Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Memisahkan Agama dan Politik: Sebuah Tinjauan Teoretis dan Praktis: Separating Religion and Politics: A Theoretical and Practical Review Chanra M; Suf Kasman
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 2: Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i2.6863

Abstract

Artikel ini membahas isu pemisahan antara agama dan politik, yang telah menjadi topik perdebatan panjang dalam berbagai masyarakat di seluruh dunia. Kajian ini bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai argumen yang mendukung dan menentang pemisahan agama dari politik, dengan menggabungkan pendekatan teoretis dan praktis. Dari sudut pandang teoretis, artikel ini meninjau pemikiran para ahli tentang bagaimana agama dan politik seharusnya berinteraksi, serta implikasi etis dan filosofis dari hubungan keduanya. Di sisi praktis, artikel ini mengkaji dampak sosial, budaya, dan hukum yang ditimbulkan oleh pemisahan atau penyatuan agama dan politik dalam kehidupan masyarakat. Penelitian ini juga menyajikan berbagai studi kasus dari negara-negara dengan pendekatan yang berbeda terhadap hubungan agama dan politik, seperti negara-negara sekuler yang memisahkan agama dari negara, dan negara-negara yang mengintegrasikan agama dalam sistem politik mereka. Dengan menggunakan analisis komparatif, artikel ini mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari setiap pendekatan, serta bagaimana pengaruhnya terhadap stabilitas sosial, hak asasi manusia, dan kebebasan beragama.Melalui penelitian ini, diharapkan pembuat kebijakan, akademisi, dan praktisi dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam mengenai hubungan ideal antara agama dan politik dalam konteks masyarakat modern, serta implikasi jangka panjang dari kebijakan yang diterapkan. Artikel ini juga mengajak pembaca untuk mempertimbangkan berbagai faktor yang perlu diperhatikan dalam merumuskan kebijakan yang adil dan inklusif terkait hubungan agama dan politik.
Humor Dalam Pesan Dakwah: Humor in Preaching Messages Muhammad Yusuf; Suf Kasman
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.7176

Abstract

Merujuk dari uraian sebelumnya, maka simpulan yang dapat dirumuskan bahwa humor adalah pesan verbal dan nonverbal yang disengaja yang dapat menimbulkan tawa (hiburan) dan bentuk perilaku spontan lainnya yang menunjukkan kesenangan, kegembiraan, dan atau kejutan pada penerimanya. Penggunaan humor dalam dakwah diperbolehkan karena dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan secara fisik, psikologis, maupun sosial dantara dai dan mad’u, mengembalikan focus atau konsentrasi madu pada materi dakwah yang disampaik da’i. Namun terdapat beberapa aturan yang harus dipahamai oleh dai dalam menyelipkan humor dalam dakwahnya. Da’i perlu memperhatikan standar humor dari dua segi yakni etis dan estetis. Etika dakwah yang hendaknya di lakukan oleh para juru dakwah dalam melakukan dakwahnya antara lain: beriman dan bertakwa, ikhlas, sabar dan tabah, ramah, tawadhu, amanah, sopan, jujur, tawakkal. dan tidak menghasut, cerdas, uswah dan qudwah hasanah dan tidak diskriminatif. Etika inilah yang harus dijunjung tinggi oleh muballigh dan menjadikannya sebagai aturan atau prinsip sehingga dapat merumuskan perilaku benar dan salah untuk kemudian diterapkan dan disosialisasikan di tengah-tengah masyarakat.
Tolong-Menolong Terkait Rumah Ibadah Lain: Helping Each Other Regarding Other Houses of Worship Ramli; Suf Kasman
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6789

Abstract

Tolong-menolong merupakan nilai luhur yang dijunjung tinggi dalam berbagai ajaran agama, termasuk dalam konteks hubungan antarumat beragama. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik tolong-menolong antar pemeluk agama dalam hal pembangunan dan pemeliharaan rumah ibadah lain, sebagai wujud toleransi dan kerukunan di tengah masyarakat multikultural. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus di beberapa daerah yang memiliki keberagaman agama tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat lintas agama dalam membantu pembangunan rumah ibadah lain mencerminkan semangat gotong-royong, saling menghargai, dan memperkuat kohesi sosial. Praktik ini juga terbukti mampu meredam potensi konflik serta membangun jembatan komunikasi antarumat beragama. Penelitian ini merekomendasikan penguatan pendidikan multikultural dan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menciptakan harmoni yang berkelanjutan.