Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Kejadian Angin Puting Beliung Menggunakan Citra Satelit Himawari-8 (Studi Kasus Kota Bogor, Jawa Barat 21 September 2021) Anam, Aqasha Raechan; Amri, Sayful
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.023 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i2.5276

Abstract

Kejadian angin puting beliung adalah sebuah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah tropis seperti wilayah Indonesia. Banyaknya kejadian angin puting beliung di Indonesia menjadikan kejadian ekstrem ini menarik untuk diteliti lebih lanjut. Pada hari Kamis tanggal 21 September 2021 sekitar pukul 15.00 WIB telah dianalisis kejadian ekstrem angin puting beliung di wilayah Kota Bogor. Dilakukan analisis data Reanalysis Sea Surface Temperature (SST), curah hujan, kelembapan relatif (RH), K-indeks dan TT indeks. Dilakukan juga analisis data observasi suhu udara permukaan dan tekanan udara permukaan. Sedangkan untuk analisis citra satelit Himawari-8 dilakukan menggunakan software SATAID. Melalui analisis tersebut didapatkan bahwa nilai suhu udara permukaan dan tekanan udara permukaan menurun secara signifikan dan telah terjadi shearline pada analisis streamline angin di wilayah Kota Bogor. Sedangkan untuk analisis sea surface temperature (SST) dan kelembapan relatif (RH) berpengaruh lemah terhadap kejadian angin puting beliung. Untuk analisis K indeks dan TT indeks juga dihasilkan nilai sedang untuk dijadikan parameter terjadinya kejadian angin puting beliung. Selanjutnya untuk analisis citra satelit Himawari-8 melalui kanal IR, timeseries IR, dan contour menggunakan SATAID dihasilkan terdapat penebalan awan konvektif dan kenaikan suhu puncak awan saat terjadi kejadian angin puting beliung.
Analisis Dinamika Atmosfer di Benua Maritim Indonesia saat Fase Aktif CENS dan MJO Selama 30 Tahun (1994 - 2023) Adzan, Muhizzadin Abdul; Amanu, Rendy Syahril; Kuswanaji, Panji; Amri, Sayful; Saputro, Ogi Rahmawan Adi
EL-JUGHRAFIYAH Vol 5, No 1 (2025): El-Jughrafiyah : February, 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jej.v5i1.35655

Abstract

Beberapa variabilitas iklim di Benua Maritim Indonesia (BMI) dapat terjadi secara bersamaan dan memberikan dampak yang berbeda pada saat terjadi secara independen. Namun beberapa penelitian masih mengkajinya secara terpisah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika atmosfer di BMI saat terjadi Cross-Equatorial Northerly Surge (CENS) dan Madden-Julian Oscillation (MJO) berdasarkan data anomali outgoing longwave radiation (OLR) dan curah hujan selama 30 tahun (1994 - 2023) dengan metode uji siginifikansi statistik Monte-Carlo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MJO aktif memengaruhi dampak yang ditimbulkan oleh CENS di BMI. Pada saat terjadi CENS tanpa MJO, wilayah Laut Jawa dan Jabodetabek mengalami peningkatan tutupan awan konvektif dan memicu curah hujan ekstrem, sementar di wilayah Sumatra dan Kalimantan justru mengalami penurunan. Namun saat CENS dan MJO fase 3 aktif, sebagian besar wilayah tersebut mengalami peningkatan tutupan awan dan curah hujan, yakni sebesar 25 mm/hari. Pada saat CENS dan  MJO fase 4 dan 5 aktif, terjadi peningkatan tutupan awan konvektif dan curah hujan sebesar 5 hingga > 25 mm/hari di sebagian besar wilayah Indonesia, kecuali pesisir timur Sumatra bagian utara, sebagian Jawa, Kalimantan, dan Papua. Pada fase 6 MJO, pola anomali positif curah hujan di BMI semakin bergeser ke timur, yaitu sebesar 2 hingga 8 mm/hari. Peningkatan curah hujan di pesisir utara Jawa bagian barat menunjukkan bahwa CENS berperan dalam menyediakan kelembapan serta menyeimbangkan suppressed convective MJO. Hasil yang sama juga terlihat pada fase 7 dan 8 MJO, wilayah perairan utara Jawa dan Nusa Tenggara yang masih mengalami peningkatan curah hujan, yaitu > 25 mm/hari.
Korelasi Spasial antara Indeks AUSMI dan WNPMI dengan Curah Hujan di Jabodetabek Hasibuan, Muhammad Ansori; Amri, Sayful
Journal of Geographical Sciences and Education Vol 3 No 1 (2025): Journal of Geographical Sciences and Education
Publisher : PT. Pubsains Nur Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69606/geography.v3i1.203

