Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI BANDING KUAT TARIK ANGKUR PADA ANGKUR CAST-IN DAN POST INSTALLED Christianto, Daniel; Liucius, Yenny Untari; Leman, Sunarjo; Kholin, Davin; Zorovian, Nelson
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 1, Februari 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i1.30803

Abstract

Anchors are connecting devices used to attach and install structural concrete components to other components. There are two types of anchor installation methods, cast-in and post installed systems. Cast-in anchors have advantages in terms of behavior and failure modes that are more predictable, while post-installed anchors are more commonly used due to its cost-effectiveness. One type of post-installed anchor is the adhesive anchor. Adhesive anchors are installed by inserting reinforcing bars into drilled holes in concrete that have been injected with adhesive. However, despite the various advantages and disadvantages of each anchor installation method, there are differences in anchor behavior and pull-out capacity that needs to be known. This research conducted pull-out tests with a confined test method on both cast-in anchors and adhesive post installed anchors installed with HILTI HIT-RE 500V3 chemical adhesive, using anchor rebars with diameters of 13mm and 16mm with an embedment depth of 5D on all samples. From the results, the pull-out capacity ratio of post installed/cast-in anchors for D13 anchors is 1,25 at the edge and 1,03 at the center. For D16 anchors, the values obtained are 1,20 at the edge and 1,34 at the center. Abstrak Angkur merupakan alat penghubung yang digunakan untuk menghubungkan dan memasang komponen struktur beton pada komponen lainnya. Terdapat dua jenis pemasangan angkur yaitu sistem pemasangan cast-in (cor di tempat) dan post installed (pasca pasang). Angkur cor di tempat memiliki kelebihan pada perilaku dan mode kegagalan yang lebih dapat diprediksi, sementara pemasangan pasca pasang lebih banyak digunakan karena merupakan cara yang cukup ekonomis. Salah satu jenis angkur pasca pasang adalah angkur pasca pasang adhesif. Angkur pasca pasang adhesif merupakan jenis angkur yang dipasang dengan memasukkan batang tulangan ke dalam lubang bor pada beton yang telah ditambahkan dengan adhesif. Namun dengan berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing cara pemasangan angkur, masih terdapat perbedaan dalam perilaku angkur dan kapasitas tarik angkur yang perlu diketahui. Pada penelitian ini dilakukan uji tarik dengan metode confined test pada angkur cor di tempat dan angkur pasca pasang adhesif yang dipasang dengan perekat adhesif HILTI HIT-RE 500V3 dengan tulangan angkur diameter 13 mm dan 16mm dan kedalaman penanaman 5D pada semua sampel. Dari hasil pengujian diperoleh perbandingan rasio kuat tarik angkur post installed/cast-in untuk angkur D13 sebesar 1,25 pada bagian tepi dan 1,03 pada bagian tengah. Untuk angkur D16 diperoleh nilai 1,20 pada bagian tepi dan 1,34 pada bagian tengah.
PENGARUH KEDALAMAN PENGANGKURAN TERHADAP KUAT TARIK ANGKUR ADHESIF PADA JARAK TEPI KRITIS Christianto, Daniel; Leman, Sunarjo; Liucius, Yenny Untari; Zorovian, Nelson; Kholin, Davin
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 2, Mei 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i2.30805

Abstract

Over time, technology and materials in the construction industry have continued to evolve. One such advancement is adhesive post-installed anchors. These anchors are inserted into hardened concrete using adhesive material to create bonds between the adhesive, the concrete surface, and the fastening element. The relatively fast curing time and installation flexibility are advantages of adhesive post-installed anchors. Factors influencing anchor pull-out strength include embedment depth and edge distance. SNI 2847:2019 regulates rebar development length and anchor edge distance. However, field observations don't always align with applicable rules. Advanced adhesive anchor product technology can also impact field anchor application methods. This study tests the pull-out strength of adhesive post-installed anchors set in 40 MPa concrete with embedment depth follows practical field rules (10db) and theoretical  calculations (SNI 2847:2019 Chapter 25.4.2.1), with a critical edge distance of 40mm using Hilti HIT-RE 500 V3 adhesive material and Baja Perkasa Sentosa’s grade 420B reinforcement bar with 13mm dan 16mm diameters.. Test results showed the ratio of pull-out tensile capacity field practical to theoretical embedment for 13 mm diameter anchors is 0,7324 and for 16 mm diameter anchors is 0,7374. Abstrak Seiring dengan perkembangan waktu, teknologi dan material pada dunia konstruksi terus mengalami perkembangan. Salah satunya adalah angkur pasca pasang adhesif. Angkur adhesif adalah angkur yang dimasukkan ke dalam beton yang sudah mengeras dengan memanfaatkan bahan perekat untuk membentuk ikatan. Waktu curing yang cepat dan fleksibilitas pemasangan menjadi keunggulan angkur adhesif. Faktor yang berpengaruh terhadap kuat tarik angkur antara lain kedalaman penanaman dan jarak tepi angkur. SNI 2847:2019 telah mengatur mengenai kedalaman penyaluran tulangan dan jarak tepi angkur. Akan tetapi, fakta yang terjadi di lapangan tidak selalu sesuai dengan aturan yang berlaku. Perkembangan teknologi produk angkur adhesif yang semakin maju juga dapat mempengaruhi metode pengaplikasian angkur di lapangan. Pada penelitian ini dilakukan pengujian tarik terhadap angkur pasca pasang adhesif yang dipasang pada beton kuat rencana 40 MPa dengan kedalaman penanaman berdasarkan aturan praktis di lapangan (10db) dan analisis teoritis pada jarak tepi kritis sebesar 40 mm menggunakan bahan adhesif Hilti HIT-RE 500 V3 dan besi tulangan kelas 420B merk Baja Perkasa Sentosa diameter 13mm dan 16mm. Dari hasil pengujian, diperoleh rasio kapasitas kuat tarik pengangkuran (kedalaman 10db) dibanding penyaluran (kedalaman sesuai SNI 2847:2019 Pasal 25.4.2.1) untuk angkur berdiameter 13 mm sebesar 0,7324 dan untuk angkur berdiameter 16 mm sebesar 0,7374.