Tahrir Aulawi
Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Quality Analysis of Simplicia Red Ginger (Zingiber officinale Var. Rubrum) Rhizome with Different Drying Temperature Farrel, Rizki; Aulawi, Tahrir; Darmawi, Ahmad
Jurnal Online Pertanian Tropik Vol. 7 No. 1 (2020): JURNAL ONLINE PERTANIAN TROPIK
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.136 KB) | DOI: 10.32734/jopt.v7i1.3866

Abstract

Red Ginger is ginger that is often used as a basic ingredient of herbal medicine because of its high essential oil content and the spiciest taste. Part of the Red Ginger plant that is commonly utilized is a rhizome, to maintain the quality of ginger rhizome so as not to reduce the economic value, the fresh ginger rhizome is processed first before storing or selling, one of the ways is in the form of Simplicia. The purpose of this study was to obtain the best drying temperature for the quality of red ginger simplicia. The treatments given were drying at 90oC (W1), 100oC (W2), 110oC (W3), and 120oC (W4). The study design used a nonfactorial Complete Randomized Design (RAL) consisting of 5 replications. Drying using an oven that lasts for 300 minutes. Data were analyzed by analysis of variance and if it had the real effect it was followed by Duncan's test (DMRT). Observations made were water content, ash content, starch levels, oleoresin levels, and vitamin C. The best drying results are at a temperature of 120°C at a moisture content with an average value of 3.70%, a temperature of 90°C produces the best drying at ash content with an average value of 4.79%, the starch content of 55.72%, oleoresin content of 50.79% and vitamin C 7.67%. It can be concluded that drying using a temperature of 120°C results in a better quality of Simplicia red ginger rhizome in the water content. Whereas at Ash content, the starch levels, oleoresin levels, and vitamin C, the best temperature is in the drying treatment at 90°C.  
Difference in Harvesting Time for The Chemical Quality of Red Betel Leaf (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Hamsa, Azizulfiqri; Aulawi, Tahrir; Solfan, Bakhendri
Jurnal Online Pertanian Tropik Vol. 7 No. 3 (2020): JURNAL ONLINE PERTANIAN TROPIK
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.078 KB) | DOI: 10.32734/jopt.v7i3.4620

Abstract

Mutu kimia tanaman dapat dipengaruhi oleh waktu pemanenan. Waktu panen yang tepat pada saat bagian tanaman tersebut mengandung senyawa aktif dalam jumlah terbesar. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh perbedaan waktu pemanenan terhadap mutu kimia daun sirih merah. Penelitian telah dilaksanakan pada Bulan Maret sampai Mei 2019 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen (TPP) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian (THP) Universitas Riau. Perlakuan yang diberikan adalah waktu pemanenan terdiri atas 07.00 WIB (W1) (Pagi), 11.00 WIB (W2) (Siang) dan 15.00 WIB (W3) (Sore). Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial terdiri atas 6 ulangan. Ekstraksi menggunakan bahan pelarut etanol 96% selama 24 jam dengan cara direndam. Data dianalisis dengan sidik ragam dan apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple’s Range Test (DMRT). Pengamatan yang dilakukan terdiri atas Alkaloid, Total Antosianin, Kadar Air, Total Padatan Terlarut dan Warna. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan (W3) waktu panen 15.00 WIB (Sore) memberi pengaruh nyata dalam meningkatkan mutu kimia daun sirih merah dengan nilai rataan alkaloid (5,87 mg/g), total antosianin (8,50 mg/g), kadar air (14,54%), total padatan terlarut (1,34 oBrix) dan warna (153%).
BODY IMAGE, PERILAKU MAKAN, DAN STATUS GIZI REMAJA DI SMA NEGERI 9 KOTA PEKANBARU Apriyani, Mia; Aulawi, Tahrir; Syuryadi, Novfitri
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.27822

Abstract

Masalah gizi kurang dan gizi lebih merupakan permasalahan gizi yang masih sering terjadi pada remaja terutama remaja putri. Ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya permasalahan gizi pada remaja diantaranya perilaku makan dan body image. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara body image dan perilaku makan dengan status gizi remaja putri di SMAN 9 Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2023. Metode penelitian yang digunakan berupa cross sectional study. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 74 remaja putri kelas XI. Kriteria inklusi yang diterapkan adalah remaja putri kelas XI dan tidak melakukan diet tertentu. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner BSQ-34 untuk melihat variabel body image, kuesioner dutch eating behavior questionnaire untuk melihat perilaku makan, dan pengukuran antropometri untuk melihat status gizi responden. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden memiliki body image positif (72%) namun masih terdapat responden dengan body image negatif (28%), perilaku makan responden dalam kategori cukup (58%) dan status gizi normal (64%). Uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan antara body image dengan status gizi (p=0,378) dan antara perilaku makan dengan status gizi remaja di SMAN 9 Kota Pekanbaru (p=0,605). Tidak terdapat hubungan antara body image dan perilaku makan dengan status gizi remaja putri SMAN 9 Kota Pekanbaru.
Efektivitas Lama Transportasi Darat Yang Berbeda Terhadap Mutu Fisik Tomat (Lycopersicum esculentum L.) Yuda Sacer, Agel; Aulawi, Tahrir; Suryani, Penti; Mirdhayati, Irdha; Taufiq Arminudin, Ahmad; Zulaiha, Siti
Agrium Vol 19 No 4 (2022)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v19i4.9728

