Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kadar Glukosa dan Trigliserida pada Ayam Petelur Fase Produksi Akhir yang Diberi Ransum Mengandung Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) RAMADHANI, AGNIA MUTHMAINNAH; LATIPUDIN, DIDING; RAMADHAN, RAHMAD FANI
Jurnal Sumber Daya Hewan Vol 5, No 1 (2024): Jurnal Sumber Daya Hewan
Publisher : Program Studi Peternakan K. Pangandaran, Universitas Padjadjaran PSDKU Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsdh.v5i1.51394

Abstract

Ayam petelur fase produksi akhir atau afkir berarti terjadi level kritis dalam proliferasi sel ataupun sifat fungsional dari mitokondria yang menyebabkan apoptosis dan ketidakseimbangan antioksidan. Apoptosis pankreas memicu resistensi insulin sehingga dapat memengaruhi kadar glukosa dan trigliserida dalam tubuh ayam. Peningkatan antioksidan eksogen dapat dilakukan melalui suplementasi tanaman herbal daun kelor ke dalam ransum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian ekstrak daun kelor beserta jumlah persentase penambahan ekstrak daun kelor dalam ransum yang optimal untuk dapat menstabilkan kadar glukosa dan menurunkan kadar trigliserida pada ayam petelur fase produksi akhir dalam batas normal. Penelitian ini menggunakan metode analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Ayam petelur yang digunakan adalah jenis Hy-Line Brown berusia 102 minggu sebanyak 20 ekor. Perlakuan penelitian terdiri atas P0: ransum basal + 0% ekstrak daun kelor, P1: ransum basal + 0,08% ekstrak daun kelor, P2: ransum basal + 0,12% ekstrak daun kelor, dan P3: ransum basal + 0,16% ekstrak daun kelor. Hasil analisis statistik menampilkan bahwa pemberian ekstrak daun kelor tidak memengaruhi kadar glukosa ayam (P>0,05), tetapi memengaruhi kadar trigliserida ayam petelur fase produksi akhir (P<0,05). Pemberian ekstrak daun kelor yang optimal dalam ransum terjadi pada P3 yaitu 0,16% karena dapat menstabilkan kadar glukosa hingga 224,26 mg/dL dan menurunkan kadar trigliserida hingga 112,96 mg/dL yang keduanya sesuai dengan ambang batas kadar pada ayam petelur (234-252 mg/dL glukosa darah dan kurang dari 150 mg/dL trigliserida darah).