Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Respons Dinamik Pelat Beton Akibat Beban Kendaraan yang Bergerak dengan Kecepatan Konstan Liucius, Yenny Untari; Alisjahbana, Sofia W
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 25, Nomor 1, JULI 2019
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.243 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v25i1.20011

Abstract

This analysis studies about the dynamic response of isotropic slab with the semi rigid type of edge conditions which is solved by the Modified Bolotin Method. The dynamic response mostly depends on the characteristics of the slab and the velocity of the transverse load acting on the slab. This analysis uses 10 km/h, 20 km/h, and 30 km/h as the velocity of the transverse load, and 110 km/h as the comparing velocity. Results show that maximum dynamic responses for each velocity does not always occur on the center of the slab, so the characteristics of the slab may be vary. The dynamic response is closest to maximum when the velocity of the load is 110 km/h because it is closer to the critical velocity of the system which is 112 km/h. This analysis assumed the slab is used for the bus’ parking ramp. Thus with the 10 km/h until 30 km/h velocity assumption for parking ramp is still quite safe because the velocity is far below the critical velocity of the system. Also the dynamic response of the system is far lower than the maximum response of slab.
PEMODELAN PERSAMAAN BONDING TULANGAN LONGITUDINAL PADA KERUNTUHAN GESER SIZE EFFECT BALOK BETON BERTULANG Yenny Untari Liucius; Daniel Christianto; Yoseph Yoga Perkasa; Mohammad Ragil Irianto
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 5, Nomor 4, November 2022
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v5i4.20434

Abstract

The design of construction with reinforced concrete structures has undergone changes to get better results in innovative ways, which is by eliminating the use of coarse aggregate from concrete mixture. The use of concrete without coarse aggregate is based on premise that in high strength concrete, coarse aggregate is the weakest point of high strength concrete. In this study, we’ll discuss the size effect, it’s the variation of ratio h/b on reinforced concrete beams to shear stress of concrete beams without coarse aggregate and without transverse reinforcement using the finite element method. The purpose of this study was to evaluate the changes pattern in shear stress on variations in beam height changes using the MIDAS FEA. The study shows that result from the finite element method agree well with the result from laboratory experiment. The beam capacity value obtained based on finite element analysis with theoretical calculations based on ACI 318M-19 and results of experiments that have been carried out in laboratory has a relatively small difference, % difference between finite element analysis and theoretical calculations obtained is 1,87% and % difference between finite element analysis and results of experiments conducted in laboratory obtained is 3,35% on the 3B test object.   Abstrak Perancangan konstruksi dengan struktur beton bertulang sudah mengalami perubahan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dengan cara yang inovatif, salah satunya adalah dengan meniadakan penggunaan agregat kasar dari campuran beton. Penggunaan beton tanpa agregat kasar didasari pemikiran bahwa pada beton mutu tinggi, agregat kasar menjadi titik terlemah dari beton mutu tinggi. Dalam penelitian ini akan membahas mengenai size effect, yaitu variasi rasio h/b pada balok beton bertulang terhadap tegangan geser balok beton tanpa agregat kasar dan tanpa tulangan transversal menggunakan finite element method. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pola perubahan tegangan geser terhadap variasi perubahan tinggi balok dengan menggunakan program MIDAS FEA. Berdasarkan analisis dengan finite element menunjukan hasil yang cukup baik mendekati hasil pengujian di laboratorium. Nilai kapasitas balok yang didapat berdasarkan analisis finite element dengan perhitungan teoritis berdasarkan ACI 318M-19 dan dengan hasil percobaan yang telah dilakukan di laboratorium memiliki selisih yang relatif kecil, % selisih antara analisis finite element dengan perhitungan teoritis yang didapat sebesar 1,87% dan % selisih antara analisis finite element dengan hasil percobaan yang telah dilakukan di laboratorium yang didapat sebesar 3,35% pada balok benda uji 3B.
TINJAUAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP LAYANAN BUS TRANSJAKARTA KORIDOR 12 (TANJUNG PRIOK - PLUIT) Liucius, Yenny Untari; Angkat, Hokbyan R.S; JorgeWilliam, Lie
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 7, Nomor 3, Agustus 2024
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v7i3.30640

