Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MAKANAN DAN USAHA YANG HALAL DALAM PERSPEKTIF TAFSIR AYAT AHKAM Ongku Hsb, Mara
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan: Kajian Ilmu - Ilmu Keislaman Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Syaikh Mudo Madlawan
Publisher : LPPM IAI Dar Aswaja Rokan Hilir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makanan merupakan keperluan atau kebutuhan yang penting bagi manusia, dalam memilih makanan kebanyakan konsumen lebih mengutamakan cita rasa makanan dan kurang memperdulikan kehalalannya. Dalam Islam makananan maupun minuman yang di konsumsi mempersyaratkan dua hal yaitu:”halal” dan “thayyib” halal tidaknya makanan dan minuman dilihat dari sisi keagamaan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan studi pustaka (library research ) penelitian yang bersifat deskriptif menggunakan conten analisit yaitu dengan mengkaji literatur kitab-kitab dan buku tafsir seperti tafsir al-misbah, tafsir al-Azhar, tafsir al-Munir yang berkaitan dengan makanan dan usaha yang halal. Hasil penelitian Makanan dan usahaya yang halal adalah makanan yang tidak haram, yakni memakannya tidak dilarang oleh agama, sedangkan makanan yang haram ada dua bagian, pertama, haram karena zatnya seperti babi, bangkai dan darah. Kedua, haram karena sesuatu bukan dari zatnya, seperti makanan yang tidak di izinkan oleh pemiliknya untuk di makan atau untuk digunakan, makanam yang halal adalah yang bukan termasuk kedua macam tersebut.
Urgensi Nilai dan Norma Kesadaran Berbangsa, Beragama dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila Kelas VI SD Ongku Hsb, Mara
Journal of Contemporary Issue in Elementary Education Vol. 3 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jciee.v3i1.12244

Abstract

The importance of national and religious values ​​and norms must be applied and implemented by generations so that when they grow up they have good ethics and morals and know their rights and obligations in the nation and state. This research uses qualitative research methods, namely research that emphasizes understanding a phenomenon. This research method is designed to collect, analyze and understand, the approach used is descriptive, namely explaining and aiming to describe various conditions and realities accurately and actually. Research results: The urgency of values ​​and norms of national and religious awareness in learning Pancasila education in class 6 of elementary school to form good personal character for students from class 7 to 12 of elementary school which can be manifested by in-depth religious education and following signs and norms.
PEMIKIRAN ‘ABD JABBAR TENTANG SISTEM SUKSESI IMAMAT DALAM ALIRAN MUKTAZILAH Ongku Hsb, Mara; Sembiring, Nurpelita; Aulawi, Tahrir
MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Vol. 1 No. 1 (2025): MAHABBAH: Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam
Publisher : MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Imamat yang dikemukakan oleh ‘Abd al-Jabbār mengandung makna adanya unsur kekuasaan imam dalam bidang pemerintahan dan unsur kepemimpinan spiritual keagamaan, dalam pemerintahan Imam berarti pemegang otoritas politik tertinggi yang dapat mengatur birokrasi serta melaksanakan administrasi Negara sebagai pemimpin agama, imam berkewajiban menuntun serta membimbing umat untuk memahami dan melaksanakan ajaran syariat sesuai dengan ketentuan wahyu Ilahi dan Sunnah Rasul. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan literatur review dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan dari berbagai sumber termasuk buku, jurnal, majalah, media online dan yang terkait dengan pemikiran ‘Abd al-Jabbar dan juga perkembangan pemikirannya dalam mu’tazikah. Hasil penelitian ‘Abd al-Jabbār tentang sistem sukesi imamat mengemukakan beberap pola pelaksanaannya, di antaranya adalah mengadakan pengangkatan sejumlah orang yang statusnya bukan sebagai suatu lembaga, tetapi kedudukan mereka diakui sebagai perwakilan umat yang berkewajiban mengangkat dan menetapkan imam sesuai pilihan mereka. Dalam melaksanakan pemilihan imam adalah dengan jalam musyawarah itu dipandang legal bila dihadiri oleh orang-orang yang dipandang memiliki ilmu pengetahuan agama dan mempunyai wawasan yang luas mengenai persoalan imamat, sehingga mereka semuanya dinilai pantas untuk menduduki jabatan imam.