Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIBAKTERI MADU TRIGONA TERHADAP BAKTERI GRAM POSITIF (Staphylococcus Aureus) DAN BAKTERI GRAM NEGATIF (Escherichia Coli) Nur, Astuti
Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate
Publisher : UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate, Maluku Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.945 KB) | DOI: 10.32763/juke.v12i1.110

Abstract

Honey is a natural sweet thick liquid derived from plant nectar commonly known as food and beverage ingredients, also used as a treatment. In this study, South Sulawesi’s trigona honey was tested for antibacterial activity against Staphylococcus aureus and Escherichia coli using agar diffusion method. The proximate analysis showed that the composition of trigona honey consisted of carbohydrates (87.41%), water content (10.90%), fiber content (0.90%), ash content (0.57%), protein content (0.15 %) fat content (0.06%). The average diameter of trigone honey’s inhibition against Eschrichia coli bacteria concentrations of 10%, 20%, 40%, 60%, 80% v / v and positive controls respectively 21.33, 24.67, 27.33, 29.33, 29.67, and 28.67 while those of Staphylococcus aureus bacteria concentrated 10%, 20%, 40%, 60%, 80% v / v and positive controls respectively were 13.67, 15.00, 16.67, 18.00, 19.00, and 21.33. Trigona honey is more effective in inhibiting the growth of Eschrichia coli bacteria than Staphylococcus aureus. The best concentration of trigona honey in inhibiting bacterial growth is 60% -80% because at this concentration is equal to positive control (chloramphenicol). Keywords: Trigona honey,Antibacterial Activity Test, Staphylococcus aureus, Escherichia coli.
Pelatihan Pengolahan Pangan Lokal Sumber Protein Untuk Meningkatkan Status Gizi Balita Di Kampung Nelayan Oesapa Kupang Astuti Nur; Yualeni Valensia; Marselina Yuliana A Lobo
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v4i2.742

Abstract

AbstrakProvinsi Nusa Tenggara Timur masih menempati urutan pertama dalam masalah gizi balita (wasting, stunting, dan underweight). Faktor penyebab masalah gizi pada balita diantaranya pengolahan makanan dan pengasuhan anak yang tidak memadai. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi dan pelatihan pengolahan makanan sumber protein kepada ibu balita. Sasaran dan luarannya adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu balita dalam mengolah pangan sumber protein menjadi berbagai produk olahan. Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan seperti baseline data, advokasi, sosialisasi, pelatihan, dan evaluasi. Metodenya adalah ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Tahap implementasi meliputi pemberian informasi tentang PMT sumber protein berbahan dasar ikan dan cara pengolahannya yang dikombinasikan dengan daun kelor. Hasil tes pengetahuan menunjukkan peningkatan pengetahuan ibu setelah pemberian materi sebesar 23%. Kesimpulan dari kegiatan ini kongkrit bermanfaat bagi para ibu serta dapat memberikan dukungan dan motivasi bagi para ibu untuk terus menjaga asupan gizi anaknya. Disarankan kegiatan ini dilanjutkan untuk pengemasan dan pelabelan.Kata Kunci: Balita, Demo Masak, PelatihanAbstractThe province of East Nusa Tenggara still first ranks in terms of nutrition (wasting, stunting, under weight of children under five). The factors causing nutritional problems in children under five are inadequate food processing and child care. Therefore, it is necessary to conduct socialization and training of protein source food processing to mothers of toddlers. Targets and outputs are to improve the knowledge and skills of mothers under five in processing protein source foods into various processed products. This service consists of several stages such as baseline data, advocacy, outreach, training, and evaluation. The methods are lectures, discussions, and demonstrations. The implementation phase includes providing information about PMT protein sources and processing methods for fish-based (jellyfish) combination of Moringa leaves. The results of the knowledge test showed an increase in the knowledge of mothers after giving the material by 23%. The conclusion of this activity is concretely beneficial for mothers and can provide support and motivation for mothers to continue to maintain the nutritional intake of their children. It is recommended that this activity be continued for packaging and labeling.Key Word: Children, Cooking Demo, Training.
Ketepatan Standar Porsi Nasi pada Penderita Diabetes Mellitus di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Maria Helena D Nita; Astuti Nur; Hafsah Aziz K Kayumu
Nutriology : Jurnal Pangan,Gizi,Kesehatan Vol 1 No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Program Studi Gizi, Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.968 KB) | DOI: 10.30812/nutriology.v1i2.972

