Sejumlah riset mengindikasikan bahwa capaian pembelajaran kimia dipengaruhi oleh berbagai aspek, diantaranya: (1) peserta didik yang mengalami kesulitan dalam pemahaman konsep kimia yang memiliki karakteristik spesifik dalam mengaitkan konsep dengan aplikasinya (2) pembaca menghadapi kendala dalam mengimplementasikan pengetahuan kimia. 3) Rendahnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran kimia dan (4) masih dominannya persepsi bahwa kimia merupakan mata pelajaran yang kompleks. Cakupan materi sains yang dikaji dalam penelitian ini mencakup, tetapi tidak dibatasi pada, larutan asam-basa, kimia, persamaan kimia, sistem koloid, larutan penyangga, dan larutan stoikiometri. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan model Problem Based Learning (PBL) sebagai alternatif strategi peningkatan hasil belajar pada berbagai jenjang pendidikan menengah meliputi SMA, SMK, dan MA. Metodologi yang diimplementasikan adalah kajian literatur, yang juga dikenal sebagai penelusuran kepustakaan, melibatkan pencarian terstruktur terhadap suatu permasalahan dengan menganalisis kompilasi teks yang telah dipublikasikan. Berdasarkan berbagai penelitian relevan menunjukkan bahwa pendekatan yang lazim diterapkan pendidik untuk meningkatkan capaian pembelajaran siswa adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan mengaplikasikan metode pembelajaran fundamental yakni Problem Based Learning (PBL). Hasil penelitian mengindikasikan bahwa capaian pembelajaran peserta didik yang menerapkan PBL menunjukkan performa lebih optimal dibandingkan dengan yang menggunakan metode konvensional.