Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PROFIL PENGGUNAAN OBAT TUBERCULOSIS MULTI DRUG RESISTANT (MDR) DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA, JAWA TENGAH Aulia Fitri; Zulmai Rani; Robiatun Rambe; Ziza Putri Aisyia Fauzi
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.777

Abstract

Tuberkulosis Multi Drug Resistant (TB MDR) adalah TB yang disebabkan oleh resistensi kuman tuberkulosis terhadap dua jenis obat anti tuberkulosis (OAT) lini pertama, isoniazid dan rifampisin, baik bersamaan dengan atau tanpa OAT tambahan. Secara global insiden kasus TB MDR pada tahun 2016 berkisar 153.000 pasien dan diantaranya ada 130.000 pasien baru yang memulai pengobatan TB MDR di tahun tersebut, sedangkan keberhasilan terapi TB MDR terhadap pasien yang memulai pengobatan sejak 2014 sebanyak 54%. Total kasus TB MDR pada tahun tersebut juga diketahui pasien meninggal sebanyak 16% dan 8% lainnya gagal dalam pengobatan. Riset ini menggunakan metode deskriptif non-eksperimenal dengan desain penelitian potong lintang yang dilakukan setiap bulan. Data dikumpulkan di Poliklinik TB MDR RSUD dr. Moewardi dari Mei hingga Agustus 2019 melalui penelusuran rekam medis pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki, sebanyak 67 orang (57,26 persen), orang di bawah 60 tahun, sebanyak 103 orang (88,03 persen), dan orang dengan berat badan tertinggi 33 hingga 50 kg, sebanyak 61 orang (52,10 persen). Jenis obat yang paling banyak dikonsumsi yaitu <10 adalah 63 orang (53,80%), tanpa komorbiditas sebanyak 76 orang (64,96%), riwayat tuberculosis yang kambuh sebanyak 39 orang (33,33%), riwayat sosial yang merokok sebanyak 32 orang (27,35%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang paling umum adalah pria dan orang di bawah 60 tahun. Pola peresepan obat TB MDR berdasarkan jenis obat yang paling umum digunakan adalah kurang dari 10.
Gambaran Waktu Tunggu Pelayanan Resep Racikan dan Resep Non Racikan di Puskesmas Garuda Kota pekanbaru Rahmayati Rusnedy; Annisa Fitri Angraini; Audi Ichsania Achamad; Liau Che Kuang; Sri Harti Dewi; Aulia Fitri; Lia Gusniwinarni
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.341

Abstract

Waktu tunggu pelayanan resep dimulai dari pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat yang disertai pemberian Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE). Waktu tunggu resep memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan, hal ini merupakan masalah yang sering menimbulkan kendala pasien dibeberapa tempat pelayanan kesehatan. Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan metode observasional. Data yang diperoleh populasi sebanyak 400 dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 200, terdiri dari 167 resep non racikan dan 33 resep obat racikan. Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata waktu tunggu pelayanan resep obat racikan 12 menit dan resep non racikan 6 menit. Selain itu didapatkan hasil penelitian terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi waktu tunggu  diantaranya: jumlah resep yang diproses pada waktu tertentu, jumlah pasien yang menebus  obat/klien yang menunggu, kerumitan pada resep, masalah asuransi dan resep yang ditulis  secara tidak benar. Kesimpulan dari data tersebut waktu tunggu pelayanan resep di Puskesmas Garuda sudah sesuai dengan standar Kepmenkes No.129/Menkes/SK/II/2008, dikatakan sesuai apabila waktu tunggu pelayanan resep racikan £60 menit sedangkan non racikan £30 menit.
PEMBUATAN MINUMAN PROBIOTIK TEH KOMBUCHA DARI LIMBAH BONGGOL NANAS (MANUFACTURING PROBIOTIC DRINKS KOMBUCHA TEA FROM PINEAPPLE HUMP WASTE) Ferdy Firmansyah; Rahayu Utami; Aulia Fitri; Asmarani Asmarani; Febry Sesilia T; Halijah Putri Yani; Isnaini Annur; Laras Alhabil; Lilis Three Patmawati; Rahtu Janese Safitri; Rizki Dwi Yanto; Tiara Rizkia; Tri Ningtiyas Pratiwi1
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.28351

