Susandri, Hefly
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TERAPI KOMPLEMENTER PENURUNAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN TERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT DENGAN CAMPURAN GARAM DAN SERAI Rauf, Abdur; Tjomiadi, Cynthia Eka Fayuning; Susandri, Hefly; Nestriani, Ni Wayan Elsi; Munawarti, Sabrina; Zulfirmansyah, Rizqilla Az-zahra
Batik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Batik-MU
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/batikmu.v4i2.1764

Abstract

Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Lanjut usia merupakan istilah bagi seseorang yang telah memasuki periode dewasa akhir atau usia tua. Periode ini merupakan periode penutup bagi rentang kehidupan seseorang, dimana terjadi kemunduran fisik dan psikologi secara bertahap. Hipertensi menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis yang dapat digunakan untuk mengurangi hipertensi adalah dengan terapi rendam air hangat dengan campuran garam dan serai. Terapi rendam kaki air hangat dengan campuran garam dan serai merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat diterapkan di rumah dengan mudah. Kegiatan ini dilakukan dengan memeriksa tekanan darah lansia, penyuluhan tentang pemberian terapi rendam kaki air hangat dengan garam dan serai, dan terapi rendam kaki air hangat dengan garam dan serai pada tanggal 27 Januari 2024, 31 Januari 2024, dan 3 Februari 2024. Sebagia evaluasi tindakan, perawat kembali melakukan pengukuran tekanan darah guna mengetahui adanya penurunan tekanan darah. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan setelah penyampaian materi dan tindakan terapi komplementer rendam kaki air hangat dengan garam dan serai, didapatkan hasil bahwa terapi ini efektif dalam menurunkan tekanan darah pada lansia.
The Relationship Between Anxiety and Coping Mechanisms in Type 2 Diabetes Mellitus Patients at Pekauman Health Center, Banjarmasin Susandri, Hefly; Tjomiadi, Cynthia Eka F.
PROMOTOR Vol. 8 No. 2 (2025): APRIL
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v8i2.1164

Abstract

A person with diabetes is twice as likely to experience anxiety. Type 2 diabetes patients with anxiety can experience unstable blood glucose levels continuously, leading to complications. Additionally, this anxiety condition may impact coping mechanisms and self-management. The purpose of this study is to determine the relationship between anxiety and coping mechanisms in Type 2 Diabetes Mellitus patients at the Pekauman Health Center in Banjarmasin. This study uses a quantitative method with a cross-sectional approach design, and sample collection uses a probability sampling technique with a total of 47 respondents. Data collection was done using the ZSAS (Zung Self-Rating Anxiety) questionnaire and a coping inventory questionnaire. The study results found that most Type 2 Diabetes Mellitus patients at the Pekauman Health Center experience mild anxiety, totaling 37 respondents (78.7%), and most employ adaptive coping mechanisms, totaling 42 respondents (89.4%). The Spearman rank test results show that the significant value (2-tailed) is p-value = 0.039 < 0.05, which indicates a relationship between anxiety and coping mechanisms in Type 2 Diabetes Mellitus patients at the Pekauman Health Center in Banjarmasin. Type 2 Diabetes Mellitus patients with mild anxiety tend to have adaptive coping mechanisms.