Abstract

Bus TransJakarta merupakan komponen penting dalam mobilitas perkotaan berkelanjutan di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan memahami tingkat kepuasan pengguna terhadap pelayanan Bus TransJakarta koridor 12, yang menghubungkan Tanjung Priok dengan Pluit di Jakarta Utara, sepanjang 23,75 km, melintasi Jakarta Pusat, Barat, dan Utara. Survei dilakukan untuk mengumpulkan data dari pengguna koridor ini. Analisis menggunakan metode IPA (Importance-Performance Analysis) mengungkapkan tingkat kinerja dan harapan penumpang terhadap layanan. Hasil analisis terhadap 9 pernyataan (frekuensi, pintu, tempat duduk, pendingin udara, papan informasi visual dan audio, kebersihan, fasilitas disabilitas, petugas, dan CCTV) menunjukkan bahwa 66,7% (6 pernyataan: frekuensi, pintu, tempat duduk, pendingin udara, fasilitas disabilitas, petugas, dan CCTV) berada di kuadran D, artinya memiliki kinerja baik namun dianggap kurang penting oleh responden. Sebaliknya, 33,3% responden menyatakan bahwa 3 aspek perlu ditingkatkan, yaitu kebersihan, tempat duduk, serta papan informasi visual dan audio. Hasil ini memberikan wawasan penting untuk peningkatan layanan Bus TransJakarta koridor 12 sesuai dengan harapan pengguna.
STUDI BANDING KUAT TARIK ANGKUR PADA ANGKUR CAST-IN DAN POST INSTALLED Christianto, Daniel; Liucius, Yenny Untari; Leman, Sunarjo; Kholin, Davin; Zorovian, Nelson
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 1, Februari 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i1.30803

Abstract

Anchors are connecting devices used to attach and install structural concrete components to other components. There are two types of anchor installation methods, cast-in and post installed systems. Cast-in anchors have advantages in terms of behavior and failure modes that are more predictable, while post-installed anchors are more commonly used due to its cost-effectiveness. One type of post-installed anchor is the adhesive anchor. Adhesive anchors are installed by inserting reinforcing bars into drilled holes in concrete that have been injected with adhesive. However, despite the various advantages and disadvantages of each anchor installation method, there are differences in anchor behavior and pull-out capacity that needs to be known. This research conducted pull-out tests with a confined test method on both cast-in anchors and adhesive post installed anchors installed with HILTI HIT-RE 500V3 chemical adhesive, using anchor rebars with diameters of 13mm and 16mm with an embedment depth of 5D on all samples. From the results, the pull-out capacity ratio of post installed/cast-in anchors for D13 anchors is 1,25 at the edge and 1,03 at the center. For D16 anchors, the values obtained are 1,20 at the edge and 1,34 at the center. Abstrak Angkur merupakan alat penghubung yang digunakan untuk menghubungkan dan memasang komponen struktur beton pada komponen lainnya. Terdapat dua jenis pemasangan angkur yaitu sistem pemasangan cast-in (cor di tempat) dan post installed (pasca pasang). Angkur cor di tempat memiliki kelebihan pada perilaku dan mode kegagalan yang lebih dapat diprediksi, sementara pemasangan pasca pasang lebih banyak digunakan karena merupakan cara yang cukup ekonomis. Salah satu jenis angkur pasca pasang adalah angkur pasca pasang adhesif. Angkur pasca pasang adhesif merupakan jenis angkur yang dipasang dengan memasukkan batang tulangan ke dalam lubang bor pada beton yang telah ditambahkan dengan adhesif. Namun dengan berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing cara pemasangan angkur, masih terdapat perbedaan dalam perilaku angkur dan kapasitas tarik angkur yang perlu diketahui. Pada penelitian ini dilakukan uji tarik dengan metode confined test pada angkur cor di tempat dan angkur pasca pasang adhesif yang dipasang dengan perekat adhesif HILTI HIT-RE 500V3 dengan tulangan angkur diameter 13 mm dan 16mm dan kedalaman penanaman 5D pada semua sampel. Dari hasil pengujian diperoleh perbandingan rasio kuat tarik angkur post installed/cast-in untuk angkur D13 sebesar 1,25 pada bagian tepi dan 1,03 pada bagian tengah. Untuk angkur D16 diperoleh nilai 1,20 pada bagian tepi dan 1,34 pada bagian tengah.
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA SEISMIK STRUKTUR BANGUNAN ABC DENGAN VARIASI DIMENSI SHEAR WALL Jonathan, Jonathan; Untari Liucius, Yenny; Wijaya, Hendy
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 1, Februari 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i1.32662

