Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK BUAH MENGKUDU (MORINDA CITRIFOLIA) TERHADAP PENGEDALIAN KUTU DAUN (APHIS GOSSYPII) PADA TANAMAN CABAI RAWIT (CAPSICUM FRUTESCENS LINN) Hasibuan, Fitria Ulfa; Sarjani, Tri Mustika; Mahyuny, Siska Rita; Yurida, Yurida
BIOPENDIX: Jurnal Biologi, Pendidikan dan Terapan Vol 9 No 2 (2023): Biopendix: Jurnal Biologi, Pendidikan & Terapan
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unpatti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/biopendixvol9issue2page158-162

Abstract

Latar Belakang: Buah mengkudu banyak mengandung air dengan bau yang tidak sedap, bau tersebut berasal dari campuran asam kaprat dan asam kaproat, kedua senyawa ini memiliki efek antibiotik, karena aromanya yang tidak sedap dapat digunakan sebagai pestisida alami. Tujuan penelitian adalah untuk melihat perkembangan Aphis gossypii dengan atau tanpa ekstrak buah mengkudu. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimen murni (True Experiment) dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini dilakukan dengan 4 perlakuan dan 3 pengulangan yang terdiri dari Control, tanaman Capsicum frutescens yang diberi Aphis gossypii tanpa penyemprotan ekstrak Morinda citrifolia, tanaman Capsicum frutescens disemprot dengan ekstrak Morinda citrifolia kemudian diberikan Aphis gossypii dan tanaman Capsicum frutescens diberi Aphis gossypii kemudian disemprot dengan ekstrak Morinda citrifolia. Hasil: Mengenai hasil analisis, ekstrak buah mengkudu untuk mempelajari perkembangan Aphis gossypii berpengaruh besar terhadap penurunan jumlah Aphis gossypii setiap harinya. Aphis gossypii yang ditempatkan pada Cappsicum frutescens tanpa penyemprotan ekstrak Morinda citrifolia mengalami populasi yang terus bertambah setiap hari, mencapai lebih dari 10 kali lipat pada hari pertama. Kesimpulan: Aphis gossypii yang tumbuh pada tanaman cabai rawit bereproduksi secara normal dan tumbuh dengan sangat cepat tanpa penyemprotan, pertumbuhan Aphis gossypi yang cepat secara fisiologis mempengaruhi perkembangan tanaman cabai karena tumbuhan layu bahkan mati.
KEANEKARAGAMAN MOLUSKA (GASTROPODA) DI KAWASAN PULAU TEULAGA TUJUH KECAMATAN LANGSA BARAT KOTA LANGSA Ramadhan, Dita Alviana; Hasibuan, Fitria Ulfa; Amalia, Tasya; Damayanti, Devi; Anisa, Nurul
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 9 No. 2 (2024): Bioma : Juli - Desember 2024
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gastropoda umumnya dikenal sebagai siput atau bekicot dalam masyarakat luas. sebagian Gastropoda memiliki cangkang berbentuk kerucut yang dipilin (spiral). Namun ada beberapa siput tidak memiliki cangkang. Gastropoda memiliki cangkang berbentuk tabung berbentuk spiral yang melingkar-lingkar. Penelitian dilakukan untuk Mengidentifikasi spesies dan mengukur Keanekaragaman Jenis Siput Di Kawasan Pulau Teulaga Tujuh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa. Populasi dalam penelitian ini adalah keaneragaman hewan gastropoda dan sampel dalam penelitian ini individu kelas gastropoda yang ditemukan di bibir pantai Pulau teulaga tujuh yang kemudian dihitung keanekaramannya dan di identifikasi. Keanekaragaman siput di kawasan bibir pantai Pulau Teulaga Tujuh Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa diperoleh indeks keanekaragaman H’ 2,644438 tergolong kategori sedang, sedangkan untuk tingkat kemerataan/keseragaman diperoleh nilai indeks kemerataan E 0,97651 yang mana nilai tersebut tergolong dalam kategori merata.