Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Jasser Auda's Maqāṣid al-Sharī’ah: Transforming Professional Zakat for People's Welfare Huda, M Ikhwanul; Kaamilah, Ummi Fadliyati; El Hijri, Muhammad Faqihuddin
Al-Muamalat: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 12, No 1 (2025): January (IN PRESS)
Publisher : Department of Sharia Economic Law, Faculty Sharia and Law, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/am.v12i1.40952

Abstract

Professions in the current era are very diverse and have a very large income, especially in Indonesia. The Indonesian Ulema Council (MUI) responded to the problem by issuing MUI Fatwa No. 3 Year 2003 on professional zakat. This research aims to discuss the welfare and social justice efforts made by MUI, providing confirmation of the obligation to pay professional zakat. This type of research is normative juridical by using a statute approach. The data used are MUI Fatwa Number 3 Year 2003 and previous studies related to Maqāṣid sharia, then analyzed using Jasser Auda's Maqāṣid al-Shari’ah theory to explore MUI's role in efforts to implement social welfare and justice in the implementation of zakat payments. The results show that Jasser Auda's Maqāṣid theory is relevant to professional zakat in the modern era, which is obligatory due to stable income. In the concept of Wholeness, professional zakat must be paid through an institution or directly to the recipient. Openness equates it with zakat on commerce according to the MUI fatwa, which emphasizes justice. Interrelatedness shows the role of professional zakat in education, while multidimensionality offers flexibility in its empowerment. Purposefulness emphasizes the purpose of zakat in religious and socio-economic aspects.
Jasser Auda's Maqāṣid al-Sharī’ah: Transforming Professional Zakat for People's Welfare Huda, M Ikhwanul; Kaamilah, Ummi Fadliyati; El Hijri, Muhammad Faqihuddin
Al-Muamalat: Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 12 No. 1 (2025): January
Publisher : Department of Sharia Economic Law, Faculty Sharia and Law, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/am.v12i1.40952

Abstract

In the current era, professions are increasingly diverse and offer substantial incomes, especially in Indonesia. The Indonesian Ulema Council (MUI) responded to the problem by issuing MUI Fatwa No. 3 Year 2003, which addresses the obligation of paying zakat on professional income. This research aims to discuss the welfare and social justice efforts made by MUI, providing confirmation of the obligation to pay professional zakat. This research employs a normative juridical approach, focusing on statutory analysis. The data used are MUI Fatwa Number 3 Year 2003 and previous studies related to Maqāṣid al-Shari’ah, then were analyzed through Jasser Auda's Maqāṣid al-Shari’ah theory to explore the role of MUI in efforts to implement social welfare and justice in the implementation of zakat payments. The results show that Jasser Auda's Maqāṣid theory is relevant to professional zakat in the modern era, where its obligation is grounded in the stability of income. In the concept of Wholeness, professional zakat must be paid through an institution or directly to the recipient. Openness equates it with zakat on commerce according to the MUI fatwa, which emphasizes justice. Interrelatedness shows the role of professional zakat in education, while multidimensionality offers flexibility in its empowerment. Finally, Purposefulness emphasizes the purpose of zakat in religious and socio-economic aspects.
PRINSIP KEADILAN PADA ZAKAT PERTANIAN, PERNIAGAAN, DAN PERTAMBANGAN PERSEPEKTIF KEADILAN JOHN RAWLS Huda, M Ikhwanul; Fauziyah, Silvia Ifta
Yurisprudentia: Jurnal Hukum Ekonomi Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/yurisprudentia.v10i2.13543

Abstract

Problematika tentang prinsip keadilan mengenai zakat masih menjadi pertanyaan sampai saat ini, terutama prinsip keadilan pada zakat pertanian, perniagaan dan pertambangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prinsip keadilan pada zakat pertanian, perniagaan, dan pertambangan di era saat ini. Mengingat zakat perniagaan dan pertambangan memiliki keuntungan jauh lebih besar ketimbang zakat pertanian pada era saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah studi literatur yang mengacu pada berbagai sumber dokumen, data, dan informasi yang berasal dari buku, jurnal ilmiah, dan website resmi. Dengan mengkaji sumber primer dan skunder yang menengai zakat pertanian, perniagaan, dan pertambangan kemudian dianalisis dengan yang terjadi pada era sekarang ini dengan prinsip keadilan milik John Rawls. Hasil penelitian menunjukan bahwa zakat pertanian tidak hanya hanya makanan pokok saja tetapi makanan non pokok juga diwajibkan untuk zakat, serta zakat pertanian dapat disamakan dengan nisab emas dan perak yaitu 85 gram emas atau harga jual senilai itu. Zakat perniagaan dapat dibayarkan satu bulan sesuai dengan nisab yang telah ditetapkan, bahkan bisa dibayarkan kita barang yang mempunyai nilai tinggi terjual. Sedangkan zakat pertambangan tidak hanya berlaku untuk emas dan perak saja melainkan semua jenis tambang yang menguntungkan juga wajib dizakati sesuai dengan nisab hasil tambang emas dan perak.