Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EVALUASI IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MEREALISASIKAN NILAI REVOLUSI MENTAL DI SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS MAKASSAR Muh Ramli
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.694 KB) | DOI: 10.33578/jpfkip.v10i4.8304

Abstract

This thesis discussed the implementation of the values of character education at SD Muhammadiyah Makassar. The objectives of this study were (1) To observe the implementation of character education in achieving the goals of mental revolution values at SD Muhammadiyah Perumnas Makassar, (2) To observe the values of mental revolution applied at SD Muhammadiyah Perumnas Makassar, (3) To observe the results of implementing the values of character education at SD Muhammadiyah Perumnas. The type of this research was a qualitative research with descriptive analysis. This research was conducted at SD Muhammadiyah Perumnas Makassar. The data source in this study included primary data, namely the vice principal, teachers, and students, and secondary data such as documents related to the object under study. Data were obtained through observation, interviews and documentation. Data were then analyzed qualitatively by using triangulation to ensure the validity of the data against the focus under study. The results showed that the values of character education integrated in the learning process activities were religious, disciplined, diligent, curious, caring, and responsible. Meanwhile, the implementation of character education values in extracurricular activities was carried out through sacred tread activities, sports, and enrichment by providing motivation, understanding, advice, sanctions, role models and gifts to students. As the implication, SD Muhammadiyah Perumnas Makassar further enhanced the implementation of character education values in order to realize a mental revolution program both in the learning process or intracuricular activities and extracurricular activities in order to create a generation of people with high moral integrity.  
Efektifitas Dakwah Fardiyah dalam Pembinaan Akhlak Remaja di Desa Bubun Lamba Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang Ramli Ramli
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.6923

Abstract

Efektivitas Dakwah Fardiyah Dalam Pembinaan Akhlak Remaja Di Desa Bubun Lamba Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Dibimbing oleh Muhammad Ali Bakri dan Sudir Koadhi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, yaitu bertujuan untuk mengetahui dan memaparkan tentang tentang akhlak remaja serta pembinaan akhlak tersebut dengan menggunakan dakwah fardiyah serta mengetahui Efektivitasnya. Penelitian ini berlokasi di Desa Bubun Lamba Kecamatan Anggeraja kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, berlangsung selama kurang lebih 2 bulan mulai dari februari sampai maret 2022. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan dakwah fardiyah dalam pembinaan akhlak remaja di desa adalah dengan melakukan, persiapan dan perencanaan berupa, persiapan materi, taaruf, menyusun program kerja baru kemudian memberi memahami, motivasi, dan membentuk kecenderungan, melakukan motivasi dalam hal ini remaja. Persiapan yang perlu dilakukan adalah persiapan mental, dan penampilan. Dalam proses ta’aruf dilakukan dengan tidak terlalu membahas perihal keagamaan untuk mengetahui karakter mad’u dengan melakukan perbincangan singkat di dalamnya yang bertujuan untuk membuat remaja merasa nyaman terhadap dai. Program kerja yang dilakukan adalah bersilaturrahim, masuk ke dalam dunia mad’u dengan cara ikut dalam kegiatan mereka contohnya olahraga, melakukan aktivitas dakwah dengan cara memberi pemahaman, motivasi, serta membentuk kecenderungan, memberi motivasi dalam hal ini adalah motivasi keislaman. Penggunaan dakwah fardiyah dalam pembinaan akhlak remaja dianggap efektif karena menimbulkan terjalinnya hubungan antara da'i dan remaja, lebih mudah diterima di kalangan remaja, respon remaja lebih besar dari pada dakwah kepada jamaah, serta dinilai mampu membuat akhlak remaja di desa Bubun Lamba berubah menjadi lebih baik.
Pernikahan Beda Agama dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Rumah Tangga (Sudut Pandang Al-Qur'an) Ramli, Ramli; Abubakar, Achmad; Arsyad, Aisyah
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 4 : Al Qalam (Juli 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i4.3624