Abstract

Standar porsi yang tidak sesuai terjadi pada masyarakat saat ini dapat menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penyakit degeneratif, salah satunya penyakit DM. Penderita DM harus memperhatikan standar porsi dari setiap jenis makanan yang dikonsumsi. Kadar gula darah meningkat dratis setelah mengkonsumsi makanan tertentu karena kecenderungan makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gula darah yang tidak terkontrol. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui ketepatan standar porsi pada penderita DM di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang. Penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian ini dilaksanakan padan bulan Desember 2018 sampai bulan Januari 2019 di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang. Jenis data adalah data primer dan data sekunder. Cara pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuisioner, lembar cek list dan alat timbang makanan. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa porsi nasi yang disajikan dengan besar porsi yang sudah ditetapkan berdasarkan kebutuhan pasien dapat dikategorikan sudah sesuai (85,7%). Dari hasil penelitian ketepatan standar porsi nasi di Instalasi Gizi RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang dapat disimpulkan bahwa nasi dari hasil penimbangan selama satu hari penimbangan makanan tergolong sudah sesuai yaitu 85,7%.
Pengaruh Subtitusi Tepung Bayam Merah dan Tepung Kacang Merah terhadap Uji Organoleptik dan Kandungan Gizi Cookies Meirina Sulastri Loaloka; Astuti Nur; Santa L.D.V. da Costa; Anak Agung Ayu Mirah Adi; Asweros Umbu Zogara
Nutriology : Jurnal Pangan,Gizi,Kesehatan Vol 2 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Program Studi Gizi, Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.96 KB) | DOI: 10.30812/nutriology.v2i1.1236

Abstract

Abstrak Status gizi ibu menjadi salah satu faktor yang menentukkan pertumbuhan perkembangan janin termasuk berat dan panjang saat lahir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian makanan tambahan (PMT) yang kaya Fe. PMT dapat disajikan dalam bentuk makanan pokok maupun selingan dengan bahan baku pangan lokal. Produk PMT yang baru adalah pemberian Cookies kaya Fe dengan formulasi penambahan bayam merah dan kacang merah. Cookies menjadi pilihan karena berbahan dasar tepung terigu yang sudah dikenal masyarakat luas, dapat langsung dikonsumsi, kadar airnya rendah sehingga tahan lama, teksturnya digemari karena renyah, dan mudah dibuat, disamping membantu mencukupi kebutuhan energi dan zat besi untuk ibu hamil.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahaui pengaruh subtitusi tepung bayam merah dan tepung kacang merah terhadap uji organoleptik dan kandungan gizi cookies. Jenis penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan P1 (30 % & 5 %), P2 ( 40 % & 10 %), P3 (50 % & 15 %). Hasil penelitian didapatkan ada perbedaan aroma dan tekstur pada perlakuan P1, P2 dan P3 dimana P Value < 0.05, dan tidak ada perbedaan kualitas untuk rasa dan warna pada perlakuan P1, P2 dan P3 dimana P Value > 0.05. untuk hasil uji kandungan gizi terdapat perbedaan yang nyata dimana dalam perlakuan P1 sampai P3 kandungan protein lebih tinggi pada perlakuan P3 dengan nilai 8.89 kal/100 gr bahan makanan.
FORTIFIKASI TEPUNG DAUN KELOR TERHADAP DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI MI KERING BERAS HITAM Astuti Nur
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 1 (2021): jurnal kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/juke.v14i1.202

Abstract

Latar Belakang: Mi merupakan makanan yang digemari semua kelompok umur, mudah diolah dan praktis. Untuk meningkatkan nilai gizi mi, dapat ditambahkan dengan bahan lain seperti beras hitam dan daun kelor. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima dan kandungan gizi mi beras hitam dengan fortifikasi tepung daun kelor. Metode:  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan formula fortifikasi tepung daun kelor, yaitu: F1 (0%), F2 (5%), F3 (10%), F4 (15%) yang diitambahkan dalam formula mie beras hitam. Daya terima dinilai dari uji organoleptik yang dilakukan pada panelis semi terlatih sebanyak 30 orang dan kandungan gizi dari hasil uji laboratorium menggunakan uji proximat. Hasil :Formulasi yang terpilih kemudian diuji proksimat dan diperoleh kandungan protein sebanyak 18.66%, lemak 2.30%, air 8,9%, serat 7,2%, karbohidrat 82,06%. .Kesimpulan Berdasarkan uji organoleptik dan hasil pembobotan nilai, F2 memiliki daya terima lebih tinggi dari formula yang lain dengan skor 61,37
DAMPAK PENYULUHAN JAJANAN SEHAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DASAR DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-FITRAH KAMPUNG NELAYAN OESAPA KUPANG Astuti Nur
CHMK HEALTH JOURNAL Vol 3 No 3 (2019): CHMK HEALTH JOURNAL
Publisher : Citra Bangsa University - Literacy and Publishing Center (CBU-LPC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.927 KB) | DOI: 10.37792/the public health.v3i3.524