Abstract

Indonesia is highly susceptible to earthquakes due to its location at the convergence of the Indo-Australian, Eurasian, and Pacific tectonic plates. This makes buildings in Indonesia particularly vulnerable to seismic damage. To enhance structural resilience, the use of shear walls has proven effective in strengthening buildings against earthquake forces. This study analyzes the seismic performance of the ABC building structure without shear walls and compares it to structures with three different shear wall configurations. These configurations vary in length and thickness but have similar moments of inertia. The shear walls are placed in identical positions across all models, ensuring that performance differences are solely due to geometric variations. Structures without shear walls serve as a baseline for comparison. The seismic load analysis uses the response spectrum method to evaluate key parameters such as behavior during natural vibration periods, percentage of seismic load received by the structure, lateral displacement, and inter-story drift. Findings indicate that the model with a 3-meter-long and 300 mm thick shear wall is the most effective, achieving the smallest reductions in natural vibration period and inter-story drift, thereby offering the best improvement in structural resilience. ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang rawan gempa karena terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik utama, yaitu Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Posisi geografis ini menjadikan bangunan di Indonesia rentan terhadap kerusakan akibat gempa. Dalam upaya meningkatkan ketahanan struktur terhadap beban seismik, penggunaan shear wall telah terbukti efektif dalam memperkuat struktur dan meminimalkan kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan kinerja struktur seismik pada bangunan ABC tanpa shear wall dengan bangunan yang memiliki tiga variasi shear wall yang berbeda dalam dimensi panjang dan ketebalan tetapi memiliki nilai momen inersia yang serupa. Posisi shear wall pada ketiga model tetap seragam agar perbedaan kinerja disebabkan murni oleh variasi geometris. Analisis beban gempa pada bangunan menggunakan metode respon spektrum untuk mengevaluasi berbagai parameter kinerja struktur, yaitu periode getar alami, distribusi beban seismik yang diterima struktur, simpangan lateral tingkat, dan simpangan antar lantai tingkat. Berdasarkan hasil analisis pada tiga model shear wall, dapat disimpulkan bahwa pemodelan shear wall dengan panjang 3 meter dan tebal 300 mm merupakan yang pemodelan terbaik karena menghasilkan  penurunan nilai periode getar alami terbesar dan nilai simpangan antar lantai terkecil dibandingkan dengan struktur awal dan model shear wall lainnya.
PERSEPSI PENGGUNA LAYANAN BISKITA TRANS DEPOK TERHADAP ASPEK LAYANAN BUS DAN HALTE Mahdiyyah, Zahra; Liucius, Yenny Untari; Angkat, Hokbyan R.S. Angkat
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 1, Februari 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i1.33137

Abstract

Transportation modes are crucial for urban mobility and the quality of life of the community. BisKita Trans Depok is one of the public transportation alternatives in Depok City. This study aims to analyze the service level of BisKita Trans Depok by considering demographic and geographic factors. BisKita Trans Depok can be used by all groups with the route from Terminal Depok Baru to Harjamukti LRT Station. Respondent data were assessed for validity and reliability and then analyzed using descriptive statistical methods and cross-tabulation methods. This study examines cross-tabulations based on gender, age, education, occupation, and frequency of BisKita Trans Depok usage, with additional factors including the number of routes, schedule alignment, comfort, on-time arrival during peak hours, and satisfaction with the condition of the bus stops. The results indicate that overall, there is a need for additional routes, while the alignment of departure schedules is already satisfying BisKita Trans Depok users. Both female and male users find BisKita Trans Depok comfortable for daily activities, and the bus stop conditions are rated by customers as needing improvements in infrastructure across the stops. Abstrak Moda transportasi sangat penting dalam mobilitas perkotaan dan kualitas hidup masyarakat. BisKita Trans Depok, adalah salah satu alternatif transportasi umum di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat layanan BisKita Trans Depok dengan mempertimbangkan faktor demografis dan geografis. Pengguna BisKita Trans Depok dapat digunakan oleh semua golongan dengan rute Terminal Depok Baru-Stasiun LRT Harjamukti. Data responden dinilai validitas dan reliabilitasnya dan kemudian dianalisis dengan metode statistik deskriptif dan metode tabulasi silang. Penelitian yang diuji ini merupakan tabulasi silang berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, dan frekuensi penggunaan BisKita Trans Depok dengan penambahan jumlah rute, kesesuaian jadwal keberangkatan, kenyamanan, ketepatan waktu kedatangan pada saat jam sibuk, dan kepuasan terhadap kondisi halte. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan membutuhkan penambahan jumlah rute, kesesuaian jadwal keberangkatan yang sudah memuaskan pengguna BisKita Trans Depok, pengguna wanita maupun pria nyaman saat menggunakan BisKita Trans Depok untuk berbagai kegiatan sehari-hari, dan kondisi halte yang dinilai pelanggan perlu perbaikan beberapa infrastruktur pada halte secara merata.
PERHITUNGAN STRUKTUR RUMAH TINGGAL TIGA LANTAI DENGAN SISTEM OPEN FRAME Liucius, Yenny Untari; Jonathan; Jeong Hyun Nam; Amanda Greta Theodora
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 7 No. 3 (2024): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v7i3.32506

