<![CDATA[Tujuan: Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang utama, yang berkontribusi terhadap peningkatan morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kardiovaskular. Kontrol tekanan darah yang efektif dan kepatuhan terhadap pengobatan antihipertensi sangat penting dalam mencegah komplikasi. Namun, kepatuhan pasien dalam manajemen hipertensi masih belum konsisten, terutama di layanan kesehatan primer. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kepatuhan pasien hipertensi dalam melakukan pemantauan tekanan darah dan pengobatan antihipertensi di UPT Puskesmas Sungai Malang serta menganalisis faktor demografi yang mempengaruhi kepatuhan. Metode: Penelitian potong lintang ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Sebanyak 46 pasien hipertensi dipilih dengan menggunakan accidental sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur yang menilai demografi, kepatuhan pemantauan tekanan darah, dan kepatuhan minum obat dengan menggunakan Modified Morisky Adherence Scale (MMAS-8). Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik univariat, dan hasilnya disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Hasil: Temuan menunjukkan bahwa 47,8% pasien menunjukkan kepatuhan sedang terhadap pemantauan tekanan darah, sementara 34,8% sangat patuh dan 17,4% tidak patuh. Mengenai kepatuhan minum obat, 47,8% menunjukkan kepatuhan sedang, 37% menunjukkan kepatuhan tinggi, dan 15,2% memiliki kepatuhan rendah. Kesimpulan: Meskipun kepatuhan moderat terhadap manajemen hipertensi diamati, sebagian besar pasien menunjukkan kepatuhan yang rendah. Temuan ini menyoroti perlunya peningkatan edukasi pasien dan intervensi perawatan kesehatan untuk meningkatkan tingkat kepatuhan, memastikan kontrol hipertensi yang lebih baik dan mencegah komplikasi jangka panjang.]]>
