Yohanes Don Bosko Demu
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH RIWAYAT ASI, MP-ASI, TERHADAP STATUS GIZI BALITA (TB/U) PASCA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAIONI KOTA KUPANG Yohanes Don Bosko Demu; Agustina Setia; Regina Maria Boro; Tobianus Hasan
Kupang Journal of Food and Nutrition Research Vol. 2 No. 2 (2021): Kupang Journal of Food and Nutrition Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data distribusi melaporkan bahwa 1 dari tiga anak di negara sedang berkembang mengalami stunting dan 70 % berada pada benua Asia. Pemberian MP-ASI disaat usia dibawah 6 bulan akan mempengaruhi usus dari pencernaan bayi dan akan bisa menimbulkan bayi diare. Dalam pemberian MP ASI, yang perlu diperhatikan adalah usia pemberian MP ASI, frekuensi dalam pemberian MP ASI, porsi dalam pemberian MP ASI, jenis MP ASI, dan cara pemberian MP ASI pada tahap awal. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh riwayat ASI, MP ASI, terhadap status gizi balita (TB/U) Pasca Pandemi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Naioni Kota Kupang. Penelitian ini adalah desain Cros sectional Study. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai anak balita yang berjumlah 40 orang dan dijadikan sebagai sampel. Analisis data dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil uji statistic menunjukkan bahwa menunjukkan hasil nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (0.019 <2.032244) dan nilai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikannya (0.890 > 0.05). Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa H1 yang menyatakan usia MP ASI berpengaruh terhadap status gizi balita berdasarkan indicator TB/U ditolak. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa usia MP ASI tidak berpengaruh terhadap status gizi balita berdasarkan indikator TB/U.Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa H2 yang menyatakan berat badan lahir berpengaruh terhadap status gizi balita berdasarkan indicator TB/U ditolak. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa berat badan lahir tidak berpengaruh terhadap status gizi balita berdasarkan indikator TB/U.
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI PROTEIN DAN RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI BALITA 24-59 BULAN DI DAERAH PANTAI DAN PEGUNUNGAN KOTA KUPANG Regina Maria Boro; Albert Bau Mali; Yohanes Don Bosko Demu; Tobianus Hasan; Santa Da Costa
Kupang Journal of Food and Nutrition Research Vol. 2 No. 2 (2021): Kupang Journal of Food and Nutrition Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah gizi di Indonesia adalah gizi kurang yang disebabkan rendahnya asupan energi dan protein dalam makanan sehari hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG). Gangguan gizi pada awal kehidupan akan memengaruhi kualitas kehidupan selanjutnya. Asupan energi dan protein daerah pesisir pantai dan daerah pegunungan cenderung mengalami perbedaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan energi protein dan riwayat penyakit infeksi dengan status gizi balita 24-59 bulan di Kota Kupang (pesisir pantai dan non pesisir pantai). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain observasional crossectional. Penelitian ini dilakukan di pesisir pantai dan pegunungan Kota Kupang pada kurun waktu 6 (enam) bulan. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 375 balita yang terdiri dari 200 balita di daerah pantai dan 175 daerah pegunungan. Hasil uji chi square diketahui terdapat hubungan signifikan antara asupan energi dengan status gizi menurut indikator BB/U sedangkan asupan energi dengan status gizi (TB/U, BB/TB dan IMT/U) tidak signifikan. Hasil uji chi square menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara asupan protein dengan status gizi balita indikator BB/U, TB/U dan IMT/U. Hanya pada indikator BB/TB menunjukkan adanya hubungan siginifikan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa riwayat penyakit infeksi memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan status gizi (BB/U, BB/TB dan IMT/U), namun riwayat penyakit infeksi memiliki hubungan yang signifikan dengan status gizi tinggi badan menurut umur (TB/U).
KAJIAN KARAKTERISTIK COOKIES SUBTITUSI TEPUNG SUKUN Tobianus Hasan; Yohanes Don Bosko Demu; Asmulyati Saleh
Kupang Journal of Food and Nutrition Research Vol. 3 No. 1 (2022): Kupang Journal of Food and Nutrition Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: One of the nutritional problems that greatly contributes to malnutrition is protein energy deficiency (PEM). Malnutrition is a medical condition caused by inadequate or inadequate food intake or nutrition in terms of quantity, type, and quality of nutrition for a long period of time. Breadfruit contains various types of main nutrients, namely 25% carbohydrates, 1 protein, 5% and 0.3% fat by weight of breadfruit. In addition, breadfruit also contains calcium (Ca), phosphorus (P) and iron (Fe), vitamins B1, B2 and C.Methods: This type of research is experimental, using a completely randomized design (CRD) with three treatments (P). Treatment (P1) was substitution of 25% breadfruit flour and 75% wheat, treatment (P2) was substitution of 50% breadfruit flour and 50% wheat and treatment (P3) was substitution of 75% breadfruit flour and 25% wheat. The three types of cookies that were substituted for breadfruit flour were tested using the hedonic test. The most preferred product by the panelists will be analyzed for nutrient content. The data in this study were analyzed using the test (ANOVA).Results: The results of organoleptic tests (taste, aroma, texture and color) of cookies can be seen that on average the panelists prefer cookies with P1 treatment. Conclusions: 1. Breadfruit flour substitution has an effect on the organoleptic properties of cookies. 2. Substitution of breadfruit flour up to 50% is the best substitution that is organoleptically acceptable 3. The nutritional content of cookies with breadfruit flour substitution is 50% higher than the original cookies. 4. In every 100 grams of cookie ingredients contain 1.03% water nutritional value, 1.60% total ash or minerals, 2.88% fat, 7.87% protein and 0.3441 Kcal carbohydrates.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDKAN IBU DENGAN KEBIASAAN MEMBERIKAN MP-ASI USIA 6-24 BULAN DI DESA FATUMNASI KECAMATAN FATUMNASI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Yohanes Don Bosko Demu; Astuti Nur; Tresha Efatasia Indah Keo
Kupang Journal of Food and Nutrition Research Vol. 3 No. 2 (2022): Kupang Journal of Food and Nutrition Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MP-ASI is a transitional food from breast milk to family food given to children aged 6-24 months gradually by type, frequency of administration, number of servings and forms of food that are adapted to the baby's age and ability to digest food to meet their nutritional needs. This study aims to determine the relationship between the level of maternal education and the habit of giving complementary food aged 6-24 months in Fatumnasi Village, Fatumnasi District, South Central Timor Regency. This research is a quantitative study with a cross sectional design. The samples in this study were 30 baduta aged 6-24 months in Fatumnasi Village.Based on the results of the study, it was obtained that there was a relationship between the level of maternal education and the habit of giving complementary food aged 6-24 months in Fatumnasi Village, Fatumnasi District, South Central Timor Regency with a p-value = 0.037 <0.05. It is recommended to further research and develop several influencing factors in the administration of complementary food so that complementary food is given appropriately.