Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

WACANA KETIDAKSETARAAN GENDER TERHADAP PEREMPUAN DALAM FILM SEHIDUP SEMATI (ANALISIS WACANA KRITIS NORMAN FAIRCLOUGH) Ruandi, Febri; Sulaiman , Aimie; Jeffri Sinabutar, Michael
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 7 No. 6 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v7i6.11440

Abstract

Penelitian ini menganalisis representasi ketidaksetaraan gender dalam film Sehidup Semati menggunakan pendekatan analisis wacana kritis Norman Fairclough, dengan fokus pada dimensi teks, discourse practice, dan sociocultural practice. Hasil analisis pada dimensi teks menunjukkan bahwa film ini merepresentasikan perempuan sebagai sosok subordinat dalam rumah tangga, agama, dan masyarakat melalui penggunaan bahasa yang menormalisasi dominasi laki-laki dan menekan otonomi perempuan. Wacana patriarki dalam film ini dilegitimasi melalui dialog yang bersifat imperatif dan dogmatis, terutama dalam ranah keluarga dan institusi keagamaan. Pada dimensi discourse practice, film ini diproduksi sebagai respons terhadap fenomena kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di masyarakat. Distribusi film melalui bioskop dan platform digital memperluas jangkauan kritik sosialnya terhadap norma patriarki yang mengakar, sementara interpretasi audiens menunjukkan respons yang beragam, dari apresiasi terhadap kritik sosial yang disampaikan hingga kontroversi terkait representasi agama dan keluarga. Dalam dimensi sosiokultural, film ini mencerminkan struktur sosial yang mempertahankan subordinasi perempuan melalui norma budaya, agama, dan hukum. Karakter utama menghadapi tekanan sosial yang menghalangi perlawanan terhadap KDRT, sementara karakter lain hadir sebagai oposisi terhadap patriarki. Film ini menyoroti peran institusi sosial dalam menormalkan ketidakadilan gender serta pentingnya media dalam meningkatkan kesadaran publik. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa Sehidup Semati bukan sekadar narasi fiksi, tetapi juga medium kritik sosial yang menyoroti ketidaksetaraan gender dan dominasi patriarki dalam masyarakat. Melalui pendekatan wacana kritis, penelitian ini memperlihatkan bagaimana bahasa dalam film berperan dalam membentuk dan merefleksikan struktur sosial. Kata kunci: Sehidup Semati, analisis wacana kritis, ketidaksetaraan gender, patriarki, kekerasan dalam rumah tangga
PEMBERDAYAAN & PENDAMPINGAN KELOMPOK PEREMPUAN DALAM PENGEMBANGAN, PEMASARAN & MANAJEMEN USAHA BUAH PEDADA & KERAJINAN ATAP NIPAH DI KOTAWARINGIN Ramadhani, Tiara; Jeffri Sinabutar, Michael; Daddy Setiawan, Ryand; Ulum, Miftahul
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 10 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i10.3465-3470

Abstract

Adanya pandemi Covid 19 memberikan dampak bagi kehidupan dan penurunan ekonomi secara tidak merata, seperti tingkat daya beli masyarakat menurun yang diakibatkan karena adanya pembatasan sosial yang tidak memperkenankan masyarakat untuk saling berinteraksi, sehingga sangat mempengaruhi pendapatan hasil penjualan terutama pada pemasaran yang masih menggunakan dan mengandalkan sistem konvensional. Dalam hal ini diperlukan upaya alternatif untuk mengembalikan ekonomi secara stabil. Salah satunya dengan sosialisasi dan pendampingan untuk melakukan pemasaran secara digital yang bersifat online supaya lebih dikenal luas oleh masyarakat tanpa harus memasarkan secara langsung. Dalam kegiatan sosialisasi dan pendampingan ini, Salah satu produk UMKM yang dikembangkan masyarakat Desa Kotawaringin yang mayoritas pekerjanya perempuan adalah produk Matahari, atap daun nipah dan sirup pedada. Selain itu, dalam memasarkan produk yang dihasilkan seperti produk matahari, sirup pedada, dan atap daun nipah, pelaku UMKM harus melakukan pembuatan konten yang menyajikan informasi produk dengan sistem pemasarannya melalui e-commerce/platform yang banyak digunakan oleh masyarakat seperti google, facebook, instagram, dan sebagainya. Dalam mengembangkan suatu produk, pelaku UMKM harus memperhatikan beberapa hal yang meliputi penyajian foto dan video produk, penggunaan influencer, Adjustment / Hubungan / Ikatan pada pihak tertentu, serta testimoni dan review dari konsumen. Penyajian informasi/promosi produk melalui foto dan video diharuskan menggunakan bahasa yang baik serta media sosial yang digunakan khusus untuk memasarkan produk.