Profil dan karakteristik sedimen dasar laut menjadi informasi penting dalam kegiatan pengerukan alur Pelabuhan. Dasar sedimen yang bervariasi dan area pengerukan yang luas harus dapat dipetakan, serta dianalisa secara tepat agar memudahkan kegiatan pengerukan. Teknologi multibeam echosounder(MBES) dapat digunakan untuk mendeteksi kedalaman dan merekam data pantulan dasar laut, yang kemudian diproses menjadi mozaik pantulan sehingga membantu mengidentifikasi jenis dan morfologi dasar laut. Penelitian ini dilaksanakan di alur Pelabuhan Rukindo perairan Jakarta yang merupakan ordo khusus dengan kedalaman bervariasi. Penelitian ini dilakukan menggunakan data in situ MBES dengan menganalisis nilai hamburan balik (backscatter) metode Angular Range Analysis dan Sediment Analysis Tools (ARA&SAT) dimana hubungan hamburan balik sangat erat dengan ukuran butiran sedimen. Validasi dilaksanakan dengan pengambilan sedimen, menggunakan grab sample sebanyak 12 titik di area penelitian, kemudian melaksanakan pengujian contoh sedimen di laboratorium untuk menghasilkan klasifikasi sedimen skala wenthworth. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran hasil pengujian sedimen dengan nilai backscatter MBES dan hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar pengklasifikasian sedimen halus berdasarkan nilai backscatter di laut Jakarta. Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai intensitas sedimen dari backscatter MBES antara -15 db s.d -30 db dengan 3 klasifikasi sedimen yang didominasi oleh sedimen pasir halus. Berdasarkan nilai backscatter MBES diharapkan diketahui klasifikasi jenis sedimen sehingga berkontribusi untuk perencanaan pengerukan alur pelabuhan terkait dengan jenis substrat bawah laut sehingga kegiatan pengerukan dapat dilakukan dengan aman dan efektif.