Abstrak Program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Sana Tengah, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan sebagai bentuk untuk menciptakan kelompok tani yang sejahtera. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam menggunakan light trap sebagai alat monitoring dalam pengendalian hama terpadu. Kegiatan ini melibatkan 50 responden dari anggota Kelompok Tani Padi Mas, program ini menggunakan tahapan yaitu koordinasi dengan kelompok tani, pemantauan lapang kondisi lahan pertanian bawang merah, FGD, Penerapan light trap, pendampingan dan evaluasi kegiatan untuk mengukur efektivitas kegiatan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan petani mengenai pengendalian hama, di mana dari 60% responden yang awalnya tidak mengetahui menjadi 80% tahu dan sangat tahu, serta mengalami peningkatan keterampilan penggunaan lightrap lebih dari 70% setelah mengikuti program ini. Selain itu, program ini juga memperkenalkan teknik pertanian tumpangsari, yang memungkinkan petani untuk menanam lebih dari satu jenis tanaman dalam satu lahan, sehingga meningkatkan produktivitas dan keuntungan secara ekonomi. Kata kunci: bawang merah; kelompok tani; light trap; pengendalian hama terpadu. Abstract The community service programme conducted in Sana Tengah Village, Pasean Sub-district, Pamekasan Regency, represents an initiative aimed at fostering prosperous farmer groups. The programme sought to enhance farmers' knowledge and skills in using light traps as a monitoring tool within an integrated pest management framework. This initiative involved 50 respondents from the Padi Mas Farmers Group. It was carried out in several stages, including coordination with the farmer group, field monitoring of red onion agricultural conditions, focus group discussions (FGDs), implementation of light traps, assistance, and activity evaluation to measure programme effectiveness. Evaluation results indicated a significant improvement in farmers’ knowledge of pest control, with the percentage of respondents who were previously unaware decreasing from 60% to only 20%, while 80% became knowledgeable or highly knowledgeable. Additionally, over 70% of participants improved their skills in using light traps following the programme. The initiative also introduced intercropping techniques, enabling farmers to cultivate multiple crops on the same land, thereby increasing productivity and economic profitability. Keywords: red onion; farmers group; light trap; integrated pest management