Abstract

Kombucha merupakan minuman hasil fermentasi cairan teh dan gula dengan menambahkan starter mikrobia kombucha yaitu bakteri Acetobacter xylinum dan khamir seperti Saccharomyces cerevisiae, Saccharomyces ludwigii, Saccharomyces bisporus, Zygosaccharomyces sp. Kandungan senyawa kimia yang dihasilkan oleh teh kombucha menjadikan kombucha sebagai minuman fungsional yang memiliki banyak manfaat yang sangat berguna bagi tubuh manusia. Kombucha bermanfaat sebagai antioksidan, antibakteri, memperbaiki mikroflora usus, meningkatkan ketahanan tubuh dan menurunkan tekanan darah. Pengambilan data dilakukan dengan door to door, pembagian leaflet, dan melakukan penyuluhan kepada masyarakat dengan pemberian informasi secara langsung, edukasi secara lisan terkait judul yang diangkat yaitu “Pembuatan minuman probiotik teh kombucha dari limbah bonggol nanas” dan diakhiri dengan pengisian kuisioner terkait pemahaman masyarakat terhadap informasi yang telah disampaikan.Berdasarkan kegiatan yang dilakukan didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan tiap individu berbeda-beda. Jumlah responden yang didapatkan sebanyak 50 responden. Sebelum melakukan sosialisasi dilakukan kegiatan tanya jawab atau pretest terlebih dahulu guna untuk mengetahui pengetahuan warga selama ini tentang pemanfaatan limbah bonggol nanas sebagai minuman probiotik teh kombucha. Hal itu dapat dilihat dari hasil pengujian statistik menggunakan metode uji Wilcoxon, dimana hasil data yang didapat menunjukkan bahwa adanya hubungan signifikan yaitu dengan meningkatnya skor pengetahuan dari pre-test ke post-test dengan nilai 0,000 yang mana nilai tersebut <0,05.
GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN PADA PESERTA DIDIK SMK FARMASI X DI KOTA PEKANBARU Ferdy Firmansyah; Rahayu Utami; Aulia Fitri; Roni Ardiyansyah; Adinda Abia Utami; Adnin Rahayu; Salsa Oriendhini; Septy Amelia Rizki Rambe; Shafira Ilma Burhan; Sherly Putri Arsila; Siska Dian Pitri; Siti Nurul Anissa; Sri Lidya Rasihen
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.33699

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya-upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia antara lain dalam hal perluasan wawasan, pengetahuan maupun peningkatan keterampilan. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian Program Studi Profesi Apoteker STIFAR RIAU angkatan XI adalah pengumpulan data dengan pengisian lembar check-list sebelum dan sesudah pemaparan materi kepada siswa sekolah menengah kejuruan farmasi di Kota Pekanbaru. Hasil lembar check-list pre-test terhadap tingkat pengetahuan peserta didik diketahui sebesar 56% yang mengetahui bahaya merokok dengan sangat baik dan 44% peserta didik yang mengetahui bahaya merokok dengan baik terhadap kesehatan sebelum pemaparan materi. Hasil lembar check-list post-test terhadap tingkat pengetahuan peserta didik diketahui sebesar 78% yang mengetahui bahaya merokok dengan sangat baik dan 22% peserta didik yang mengetahui bahaya merokok dengan baik terhadap kesehatan sebelum pemaparan materi. Berdasarkan hasil pengabdian dapat disimpulkan yaitu terjadi peningkatan pengetahuan peserta didik SMK Farmasi X setelah dilakukan penyuluhan tentang bahaya merokok.