Perceraian orang tua merupakan fenomena sosial yang meningkat dan berdampak luas terhadap anak sebagai pihak paling rentan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis dampak perceraian terhadap tumbuh kembang anak dari dua perspektif, yakni pandangan Islam dan tenaga kesehatan, serta mengeksplorasi pendekatan strategis yang mengintegrasikan keduanya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis. Data diperoleh melalui studi literatur dan wawancara mendalam dengan enam partisipan yang terdiri dari tenaga kesehatan (dokter dan perawat), tokoh agama, dan anggota masyarakat di Kabupaten Sumedang, kemudian dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceraian berdampak negatif pada aspek psikososial, kesehatan fisik, dan perkembangan spiritual anak. Perspektif Islam menekankan bahwa meskipun perceraian diperbolehkan, tanggung jawab orang tua terhadap hak-hak anak tetap wajib dijalankan. Sementara dari sisi kesehatan, anak korban perceraian memerlukan pemantauan tumbuh kembang, dukungan psikologis, dan intervensi gizi. Dengan demikian, perlindungan anak pasca perceraian membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan kolaborasi antara orang tua, tenaga kesehatan, tokoh agama, dan lembaga pendidikan guna memastikan tumbuh kembang anak tetap optimal. Kata kunci: Dampak psikologis anak, intervensi kolaboratif, perceraian orang tua, perspektif Islam dan kesehatan, tumbuh kembang anak. Parental divorce is a social phenomenon that is increasing and has a wide impact on children as the most vulnerable party. This study aims to describe and analyze the impact of divorce on child development from two perspectives, namely the Islamic perspective and health workers, and to explore a strategic approach that integrates the two. The method used is qualitative with a descriptive-analytical approach. Data were obtained through literature studies and in-depth interviews with health workers, religious leaders and the community in Sumedang Regency, then analyzed thematically. The results of the study indicate that divorce has a negative impact on the psychosocial aspects, physical health, and spiritual development of children. The Islamic perspective emphasizes that although divorce is permitted, parental responsibility for children's rights must still be carried out. Meanwhile, from a medical perspective, children who are victims of divorce require growth and development monitoring, psychological support, and nutritional intervention. Thus, child protection after divorce requires a holistic approach that involves collaboration between parents, health workers, religious leaders, and educational institutions to ensure optimal child growth and development. Keywords: Psychological impact on children, collaborative intervention, parental divorce, Islamic and health perspectives, child development