Abstract

A comfortable home is one of the basic human needs, namely the need for shelter. However, not only is it comfortable, a residential house must also be designed and calculated for its structural needs so that it is safe from the loads acting on the house, including loads due to loads inside the house (dead load, superimposed dead load, live load) and earthquake loads. Therefore, the aim of this Abdimas activity is to calculate the structure in accordance with the provisions based on the Indonesian National Standard (SNI) for three-story houses in the Jepara area. Partner as the architect has carried out interior and architectural designs, but has not been able to check the structural design needs of the house. Therefore, expert assistance is needed to calculate the structure of the house so that it meets the strength, serviceability, and comfort requirements based on applicable regulations. The structure of the Jepara House is quite complex because there is a mezzanine floor and quite a lot of floor leveling variations. Apart from that, the ground floor is also planned to be used as a shop, which means the load is quite large. The scope of this Abdimas includes structural calculations using an open frame system, foundation planning by interpreting soil data, creating construction drawings for use in the field, as well as coordinating problems that occur in the field. Currently, the structural drawings have been completely completed and have been given to Partners to work on. Meanwhile, construction is still ongoing and is expected to be completed around November. ABSTRAK Rumah tinggal yang nyaman merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan papan. Namun tidak hanya nyaman, rumah tinggal juga harus didesain dan dihitung untuk kebutuhan strukturnya agar aman terhadap beban yang bekerja pada rumah tersebut, di antaranya beban akibat muatan-muatan di dalam rumah (dead load, superimposed dead load, live load) dan beban gempa. Maka dari itu tujuan dalam kegiatan Abdimas ini adalah perhitungan struktur sesuai dengan ketentuan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk rumah tiga lantai di daerah Jepara. Mitra selaku arsitek telah melakukan desain untuk interior dan arsitektur, namun belum dapat mengecek untuk kebutuhan desain struktur rumah tersebut. Maka dari itu diperlukan bantuan tenaga ahli untuk melakukan perhitungan struktur rumah tersebut agar memenuhi syarat kekuatan, ketahanan, dan kenyamanan berdasarkan peraturan yang berlaku. Struktur Rumah Jepara ini cukup kompleks karena terdapat lantai mezzanine dan variasi levelling lantai yang cukup banyak. Selain itu di lantai dasar juga direncanakan agar dapat difungsikan sebagai toko yang berarti bebannya cukup besar. Cakupan Abdimas ini meliputi perhitungan struktur dengan sistem open frame, perencanaan pondasi dengan membaca data tanah, membuat gambar kerja untuk digunakan di lapangan, serta koordinasi terhadap kendala-kendala yang terjadi di lapangan. Saat ini, gambar struktur telah selesai sepenuhnya dan telah diberikan kepada Mitra untuk dikerjakan. Sementara itu, pembangunan masih sedang berjalan dan diperkirakan akan selesai di sekitar bulan November
PENGARUH KEDALAMAN PENGANGKURAN TERHADAP KUAT TARIK ANGKUR ADHESIF PADA JARAK TEPI KRITIS Christianto, Daniel; Leman, Sunarjo; Liucius, Yenny Untari; Zorovian, Nelson; Kholin, Davin
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 2, Mei 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i2.30805

