Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

URGENSI MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN FORMAL Nur Rahayu Setyawati; Eka Ila Sa’adah
MIYAH : Jurnal Studi Islam Vol. 21 No. 01 (2025): JANUARI
Publisher : Universitas Kiai Abdullah Faqih Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33754/miyah.v21i01.1197

Abstract

Perkembangan manusia telah mengalami peningkatan yang begitu pesat, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Pendidikan juga merupakan salah satu aspek yang digunakan dalam sektor Pembangunan guna menentukan Tingkat kemajuan suatu bangsa. Namun kenyaaan dilapangan menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah dan masih memerlukan peningkatan dari berbagai aspek. Oleh karena itu Makalah ini bertujuan untuk mengetahui definisi dari urgensi manajemen mutu pendidikan, serta mengungkap beberapa fakta mengenai urgensi manajemen mutu yang ada disatuan lembaga pendidikan formal. Juga Solusi dalam menghadapi keadaan tersebut. Adapun Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, menggunakan sumber data sekunder, teknik pengumpulan data yakni metode Library Research yang mana seluruh data dari makalah ini didapatkan dari beberapa buku- buku atau tulisan pustakaan yang ada relevansinya dengan judul makalah ini. Teknik analisis data menggunakan Analisis teks Hasil pembahasan yakni devinisi urgensi manajemen mutu dilembaga pendidikan formal,terdapat beberapa urgensi manajemen mutu pendidikan yang harus segera mendapatkan penanganan yakni mencakup, peningkatan kualitas pendidikan, kepuasan stakeholder, akreditasi dan pengakuan, efesiensi dan efektivitas pengelolaan dan pembelajaran berkelanjutan. Solusi dari permasalahan yang di timbulkan oleh urgensi manajemen mutu pendidikan tersebut adalah dengan menerapkan metode evaluasi yang objektif, meningkatkan komunikasi dengan stakeholder melalui pertemuan rutin, mengalokasi sumber daya yang memadai, menerapkan teknologi informasi dan sistem manajemen yang modern, dan mendorong budaya pembelajaran berkelanjutan di antara staf dan siswa dengan mempromosikan sikap terbuka terhadap umpan balik, refleksi diri, dan pengembangan diri. Kata Kunci : Urgensi, Manajemen, Mutu, Pendidikan
Strategi Pembelajaran Kontekstual Pada Mata Pelajaran PAI Dalam Menanamkan Nilai Toleransi di SMP Negeri 2 Lamongan : Penelitian Eka Ila Sa’adah; Muhammad Farih
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam menanamkan nilai-nilai toleransi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 2 Lamongan. Strategi CTL dianggap relevan dalam menciptakan pembelajaran yang kontekstual, aktif, dan bermakna, khususnya dalam lingkungan sekolah yang multikultural. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, dengan subjek penelitian terdiri dari guru PAI dan siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui model analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi CTL telah diimplementasikan dengan mengintegrasikan tujuh komponen utama, yaitu konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, permodelan, refleksi, dan penilaian autentik. Melalui strategi ini, siswa dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran, berdiskusi, bertanya, serta mengaitkan materi dengan pengalaman nyata mereka. Hal ini berdampak positif terhadap penguatan sikap toleran antarsiswa, seperti menghargai perbedaan, menerima pandangan orang lain, dan membangun interaksi sosial yang harmonis. Dengan demikian, pendekatan CTL dalam pembelajaran PAI terbukti efektif dalam membentuk karakter toleransi siswa di lingkungan pendidikan yang heterogen.