Abstract

ABSTRACT One aspect that plays an important role in providing energy and nutritional intake and maintaining learning resilience for children while in school is snack food. BPOM survey results show that for 6-8 hours per day the child's time is spent in school and 90 percent of school children buy snacks at school. The snacks purchased are not yet known for their safety and cleaning, so you need a specific strategy to find out how to choose healthy snacks. This study aims to determine the impact of healthy snacks education of the knowledge and attitudes of the students at Madrasah Ibtidaiyah Al-Fitrah Fishermen's Village of Oesapa Kupang. This research used quasy experiment with one group pre test and post test design. The sample of this experiment was the V grades of Madrasah Ibtidaiyah Al-Fitrah. The sample was 61 respondents that got education about healthy snacks. Data take from the questionnaire pre test and post test after the education. Data analyze used paired sample t test. The results showed an increase in the value of the subject's knowledge and attitudes after educated which was then statistically analyzed, the increase that occurred was significant 0,000 (p <0.05). This shows that education about healthy snacks has an impact that is increasing the knowledge and attitude of the subject. Keywords: Education, Healthy Snack, Knowledge, Attitude
Pemberdayaan Istri Nelayan Melalui Pelatihan Pengolahan Abon Ikan Aneka Rasa di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang. Astuti Nur; Maria Helena Dua Nita; Christina R. Nenotek
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7363

Abstract

ABSTRAK Kota Kupang merupakan salah satu wilayah dengan kejadian stunting yang tinggi di Nusa Tenggara Timur padahal wilayah tersebut mempunyai wilayah pantai, sehingga seharusnya potensial dengan hasil ikan. Kampung Nelayan Oesapa berada di wilayah pesisir pantai Kota Kupang dengan pengasil ikan tangkap tertinggi kedua di Kota Kupang. Ikan tangkap biasanya hanya diasinkan dan dikeringkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi gizi tentang manfaat konsumsi ikan dan pelatihan pembuatan abon ikan aneka rasa kepada istri-istri nelayan. Kegiatan ini terdiri dari pembuatan proposal, advokasi, edukasi gizi, pelatihan, monitoring evaluasi dan pembuatan laporan. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, demonstrasi dan praktek langsung. Terjadi peningkatan pengetahuan peserta setelah pemberian materi sebesar rata-rata 29%. Peserta antusias dalam mengikuti pelatihan dan dihasilkan abon dengan 3 varian (original, manis dan pedas) yang bisa digunakan sebagai alternative sumber protein bagi balita. Kegiatan pengabdian ini memberikan manfaat bagi masyarakat  yang harus dikembangkan sampai pada pengurusan izin agar produk abon bisa dijual dengan resmi dan menambah pendapatan nelayan. Kata Kunci: Abon Ikan, Edukasi Gizi, Pelatihan.  ABSTRACT Kupang City is one of the areas with a high incidence of stunting in East Nusa Tenggara even though the area has a coastal area, so it has the potential to produce fish. Kampung Nelayan Oesapa is located in the coastal area of Kupang City with the second highest fishing income in Kupang City. Captured fish are usually only salted and dried. Therefore, it is necessary to provide nutrition education about the benefits of consuming fish and training in making fish floss with various flavors to fishermen's wives. These activities consist of proposal making, advocacy, nutrition education, training, monitoring, evaluation and report generation. The methods used are lectures, discussions, demonstrations and direct practice. There was an increase in knowledge after giving the material by an average of 29%. Participants were enthusiastic in participating in the training and the results were shredded with 3 variants (original, sweet and spicy) that could be used as an alternative protein source for toddlers. This service activity provides benefits for the community that must be developed to the point of obtaining permits so that shredded products can be officially sold and increase fishermen's income. Keywords: Floss Fish, Nutrition Education, Training.
Peluang Usaha Abon Ikan Kelor Sebagai Usaha Prospektif dan Inovatif Bagi Alumni Mahasiswa Prodi Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang Meirina S Loaloka; Anak Agung Mirah Adi; Santa Luciana da Costa; Agustina Setia; Astuti Nur
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1: Januari 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v2i1.992