Abstract

Over time, technology and materials in the construction industry have continued to evolve. One such advancement is adhesive post-installed anchors. These anchors are inserted into hardened concrete using adhesive material to create bonds between the adhesive, the concrete surface, and the fastening element. The relatively fast curing time and installation flexibility are advantages of adhesive post-installed anchors. Factors influencing anchor pull-out strength include embedment depth and edge distance. SNI 2847:2019 regulates rebar development length and anchor edge distance. However, field observations don't always align with applicable rules. Advanced adhesive anchor product technology can also impact field anchor application methods. This study tests the pull-out strength of adhesive post-installed anchors set in 40 MPa concrete with embedment depth follows practical field rules (10db) and theoretical  calculations (SNI 2847:2019 Chapter 25.4.2.1), with a critical edge distance of 40mm using Hilti HIT-RE 500 V3 adhesive material and Baja Perkasa Sentosa’s grade 420B reinforcement bar with 13mm dan 16mm diameters.. Test results showed the ratio of pull-out tensile capacity field practical to theoretical embedment for 13 mm diameter anchors is 0,7324 and for 16 mm diameter anchors is 0,7374. Abstrak Seiring dengan perkembangan waktu, teknologi dan material pada dunia konstruksi terus mengalami perkembangan. Salah satunya adalah angkur pasca pasang adhesif. Angkur adhesif adalah angkur yang dimasukkan ke dalam beton yang sudah mengeras dengan memanfaatkan bahan perekat untuk membentuk ikatan. Waktu curing yang cepat dan fleksibilitas pemasangan menjadi keunggulan angkur adhesif. Faktor yang berpengaruh terhadap kuat tarik angkur antara lain kedalaman penanaman dan jarak tepi angkur. SNI 2847:2019 telah mengatur mengenai kedalaman penyaluran tulangan dan jarak tepi angkur. Akan tetapi, fakta yang terjadi di lapangan tidak selalu sesuai dengan aturan yang berlaku. Perkembangan teknologi produk angkur adhesif yang semakin maju juga dapat mempengaruhi metode pengaplikasian angkur di lapangan. Pada penelitian ini dilakukan pengujian tarik terhadap angkur pasca pasang adhesif yang dipasang pada beton kuat rencana 40 MPa dengan kedalaman penanaman berdasarkan aturan praktis di lapangan (10db) dan analisis teoritis pada jarak tepi kritis sebesar 40 mm menggunakan bahan adhesif Hilti HIT-RE 500 V3 dan besi tulangan kelas 420B merk Baja Perkasa Sentosa diameter 13mm dan 16mm. Dari hasil pengujian, diperoleh rasio kapasitas kuat tarik pengangkuran (kedalaman 10db) dibanding penyaluran (kedalaman sesuai SNI 2847:2019 Pasal 25.4.2.1) untuk angkur berdiameter 13 mm sebesar 0,7324 dan untuk angkur berdiameter 16 mm sebesar 0,7374.
ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA BUS MIKROTRANS RUTE JAK-04 GROGOL-TUBAGUS ANGKE DENGAN METODE TABULASI SILANG Darmawan, Ricky; Liucius, Yenny Untari; Angkat, Hokbyan R.S.
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 2, Mei 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i2.33228

