p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Pharmacoscript
Ummy, Mardiana
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DESAIN DAN STUDI IN-SILICO TURUNAN TIOUREA SEBAGAI KANDIDAT RADIOFARMAKA 131I-THIOUREA UNTUK KANKER PAYUDARA Ruswanto, Ruswanto; Nur, Rahayuningsih; Febby, Pratama; Ummy, Mardiana
Pharmacoscript Vol. 8 No. 1 (2025): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v8i1.1920

Abstract

Berdasarkan data terbaru dari Global Cancer Statistics, kanker tetap menjadi tantangan kesehatan global yang signifikan, dengan sekitar 20 juta kasus baru dan 9,7 juta kematian yang dilaporkan pada tahun 2022. Kanker payudara, sebagai salah satu jenis kanker dengan prevalensi tertinggi, menekankan pentingnya pengembangan pendekatan diagnostik dan terapeutik yang inovatif. Radiofarmaka, khususnya yang menggunakan Iodium-131 (¹³¹I), telah menunjukkan potensi besar dalam diagnosis dan terapi kanker. Dalam penelitian ini, senyawa turunan thiourea yang dikenal memiliki potensi farmakologis terhadap kanker payudara, dievaluasi sebagai kandidat radiofarmaka teranostik. Penelitian ini menggunakan metode in-silico untuk mengevaluasi senyawa turunan thiourea yang ditandai dengan ¹³¹I. Molecular docking dilakukan menggunakan AutoDockTools untuk menilai energi ikatan dan interaksi senyawa dengan reseptor HER2 (PDB ID: 3PP0). Senyawa dengan afinitas pengikatan terbaik kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan simulasi dinamika molekul dengan perangkat lunak Desmond untuk mengevaluasi kestabilannya selama 200 ns. Selain itu, profil farmakokinetik dan toksisitas senyawa diprediksi menggunakan platform pkCSM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa ¹³¹I-(4-Decylbenzoyl)-3-methylthiourea merupakan kandidat paling potensial dengan nilai afinitas pengikatan (ΔG) sebesar -8,64 kkal/mol. Simulasi dinamika molekul menunjukkan bahwa senyawa ini stabil selama 200 ns. Selain itu, senyawa ini memiliki profil farmakokinetik yang baik dan tidak bersifat toksik, meskipun nilai LogP-nya sedikit melebihi batas yang ditetapkan dalam aturan Lipinski’s Rule of Five. Sebagai kesimpulan, senyawa ¹³¹I-(4-Decylbenzoyl)-3-methylthiourea menunjukkan potensi yang kuat sebagai kandidat radiofarmaka yang stabil dan efektif untuk pengobatan kanker payudara. Meskipun senyawa ini memenuhi sebagian besar kriteria kelayakan obat, validasi eksperimental lebih lanjut dan studi klinis diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanannya. Hasil penelitian ini memberikan landasan yang menjanjikan bagi penelitian lanjutan dalam aplikasi radiofarmaka untuk pengobatan kanker.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus Monacanthus) Ummy, Mardiana; Fadhilah, Sayyidina; Korry, Novitriani
Pharmacoscript Vol. 8 No. 2 (2025): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v8i2.2159

Abstract

Kulit buah naga bisa dijadikan sebagai obat herbal alami yang dimanfaatkan sebagai antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menghambat ataupun menangkal proses oksidasi lipid. Sebagian besar penyakit tubuh dipicu oleh radikal bebas yang merupakan bahan yang berbahaya. Pada umumnya pemanfaatan buah naga merah hanya pada bagian daging buahnya saja, sehingga kulit buah naga yang dihasilkan masih berupa limbah yang belum dimanfaatkan potensinya. Keberadaan antioksidan pada kulit buah naga perlu diidentikasi dan dioptimalkan pemanfaatannya.  Untuk melihat potensi antioksidan pada kulit buah naga, maka perlu dilakukan studi lebih lanjut. Tujuan penelitian ini  yaitu untuk mengetahui keberadaan antioksidan dan nilai IC50 ekstrak kulit buah naga. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental, menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dengan seri konsentrasi ekstrak yang dibuat yaitu 2; 4; 6; 8 dan 10 ppm. Pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah naga ditentukan  sampai diperoleh IC50 dengan memasukan nilai y (y=50) pada persamaan garis y = bx + a.  Absorban yang dihasilkan diukur menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 515 nm. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ekstrak kulit buah naga mengandung aktivitas antioksidan dengan kadar IC50 sebesar 9,16 setelah dihitung menggunakan persamaan garis regresi y = 0,0054x + 0,5061. sementara IC50 asam askorbat yag digunakan sebagai standar diperoleh nilai 1,47.  Nilai IC50 kulit buah naga dinyatakan memiliki kandungan aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Aktivitas antioksidan fraksi etanol kulit buah naga diduga karena adanya senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin.