Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Rangkaian Kegiatan Implementasi Biochar Sebagai Media Tanam Budidaya Pisang Di Gentungan, Mojogedang, Karanganyar Rahayu, Muji; Septiyanto, Muhamad Dwi; Astirin, Okid Parama; Hadi, Syamsul; Prasetyo, Ari; Fauza, Gusti; Mawahyudi
JURNAL PENGABDIAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Vol 6 No 1 (2025): Teknologi Tepat Guna (TTG)
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47942/jpttg.v6i1.1921

Abstract

Lahan pekarangan disekitar rumah memiliki potensi besar dalam membantu mencukupi beberapa kebutuhan pemiliknya seperti kebutuhan pangan dan penambah penghasilan. Contohnya adalah pemanfaatan sebagai lahan tanam sayuran atau buah-buahan. Potensi lahan pekarangan ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh Kelompok Tani Mulyo 1 Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Padahal banyak lahan yang dimilikinya memiliki potensi yang besar untuk budidaya buah-buahan seperti tanaman pisang untuk menambah penghasilan petani. Namun kendala yang dihadapi adalah kondisi tanah yang kurang subur untuk budidaya tanaman. Oleh karena itu TIM Pengabdian Universitas Sebelas Maret melalui hibah Dana PDTI 2024 yang menggandeng Mitra Tani Mulyo 1 dan Pemerintah Desa Gentungan melakukan upaya peningkatan kesuburan lahan dengan aplikasi biochar. Biochar merupakan arang hitam dari hasil pemanasan dan pembakaran dibawah kondisi tanpa oksigen. Berdasarkan beberapa literatur, penggunaan biochar dapat memperbaiki kesuburan fisik tanah, antara lain struktur tanah, dan kualitas tanah dalam jangka panjang serta mengurangi efek dari kontaminasi akibat penggunaan bahan kimia tertentu. Serangkaian upaya implementasi biochar dalam budidaya tanaman pisang dimulai dari kegiatan pembuatan alat produksi biochar, pelatihan produksi biochar, pelatihan budidaya pisang berbasis biochar dan praktik langsung pada lahan pekarangan Tani Mulyo 1. Kegiatan ini menerapkan alat produksi biochar agar mitra penerima manfaat memiliki kompetensi dalam produksi biochar secara mandiri dari sekam padi serta dalam jangka panjang dapat menambah penghasilan petani melalui budidaya tanaman pisang di lahan pekarangan. Secara umum program yang dijalan sukses terlaksana atas kerjasama TIM Pengusul dengan mitra serta dukungan pengalaman dan kompetensi pengusul dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda dan linear.
Aplikasi Teknologi Tepat Guna Pendingin Kecap Untuk Meningkatkan Produktivitas Ukm Bumi Makmur Sejahtera Wonogiri Hadi, Syamsul; Astirin, Okid Parama; Andriyanto, Solikin; Prasetyo, Ari; Septiyanto, Muhamad Dwi
JURNAL PENGABDIAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Vol 6 No 1 (2025): Teknologi Tepat Guna (TTG)
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47942/jpttg.v6i1.1958

Abstract

Usaha kecil menengah Bumi Makmur Sejahtera (UKM-BMS) yang memproduksi kecap manis khas Wonogiri ini masih tergolong jarang, padahal potensi pasar cukup besar di Jawa Tengah. Program di UKM-BMS pada tahun 2020 berhasil meningkatkan kapasitas produksi dengan pengadaan tungku pemasak, mesin pengaduk, mesin pengemas (filling machine) dan raw material handling dan membuat proses produksi bisa lebih higienis. Tetapi konsistensi kualitas produk belum memuaskan karena proses penyaringan masih secara manual menggunakan kain dan memerlukan waktu lama serta kapasitas produksi belum maksimal karena belum ada proses pendinginan produk kecap hasil olahan dari tungku perebusan yang cepat sehingga tidak mengalami penguapan saat di dalam kemasan yang berakibat mudah timbulnya jamur karena adanya kandungan air di dalam kemasan. Proses pendinginan saat ini masih membutuhkan waktu 12 jam di dalam sebuah tabung terbuka, sehingga kecap hasil olahan rawan terkontaminasi dengan kotoran luar dan tidak bisa segera dipasarkan. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh pengabdi adalah berupa desain dan perancangan prototipe alat pendingin dan alat pengayak/penyaring produk olahan kecap dari tungku pemasak. Pendampingan dimulai dari instalasi alat, praktik langsung di lapangan serta pelatihan untuk perawatan alat. Untuk meningkatkan keamanan pangan dan keselamatan pekerja akan diselenggarakan pelatihan dan praktik tentang materi terkait. Produk yang akan dihasilkan dan diberikan ke mitra adalah alat pendingin dan alat penyaring. Juga akan dihasilkan publikasi dalam jurnal pengabdian masyarakat, berita media masa, dan draf paten pendingin dan penyaring kecap. Target akhir dari kegiatan pengabdian ini adalah terinstalnya peralatan pendingin dan penyaring hasil olahan kecap di mitra sehingga kapasitas dan higienis produk kecap meningkat.
Evaluation of Machizukuri Process in The Development of Embung Setumpeng Toursim Area, Gentungan Village, Mojogedang District of Karanganyar Regency Hadi, Syamsul; Kusumaningdyah N.H; Wianto, Ardian Ozzy; Septiyanto, Muhamad Dwi; Prasetyo, Ari; Widiyanti, Emi
JURNAL PENGABDIAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Vol 6 No 2 (2025): Teknologi Tepat Guna (TTG)
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47942/jpttg.v6i2.1931

Abstract

Successful sustainable regional development requires not only the efforts of formal institutions, such as the government but also active community efforts. Therefore, the involvement of the local community is a crucial aspect. This was in line with the Japanese method referred to as Machizukuri. Based on the definition by Evan (2002), Machizukuri is defined as community/neighborhood planning, which implies substantive citizen involvement in autonomous regional planning. Since 2018, the development of the Embung Setumpeng tourism area in Ampel, Gentungan Village, Mojogedang District, Karanganyar Regency has been conducted with many parties. This area development was closely related to the Machizukuri process practiced in Japan, consisting of a bottom-up voluntary process for a common welfare society. To determine the Michizukuri active participant of the villagers, an evaluation was made through joint planning activities in developing the Embung Setumpeng master plan involving the Sebelas Maret University institution in the Matching Fund 2023 activity. The development of the master plan was the beginning of efforts to accomplish the integration of the tourism sector (Pokdarwis Embung Setumpeng), agriculture (Tani Mulyo I), and farm (Tani Mulyo V). The synergistic performance between departments has produced various results, including a grand design master plan, solar power generation, micro-hydro electricity generation, automatic water filtration, recycling of livestock manure into biogas, and the introduction of modern machinery to support organic rice production. The initial step was to conduct field observations and a transect walk, and the second step included interviews with related stakeholders. The third step was conducted a Forum Group Discussion (FGD). This research is expected to find several factors that influence the successful Machizukuri process in developing the Embung Setumpeng tourism area. Keywords: Machizukuri, Co-design, Village Tourism Masterplan, Rural Area