Abstract

Mikrotrans Bus is one of the public transportation modes under the JakLingko integration system, playing a vital role in supporting the mobility of Jakarta residents at an affordable cost. This study aims to analyze passenger satisfaction with Bus Mikrotrans by considering various factors such as facilities, services, and passenger characteristics. The research method employed is a quantitative survey through the distribution of questionnaires to respondents who are active Bus Mikrotrans users. The data collected includes demographic variables (gender, age, education, and occupation) and service variables (comfort, safety, punctuality, and cleanliness). The validity and reliability of the data were tested before being analyzed using descriptive statistical methods and cross-tabulation. The results show that most respondents are fairly satisfied with the services of Bus Mikrotrans, particularly in terms of cleanliness, comfort, and payment systems. However, there are complaints regarding safety at waiting areas, the availability of supporting facilities such as air conditioning, as well as driving safety and traffic compliance of bus drivers. Cross-tabulation analysis indicates that passenger satisfaction varies based on age and frequency of use. These findings provide important insights for JakLingko management to improve the quality of services and facilities of Bus Mikrotrans to better meet the community's needs in the long term. Abstrak Bus Mikrotrans merupakan salah satu moda transportasi umum di bawah sistem integrasi JakLingko yang berperan penting dalam mendukung mobilitas masyarakat di DKI Jakarta dengan biaya terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan penumpang Bus Mikrotrans dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti fasilitas, pelayanan, dan karakteristik penumpang. Metode penelitian yang digunakan adalah survei kuantitatif melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang merupakan pengguna aktif Bus Mikrotrans. Data yang dikumpulkan meliputi variabel demografis (jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pekerjaan), serta variabel pelayanan (kenyamanan, keamanan, ketepatan waktu, dan kebersihan). Validitas dan reliabilitas data diuji sebelum dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif dan tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa cukup puas dengan pelayanan Bus Mikrotrans, terutama pada aspek kebersihan, kenyamanan dan sistem pembayaran. Namun, terdapat beberapa keluhan terkait keamanan di tempat menunggu dan ketersediaan fasilitas pendukung seperti pendingin ruangan serta keselamatan berkendara dan ketaatan lalu-lintas dari pengemudi bus. Analisis tabulasi silang menunjukkan bahwa kepuasan penumpang bervariasi berdasarkan usia dan frekuensi penggunaan. Temuan ini memberikan gambaran penting bagi pengelola JakLingko untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas Bus Mikrotrans demi memenuhi kebutuhan masyarakat secara lebih optimal dalam jangka panjang.
PENERAPAN METODE DESAIN GESER BETON BERTULANG ALTERNATIF DENGAN ACI 318 DAN MCFT AASHTO Christianto, Daniel; Liucius, Yenny Untari; Leman, Sunarjo; Jusuf, Andrew Hartanto; Kho, Dhea Angelica
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 3, Agustus 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i3.34064

Abstract

Currently, reinforced concrete shear designs in Indonesia are based on ACI 318M-14 and has not followed ACI 318M-19. As an alternative, modified compression field theory (MCFT) can also be used for reinforced concrete shear design. In this study, simple and continuous beams with uniform and concentrated loads will be analyzed using the ACI 318M-14, ACI 318M-19, and MCFT AASHTO LRFD Bridge Design Specification (BDS) 2020 shear design methods. Compared to the ACI 318M-14 method, the ACI 318M-19 method provides lower shear strength when minimum transverse reinforcement is not provided with a reduction of up to 35% and same shear strength for other cases. The AASHTO LRFD BDS 2020 gives higher design shear strength up to 157% ACI 318M shear strength despite using strength reduction factor of 0.75. The AASHTO LRFD BDS 2020 also shows an increase in the area of required flexural reinforcement due to shear forces which are unaccounted by ACI 318M up to 16% for simple beams and 37% for continuous beams. The analysis shows that MCFT can give more economical shear reinforcement design compared to ACI 318M method, making it suitable for application to reinforced concrete beams with relatively high shear forces. Abstrak Saat ini, desain geser beton bertulang di Indonesia masih didasarkan pada ACI 318M-14 dan belum mengikuti ACI 318M-19. Sebagai alternatif, modified compression field theory (MCFT) juga dapat digunakan untuk desain geser beton bertulang. Dalam penelitian ini, balok sederhana dan menerus dengan beban merata dan terpusat akan dianalisis dengan metode desain geser ACI 318M-14, ACI 318M-19, dan MCFT AASHTO LRFD Bridge Design Specification (BDS) 2020. Dibandingkan metode ACI 318M-14, metode ACI 318M-19 memberikan kekuatan geser yang lebih rendah ketika tulangan transversal minimum tidak disediakan dengan penurunan hingga 35% dan kekuatan geser yang untuk kasus lainnya. AASHTO LRFD BDS 2020 memberikan kekuatan geser desain yang lebih tinggi hingga 157% kekuatan geser ACI 318M meskipun menggunakan faktor reduksi kekuatan sebesar 0,75. AASHTO LRFD BDS 2020 juga menunjukkan peningkatan luas tulangan lentur perlu akibat gaya geser yang tidak diperhitungkan ACI 318M hingga 16% untuk balok sederhana dan 37% untuk balok menerus. Analisis menunjukkan MCFT dapat menghasilkan desain tulangan geser yang lebih ekonomis dibandingkan dengan metode ACI 318M sehingga cocok diterapkan pada balok beton bertulang yang memikul gaya geser relatif besar.