Abstract

The Australian Summer Monsoon Index (AUSMI) and Western North Pacific Monsoon Index (WNPMI) help analyze the relationship between zonal winds and rainfall. In Jabodetabek, rainfall is affected by monsoons, El Nino Southern Oscillation (ENSO), and Dipole Mode Index (DMI). Understanding rainfall variability helps mitigate flood and drought risks. This study evaluates the relationship between AUSMI, WNPMI, and rainfall in Jabodetabek to support monsoon-based weather prediction. The data used include 850 hPa wind data from NCEP-NCAR Reanalysis 1 and rainfall data from GPCP Monthly Analysis, processed monthly. Analysis of 850 hPa zonal winds (2000–2023) shows dominant easterlies (-1 m/s), reducing rainfall, especially in the dry season. The AUSMI index (-2.32 m/s) correlates positively (0.6) with rainfall, indicating its role in moisture transport. Meanwhile, the WNPMI index (-1.32 m/s) shows a negative correlation (-0.7), as high values bring dry air, while low values promote rain cloud formation. These indices reveal distinct monsoonal impacts on Jabodetabek's rainfall patterns.
The Analysis of Hail Based on Atmospheric Conditions and Himawari-9 Satellite: Case Study of Surabaya City, March 20, 2023 Mashuri, Imawan; Amri, Sayful; Aslama Afghani, Fadhli; Muhammad Aslam, Fadhil
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol. 22 No. 1 (2025): Volume 22 No 1, June 2025
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v22i1.21942

Abstract

Hail is a rare extreme weather phenomenon in Indonesia. On March 20, 2023, hail occurred in Surabaya City. The research was conducted to analyze the hail based on atmospheric conditions and the Himawari-9 satellite. Analysis of the global scale showed anomalies in sea surface temperature in the Southeast Indian Ocean. Regionally, a monsoon shear line and significant low-level moisture transport from the South Java Sea caused convergence in the Surabaya. Locally, there was a significant increase in relative humidity by 10%, and a surface temperature decrease of 3.2°C resulted in wetter surface weather. The occurrence of hail was also supported by upper air conditions, with four indices (CAPE, LI, TT, and SWEAT) falling within the moderate category. In contrast, CIN was categorized as low, while KI increased from moderate to high. A moderate CAPE index in the mid-level updraft of moist air resulted in the maximum hail size. Clouds reached the freezing level in the mid-level atmosphere at 5048 meters and 4776 meters. The RGB Day Microphysics technique using Himawari-9 satellite imagery identified overshooting tops and a drastic decrease in top cloud temperature reaching -82.5°C, indicating the presence of a strong updraft and the formation of convective clouds that surpassed the freezing level.
Analisis Dinamika Atmosfer Pada Kejadian Banjir, Tanah Longsor, dan Angin Kencang Di Semarang dan Demak Tanggal 13 Maret 2024 Amri, Sayful; Giarno, Giarno
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic) Vol 10 No 1 (2024): Agustus 2024
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/ejbst.v10i1.594

Abstract

Pada tanggal 13 Maret 2024 terjadi bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang di wilayah Semarang dan Demak. Bencana ini disebabkan oleh cuaca ekstrim berupa hujan ekstrim disertai badai guntur dan angin kencang. Beberapa penelitian sebelumnya yang mengkaji analisis cuaca ekstrim masih belum detail menjelaskan seluruh faktor yang dapat menjadi penyebab cuaca ektrim tersebut. Oleh karena itu, kajian ini menganalisis seluruh faktor global, regional, hingga lokal, serta analisis fisis awan, sehingga dapat bermanfaat untuk operasional peringatan dini cuaca, terutama saat terjadi gangguan cuaca yang sejenis. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode analisis deskriptif kuantitatif, terhadap analisis ENSO, DM, MJO, CENS, SST, MSLP, streamline angin gradien, LLMT serta divergensinya, labilitas udara atas, fisis awan, curah hujan dan pasang surut air laut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya MJO dan gelombang Rossby Ekuator meningkatkan moisture di wilayah Indonesia. Selain itu, adanya bibit siklon tropis 91S di perairan selatan Jawa memicu penguatan aliran monsun Asia dan menyebabkan cross-equatorial flow dan meningkatkan transpor kelembapan dari LCS ke wilayah pesisir Utara Jawa. SST yang hangat, udara atas yang labil, serta konvergensi LLMT di wilayah Semarang dan sekitarnya semakin memicu terbentuknya MCS yang menjadi penyebab hujan ekstrim yang disertai badai guntur dan angin kencang, sehingga memicu terjadinya bencana hidrometeorologi di Semarang dan Demak pada tanggal 13 Maret 2024.
Peningkatan Kapasitas Perangkat Masyarakat dalam Pengolahan Data Spasial Menuju Masyarakat Tanggap Bencana Banjir di Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Darmawan, Yahya; Munawar, Munawar; Sudarisman, Maman; Ferdiyansyah, Ervan; Arifianto, Fendy; Virgianto, Rista Hernandi; Amri, Sayful; Veanti, Desak Putu Okta
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i3.13681

