pekerja. Selain itu pemeriksaan kesehatan pada meja 2 baiknya ditambah dengan pemeriksaan lainnya seperti pengukuran tinggi badan, dan lain lain yang dirasa perlu.