Zulkifli Zulkifli
Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Ukuran Butir Sedimen dengan Kelimpahan Bivalvia di Perairan Teluk Buo Bungus Sumatera Barat Gita Purnama Sari; Rifardi Rifardi; Zulkifli Zulkifli
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 2 (2024): Juli
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.12.2.312-320

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2024 di perairan Teluk Buo Bungus Sumatera Barat pada Januari 2024, bertujuan untuk mengetahui ukuran butir sedimen, dan kelimpahan bivalvia serta menganalisis hubungan ukuran butir sedimen terhadap kelimpahan bivalvia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu sampel diambil langsung dari perairan kemudian dianalisis di Laboratorium. Lokasi penelitian yang dibagi menjadi 3 stasiun dengan 5 titik sampling di setiap stasiun. Pengambilan sampel menggunakan spatula sendok semen dengan petakan kuadran 50 x 50 cm2 hingga kedalaman 10 cm. Ukuran diameter rata-rata sedimen pada stasiun I yaitu 0,50 – (-1,40) Ø yang tergolong dalam klasifikasi pasir kasar (coarse sand - pasir paling kasar (very coarse sand), dengan kelimpahan bivalvia berkisar antara 8,00–16,00 ind/m2. Stasiun II mempunyai diameter rata-rata sedimen 2,90-0,80 Ø yang tergolong dalam klasifikasi pasir halus (fine sand) - pasir kasar (coarse sand), dengan diameter rata-rata berkisar antara 12,00–48,00 ind/m2. Sedangkan stasiun III berkisar antara 4,63-3,03 Ø tergolong dalam klasifikasi lumpur (silt) hingga pasir sangat halus dengan kelimpahan bivalvia berkisar 44,00–84,00 ind/m2. Berdasarkan Penelitian ini ukuran butir sedimen dengan kelimpahan bivalvia memiliki hubungan yang sangat kuat dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,7181 dan koefisien korelasi (r) 0,8474. Semakin halus ukuran butir sedimen maka semakin tinggi kelimpahan bivalvia, dan sebaliknya.
Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu di Pantai Pasir Jambak, Kota Padang, Sumatera Barat Dodi Tri Putra Sitompul; Joko Samiaji; Zulkifli Zulkifli
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 13 No. 1 (2025): Maret
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.13.1.p.43-51

Abstract

Pantai Pasir Jambak merupakan salah satu kawasan konservasi yang berada di Kelurahan Pasie Nan Tigo Kota Padang. Kawasan ini memiliki agenda dengan pelestarian penyu dan ekosistemnya. Namun, praktik-praktik yang tidak ramah lingkungan di daerah tersebut masih saja terjadi, seperti eksploitasi dan perdagangan telur, serta pencemaran pantai, sehingga berdampak pada keberadaan penyu yang bertelur di Pantai Pasir Jambak. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pengelolaan kawasan konservasi penyu pantai Pasir Jambak dari dimensi ekologi dan sosial masyarakat. Pada penelitian menggunakan pendekatan Multidimensional scaling (MDS) dengan menggunakan tools yang disebut RapConservation hasil modifikasi dari program RapFish (Rapid Appraisal for Fisheries). Status keberlanjutan dimensi ekologi termasuk dalam kategori cukup berkelanjutan (65,64%), dan dimensi sosial termasuk kategori cukup berkelanjutan (61,65%). Strategi dimensi ekologi mencakup rehabilitasi vegetasi pantai dengan penanaman spesies yang tahan terhadap abrasi. Strategi dimensi sosial meningkatkan frekuensi penyuluhan dan edukasi tentang konservasi penyu
Kondisi Vegetasi Lamun di Perairan Pantai Nirwana Kota Padang Sumatera Barat Ghina Salsabila; Joko Samiaji; Zulkifli Zulkifli
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 13 No. 1 (2025): Maret
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.13.1.p.150-157

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2024 bertempat di perairan Pantai Nirwana, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Sampel yang diambil berupa lamun, sedimen, dan parameter kualitas air. Sampel dianalisis di Laboratorium Biologi Laut dan Kimia Laut, Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kondisi vegetasi lamun di Pantai Nirwana berdasarkan jenis, kerapatan, tutupan, frekuensi, dan pola distribusi lamun. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan penentuan titik lokasi yang dilakukan secara purposive sampling.  Hasil yang didapatkan adalah vegetasi lamun yang ditemukan di Pantai Nirwana hanya terdiri dari satu jenis, yaitu Thalassia hemprichii. Perhitungan kerapatan lamun menunjukkan kisaran 136,89-178,89 tegakan/m2. Kondisi lamun berdasarkan kerapatan termasuk ke dalam kategori rapat dan sangat rapat. Tutupan lamun berkisar antara 62,50-70.83%. Kondisi lamun berdasarkan persentase tutupan lamun termasuk ke dalam kategori kondisi lamun yang kaya atau sehat. Frekuensi lamun T. hemprichii berkisar 0,75-0,85. Hasil perhitungan Indeks Morisita memiliki nilai (Id) > 1, artinya bahwa pola distribusi populasi lamun pada lokasi pengamatan memiliki pola distribusi yang mengelompok