Di sekolah, sampah kertas adalah masalah yang mengkhawatirkan. Setiap hari, kertas digunakan untuk keperluan, mulai dari tugas siswa, duplikasi materi, hingga administrasi sekolah. Akumulasi penggunaan kertas ini tidak diimbangi dengan sistem pengelolaan sampah efektif, sehingga banyak kertas bekas yang terbuang tanpa digunakan kembali. Kondisi ini tidak hanya berkontribusi pada penumpukan sampah di sekolah, tetapi juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendekatan service learning (SL) mengintegrasikan pengalaman belajar mahasiswa dengan pengabdian kepada masyarakat. Melalui service learning (SL), mahasiswa tidak hanya menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam perkuliahan, tetapi mengembangkan keterampilan sosial, empati, dan tanggung jawab. Kegiatan dilaksanakan melalui tahapan dalam pendekatan service learning (SL), meliputi identifikasi dan rencana masalah, persiapan dan pembelajaran, pelaksanaan layanan, refleksi, demonstrasi dan evaluasi, serta pembangunan berkelanjutan. Kegiatan ini diikuti oleh 25 siswa SMP Negeri 16 Surabaya dengan kegiatan sosialisasi yang didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya dan praktik kreatif yang dipandu oleh mahasiswa PPG dari Universitas Negeri Surabaya. Kegiatan ini menghasilkan produk kreasi dari sampah kertas berupa peta 3 dimensi pulau-pulau di Indonesia. Kegiatan yang dilaksanakan telah dilaksanakan dengan baik dengan menunjukkan kepada siswa antusias dalam mengikuti kegiatan, ditunjukkan oleh siswa yang hadir sesuai dengan undangan yang direncanakan dan menghasilkan produk kreatif.