Abstract

Karakteristik tomat dengan kulitnya yang lembut mudah rusak saat mendapat tekanan, dan gesekan karena kondisi jalan yang rusak pada saat pengangkutan atau faktor mekanis lainnya.. Sifatnya yang perishable berpengaruh terhadap mutu fisik tomat terutama persentase kerusakan, susut bobot, kadar air, dan perubahan warna. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh lama transportasi terhadap mutu fisik tomat. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilaksanakan pada Bulan September-Oktober 2020. Metode penelitian adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan (P1=0 jam transportasi (kontrol), P2=4 jam transportasi, P3=8 jam transportasi) dengan enam ulangan. Parameter pengamatan yaitu persentase kerusakan, susut bobot, kadar air (basis basah) dan warna. Data analisis  sidik ragam yang berpengaruh nyata  dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan. Hasil penelitian lama transportasi menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap persentase kerusakan, susut bobot dan kadar air, dan  lama transportasi tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan warna. Kesimpulan, lama 4 jam transportasi dan 8 jam transportasi berpengaruh terhadap sifat fisik, meliputi persentase kerusakan, susut bobot, dan kadar air. Tetapi tidak berpengaruh terhadap perubahan warna tomat.
PEMIKIRAN ‘ABD JABBAR TENTANG SISTEM SUKSESI IMAMAT DALAM ALIRAN MUKTAZILAH Ongku Hsb, Mara; Sembiring, Nurpelita; Aulawi, Tahrir
MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam Vol. 1 No. 1 (2025): MAHABBAH: Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam
Publisher : MAHABBAH : Jurnal Ilmu Ushuluddin Dan Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Imamat yang dikemukakan oleh ‘Abd al-Jabbār mengandung makna adanya unsur kekuasaan imam dalam bidang pemerintahan dan unsur kepemimpinan spiritual keagamaan, dalam pemerintahan Imam berarti pemegang otoritas politik tertinggi yang dapat mengatur birokrasi serta melaksanakan administrasi Negara sebagai pemimpin agama, imam berkewajiban menuntun serta membimbing umat untuk memahami dan melaksanakan ajaran syariat sesuai dengan ketentuan wahyu Ilahi dan Sunnah Rasul. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan literatur review dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan dari berbagai sumber termasuk buku, jurnal, majalah, media online dan yang terkait dengan pemikiran ‘Abd al-Jabbar dan juga perkembangan pemikirannya dalam mu’tazikah. Hasil penelitian ‘Abd al-Jabbār tentang sistem sukesi imamat mengemukakan beberap pola pelaksanaannya, di antaranya adalah mengadakan pengangkatan sejumlah orang yang statusnya bukan sebagai suatu lembaga, tetapi kedudukan mereka diakui sebagai perwakilan umat yang berkewajiban mengangkat dan menetapkan imam sesuai pilihan mereka. Dalam melaksanakan pemilihan imam adalah dengan jalam musyawarah itu dipandang legal bila dihadiri oleh orang-orang yang dipandang memiliki ilmu pengetahuan agama dan mempunyai wawasan yang luas mengenai persoalan imamat, sehingga mereka semuanya dinilai pantas untuk menduduki jabatan imam.
Nutrition Care Action for Preschool Children as an Effort to Reduce the Risk of Stunting: Aksi Peduli Gizi pada Anak Prasekolah sebagai Upaya Penurunan Angka Risiko Stunting Sembiring*, Nur Pelita; Maya, Sofya; Aulawi, Tahrir; Syuryadi, Novfitri; Ismed, Ismed; Herawati, Netty; Nasri, Farida
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i4.11409

Abstract

Stunting adalah salah satu bentuk malnutrition yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama. Dampak dari kejadian stunting pada anak-anak adalah memperburuk derajat kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan anak sebagai sumber daya paling berharga bagi suatu negara. Oleh karena itu, upaya penurunan angka risiko stunting harus dilakukan seperti melakukan kegiatan edukasi/penyuluhan dan Pembagian Makanan Tambahan (PMT) pada anak prasekolah. Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan di Taman Kanak Kanak (TK) berjalan lancar dan semua peserta antusias mengikuti seluruh kegiatan. Pihak sekolah juga mengharapkan adanya keberlanjutan kegiatan yang serupa dengan topik yang beragam untuk menambah pengetahuan gizi dan meningkatkan praktek gizi pada anak prasekolah. Jika bertambahnya pengetahuan gizi disertai dengan peningkatan praktek gizi pada anak prasekolah maka akan menurunkan angka risiko stunting.
Aplikasi Pupuk Organik Cair Lamtoro Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat Septirosya, Tiara; Putri, Ratih Hartono; Aulawi, Tahrir
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v1i1.185

Abstract

Tomat merupakan salah satu tanaman sayuran penting di Indonesia. Penggunaan pupuk organik cair lamtoro dapat menjadi alternatif dalam menekan penggunaan pupuk anorganik dan memperbaiki kondisi lingkungan.  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi pupuk organik cair lamtoro dan interval waktu aplikasi terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian telah dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi, Fakultas Pertanian dan Peternakan, UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor, yakni konsentrasi pupuk organik cair lamtoro (0, 10, 20, 30%) dan interval waktu aplikasi (3, 6 dan 9 hari). Hasil penelitian menunjukan bahwa pupuk organik cair lamtoro dengan konsentrasi 10% efisien untuk meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah buah per tanaman. Interval 9 hari memberikan hasil terbaik terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan konsentarsi dengan waktu aplikasi pupuk organik cair daun lamtoro.Kata kunci: konsentrasi, lingkungan, organik, pupuk, sayur