Abstract

ABSTRAK Pengolahan data spasial diperlukan dalam administrasi dan manajemen pemerintahan di berbagai wilayah, termasuk Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Namun, kemampuan pengolahan data spasial oleh perangkat pemerintahan di Kecamatan Pesanggrahan masih terbatas. Oleh karena itu, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola data spasial, khususnya terkait respons terhadap banjir di kecamatan tersebut. Peningkatan kapasitas dilakukan melalui kegiatan bimbingan teknis dan Forum Group Discussion (FGD) yang kemudian dievaluasi. Hasil survei sebelum dan setelah pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman masyarakat terkait tugas dan fungsi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), termasuk informasi yang disampaikan kepada masyarakat. Setelah pelatihan, terjadi peningkatan yang signifikan dalam pemahaman masyarakat, khususnya terkait pengolahan data spasial dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan potensi bencana hidrometeorologi di Kecamatan Pesanggrahan. Kata Kunci: Sistem Informasi Geografis (SIG), Data Spasial, Kecamatan Pesanggrahan, Kapasitas Masyarakat  ABSTRACT Spatial data processing is crucial for governance in various regions, including Pesanggrahan Subdistrict, South Jakarta. However, the capability in spatial data processing among local government officials in Pesanggrahan Subdistrict is still limited. Therefore, this training aims to enhance the community's capacity in managing spatial data, especially in response to floods in the subdistrict. Capacity-building is conducted through technical guidance activities and Forum Group Discussions (FGD), followed by an evaluation. Pre-and post-training surveys show an improved understanding among the community regarding the roles and functions of the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG), including the information conveyed to the public. After the training, there is a significant increase in the community's understanding, particularly in spatial data processing with Geographic Information System (GIS) and the potential risks of hydrometeorological disasters in Pesanggrahan Subdistrict. Keywords: Geographic Information System (GIS), Spatial Data, Pesanggrahan Subdistrict, Community Capacity
Analisis Pengaruh Intertropical Convergence Zone (ITCZ) dan Fenomena Cuaca Global terhadap Banjir di Kabupaten Wonogiri Tanggal 12 Februari 2023 Lumbantoruan, Alva Josia; Amri, Sayful
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 6 No 2 (2025): JGRS Edisi November
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.ft.unila.435

Abstract

Curah hujan ekstrem di Kabupaten Wonogiri yang menyebabkan banjir pada tanggal 12 Februari 2023 yang disebabkan oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara menyeluruh faktor-faktor yang mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia, dari skala global hingga lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif pada beberapa faktor, seperti El Nino Southern Oscilation (ENSO), Dipole Mode (DM), Madden Jullian Oscillation (MJO), sistem monsun Asia-Australia, dan kondisi labilitas udara atas di lokasi kajian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat MJO aktif pada fase 3-6 dari tanggal 20 Januari 2023 hingga 23 Februari 2023, sehingga meningkatkan suplai uap air ke wilayah Indonesia. Selain itu, adanya Intertropical Convergence Zone (ITCZ) di wilayah Indonesia memicu terjadinya konvergensi angin di wilayah Wonogiri dan sekitarnya. Hasil analisis transpor kelembapannya juga menunjukkan bahwa kedua faktor tersebut meningkatkan transpor kelembapan ke wilayah Indonesia dan terjadi konvergensi transpor kelembapan di wilayah kajian. Faktor-faktor tersebut memicu kondisi udara atas di wilayah Wonogiri dan sekitarnya menjadi labil, sehingga semakin meningkatkan potensi terbentuknya awan konvektif yang menjadi penyebab hujan yang lebih dari 100 mm/hari di wilayah tersebut.