Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Dinamika Atmosfer di Benua Maritim Indonesia saat Fase Aktif CENS dan MJO Selama 30 Tahun (1994 - 2023) Adzan, Muhizzadin Abdul; Amanu, Rendy Syahril; Kuswanaji, Panji; Amri, Sayful; Saputro, Ogi Rahmawan Adi
EL-JUGHRAFIYAH Vol 5, No 1 (2025): El-Jughrafiyah : February, 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jej.v5i1.35655

Abstract

Beberapa variabilitas iklim di Benua Maritim Indonesia (BMI) dapat terjadi secara bersamaan dan memberikan dampak yang berbeda pada saat terjadi secara independen. Namun beberapa penelitian masih mengkajinya secara terpisah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika atmosfer di BMI saat terjadi Cross-Equatorial Northerly Surge (CENS) dan Madden-Julian Oscillation (MJO) berdasarkan data anomali outgoing longwave radiation (OLR) dan curah hujan selama 30 tahun (1994 - 2023) dengan metode uji siginifikansi statistik Monte-Carlo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MJO aktif memengaruhi dampak yang ditimbulkan oleh CENS di BMI. Pada saat terjadi CENS tanpa MJO, wilayah Laut Jawa dan Jabodetabek mengalami peningkatan tutupan awan konvektif dan memicu curah hujan ekstrem, sementar di wilayah Sumatra dan Kalimantan justru mengalami penurunan. Namun saat CENS dan MJO fase 3 aktif, sebagian besar wilayah tersebut mengalami peningkatan tutupan awan dan curah hujan, yakni sebesar 25 mm/hari. Pada saat CENS dan  MJO fase 4 dan 5 aktif, terjadi peningkatan tutupan awan konvektif dan curah hujan sebesar 5 hingga > 25 mm/hari di sebagian besar wilayah Indonesia, kecuali pesisir timur Sumatra bagian utara, sebagian Jawa, Kalimantan, dan Papua. Pada fase 6 MJO, pola anomali positif curah hujan di BMI semakin bergeser ke timur, yaitu sebesar 2 hingga 8 mm/hari. Peningkatan curah hujan di pesisir utara Jawa bagian barat menunjukkan bahwa CENS berperan dalam menyediakan kelembapan serta menyeimbangkan suppressed convective MJO. Hasil yang sama juga terlihat pada fase 7 dan 8 MJO, wilayah perairan utara Jawa dan Nusa Tenggara yang masih mengalami peningkatan curah hujan, yaitu > 25 mm/hari.