Cabai merah merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Pertumbuhan dan produksi cabai merah dapat dimaksimalkan dengan menggunakan pupuk organik cair dan jarak tanam yang tepat. Salah satu bahan dasar yang dapat digunakan dalam pupuk organik cair yaitu cangkang telur ayam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon penggunaan cangkang telur dan perlakuan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi cabai merah. Penelitian ini berlangsung pada bulan Agustus sampai November 2023. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah perlakuan POC cangkang telur yang terdiri atas 3 taraf, yaitu kontrol, 200 ml/L, dan 400 ml/L. Faktor kedua adalah perlakuan jarak tanam yang terdiri atas 3 taraf, yaitu 40 x 60 cm, 50 x 60 cm, dan 60 x 60 cm. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pupuk organik cair cangkang telur berpengaruh terhadap tinggi tanaman 20 HST (20,43 cm), 30 HST (30,57 cm), 40 HST (58,90 cm); jumlah daun 20 HST (22,83 helai), 30 HST (45,31 helai), 40 HST (74,31 helai); jumlah buah (6,44 buah); bobot buah per petak (1,48 kg); produksi ton/hektar (7,40 ton/ha); dan berpengaruh tidak nyata pada umur berbunga. Sedangkan jarak tanam berpengaruh nyata terhadap bobot buah per petak (1,21 kg), produksi ton/hektar (6,04 ton/ha). Interaksi antara POC cangkang telur dengan jarak tanam hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah buah (6,44 buah). Perlakuan konsentrasi POC cangkang telur 400 ml/L dan jarak tanam 60 cm x 60 cm memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi cabai merah