Pandemi COVID-19 telah memaksa perguruan tinggi di Indonesia untuk beralih ke pembelajaran daring, menciptakan kebutuhan mendesak akan infrastruktur teknologi yang handal dan scalable. Meski adopsi cloud computing meningkat pesat, sebanyak 65% perguruan tinggi melaporkan kesulitan dalam memilih dan mengimplementasikan platform cloud yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Penelitian ini menyajikan analisis komprehensif perbandingan tiga platform cloud computing utama (Amazon Web Services, Google Cloud Platform, dan Microsoft Azure) untuk implementasi sistem pembelajaran daring. Menggunakan framework evaluasi multi-kriteria dengan pembobotan berbasis kebutuhan institusi pendidikan, penelitian ini menganalisis aspek teknis, ekonomis, dan operasional dari masing-masing platform. Hasil analisis menunjukkan bahwa Microsoft Azure memperoleh skor tertinggi (4.46/5.0) dalam evaluasi keseluruhan, dengan keunggulan utama pada aspek integrasi sistem (4.7/5.0) dan dukungan teknis (4.5/5.0). Google Cloud Platform menunjukkan efisiensi biaya terbaik dengan potensi penghematan hingga 44% dibandingkan infrastruktur tradisional, sementara AWS unggul dalam performa teknis dengan skor 4.5/5.0. Analisis Total Cost of Ownership (TCO) tiga tahun menunjukkan potensi penghematan 60% dibandingkan infrastruktur tradisional, dengan Return on Investment (ROI) mencapai 45%. Penelitian ini menghasilkan framework evaluasi dan rekomendasi implementasi yang dapat digunakan institusi pendidikan dalam memilih platform cloud computing yang optimal.