Abstract

Tujuan Pengabdian ini adalah untuk mengetahui peluang usaha abon ikan kelor sebagai usaha prospektif dan inovatif bagi alumni mahasiswa prodi gizi poltekkes kemenkes kupang. Metode pengabdian dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2022 . Penanggung jawab kegiatan adalah empat orang dosen dari Poltekkes Jurusan Gizi serta di bantu oleh 10 orang mahasiswa alumni. Pelaksanaan kegiatan ini juga melibatkan beberapa narasumber sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Target pengabdian alumni gizi yang stay di kota kupang dengan total peserta 10 orang.kegiatan ini dilakukan dengan 2 metode yaitu ceramah dan demo praktik. praktik yang dilakukan untuk mempelajari cara pembutan abon ikan tuna. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena mendapatkan ilmu berwirausaha dan ketrampilan dalam membuat abon ikan kelor. selain itu yang didapatkan alumni adalah keuntungan yang bisa dipakai sebagai modal usaha mereka serta produk laku terjual cukup banyak karena di minati banyak orang karena rasanya yang enak dan gurih serta kemasan yang sangat menarik.
Pelatihan Kemampuan Deteksi Dini Kelebihan Berat Badan Pada Anggota Jemaat GBI Khairos Kota Kupang Anita Christina Sembiring; Juni Gressilda L; Astuti Nur; Meirina S Loaloka
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1: Januari 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v2i1.1244

Abstract

Di masa pandemic yang sudah berlangsung hampir 2 tahun menunjukkan adanya kecenderungan perubahan status gizi seperti peningkatan berat badan pada individu. Hal ini karena kurangnya aktivitas fisik karena sebagian besar masyarakat bekerja dari rumah (Work From Home) serta meningkatnya konsumsi makanan yang dibeli dari luar rumah. Obesitas dan kelebihan berat badan akan menyebabkan gangguan kardiorespirasi sehingga meningkatkan resiko terinfeksi COVID 19. Salah satu langkah untuk menurunkan tingkat obesitas dan kelebihan berat badan adalah dengan mengkampanyekan gizi seimbang dan aktifitas fisik. Permasalahan utama yang dihadapi oleh masyarakat adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran pada masyarakat akan pentingnya berat badan ideal dan hubungannya dengan kesehatan. Masyarakat juga belum dapat mengukur secara mandiri status gizinya. Hasil pengukuran status gizi pada jemaat GBI Khairos Kupang menunjukkan 8% peserta memiliki status gizi kurus (underweight), 28% status gizi Normal, 16% status gizi lebih (overweight) dan 48% Obesitas. Peserta sangat antusias mendengarkan edukasi yang diberikan, hal ini dilihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Artinya rasa ingin tahu peserta sangat tinggi. Peserta juga aktif dalam mempraktekkan cara penggunaan cakram gizi untuk melihat status gizinya.
Differences in Development of Gross Motor and Fine Motor Skills of Stunting and Non-Stunting Toddlers Aged 36-59 Months Astuti Nur; Juni Gressilda L Sine Sine; Maria Helena Dua Nita
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA) Vol. 4 No. 3 (2022): Volume 4 Nomor 3 Desember 2022
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jika.v4i3.294

Abstract

Stunting is a chronic malnutrition condition that has an impact on children's brain development. This study aimed to determine the differences in gross motor and fine motor skills development of toddlers aged 36-59 months between stunting and non-stunted in Kupang City. The type of research utilized was an analytical observation by cross-sectional design. The population was all children receiving Early Childhood Education (PAUD) in Kupang City, as many as 8580 children. The study was carried out in January-May 2022. The sampling technique used random cluster sampling to obtain a sample of 382 children. Nutritional status was obtained using the TB/U indicator. The motor development of toddlers was obtained through the Denver II test. The statistical test used is the chi-square test. The results showed that 22% of toddlers were classified as stunting, 6,8% of toddlers with gross motor skills were classified as suspect, and 36,1% of toddlers with fine motor skills were classified as suspicious (dubious development/failure to test). There were differences in gross and fine motorik development in stunted and non-stunted toddlers with p<0,05. PAUD Managers are expected to be more active in monitoring early childhood growth and development, especially in stunted children. If deviations are discovered or suspected, immediate action can be taken to ensure that growth and development are not disrupted.