Abstract

Pernikahan adalah aksi sosial yang bernuansa biologis tetap menjadi perhatian, bahkan merupakan salah satu Sunnah Rasulullah Saw. Hal ini dijelaskan dalam banyaknya ayat Al-Qur'an dan Hadis atau riwayat dari Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang pernikahan. Rasulullah memberikan bimbingan dan contoh nyata tentang masalah masalah pernikahan, yang tentu saja sebagai contoh tata cara dan aturan yang harus diikuti oleh seluruh umat Islam. Tetapi beberapa masalah yang kemudian muncul, ketika dihadapkan dengan kasus pernikahan beda agama, dan hal ini telah menuai perdebatan panjang sejak awal penafsiran al-Quran oleh generasi pertama umat Islam. Bahkan terus berlanjut hingga sekarang dizaman modern. Pada periode awal penafsiran Al-qur’an, perdebatan muncul di kalangan ulama tentang kelayakan Muslim untuk menikahi wanita ahli al-kitab . Dengan in, mayoritas para sahabat termasuk Umar bin Khatthab ra, Utsman bin ‘Affan ra, Ali bin Abi Thalib ra, dan juga Ibn ‘Abbas memungkinkan pernikahan (antara laki-laki Muslim dan perempuan ahli al-kitab) meskipun ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Namun menurut ‘Abdullah bin ‘Umar pernikahan tidak boleh terjadi pernikahan beda agama, karena pelanggaran yang dilakukan oleh ahli al-kitab telah mencapai tahap syirik, menyekutukan Allah. Namun demikian, generasi berikutnya (Tabi’in), lebih condong untuk mengambil pendapat pertama (pendapat mayoritas), karena dianggap lebih cocok dengan praktek zhahir al-nash. Dengan demikian, secara konseptual, pernikahan beda agama antara laki-laki Muslim dengan wanita ahli al-kitab bisa dilakukan. Tetapi dalam prakteknya, pelaksanaannya tetap harus memperhatikan beberapa aspek-aspek penting, yang berhubungan dengan tujuan pernikahan, baik yuridis-normatif dan pandangan masyarakat. Di antara beberapa hal yang mendesak untuk menjadi perhatian adalah perihal masa depan agama anak-anak mereka, serta tanggung (pria Muslim) sebagai kepala keluarga, di akhirat. Dan jika pihak-pihak yang potensial melakukan pernikahan beda agama ini benar-benar mempertimbangkan beberapa hal, mereka pasti tidak akan mudah untuk melakukan pernikahan beda agama.
Analisis Prinsip Komunikasi Islami dalam Membangun Keluarga Harmonis Menurut Alqur’an Ilham Muchtar; Erfandi AM; Zainal Abidin; Aliman Aliman; Ramli Ramli; Dahlan Lama Bawa
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 10: September 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i10.2220

Abstract

Komunikasi merupakan bagian integral dari kehidupan keluarga. Komunikasi bukan hanya alat bertukar informasi, tetapi juga sarana untuk mengungkapkan rasa sayang, mempererat tali silaturahmi dan menciptakan keharmonisan dalam keluarga. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap prinsip-prinsip komunikasi Islam dalam membangun keluarga harmonis menurut Alqur’an. Kajian ini akan menjadi landasan teori yang kokoh untuk menerapkan prinsip-prinsip komunikasi Islam dalam kehidupan keluarga muslim sesuai ajaran Alqur’an. Prinsip-prinsip komunikasi Islam yang bersumber dari Alqur'an dan Hadits menekankan pentingnya bahasa yang baik, kejujuran, mendengarkan dengan penuh perhatian, menghindari fitnah, dan memberi nasehat dengan lemah lembut. Dengan menerapkan konsep komunikasi Islam setiap anggota keluarga dapat merasakan kehangatan dan kedamaian yang terpancar dari harmoni dalam berinteraksi satu sama lain. Islam mendorong anggota keluarga untuk menghindari bahasa kasar, menghina, atau merendahkan satu sama lain. Komunikasi dalam Islam harus dilandasi dengan kelembutan dan rasa hormat agar tidak menyakiti perasaan atau menciptakan permusuhan. Keharmonisa keluarga dapat dnilai dari kesiapan setiap anggota keluarga menerima perbedaan dengan lapang dada dan saling menghormati perbedaan pendapat dan pandangan orang lain. Prinsip-prinsip komunikasi yang penting dalam membina hubungan keluarga yang harmonis, antara lain; Kejujuran, kelembutan berbicara, saling memaafkan, penuh perhatian, menghindari ghibah, saling menasehati, menjaga rahasia, saling mendukung dan memotivasi antara satu dengan yang lain.
Tolong-Menolong Terkait Rumah Ibadah Lain: Helping Each Other Regarding Other Houses of Worship Ramli; Suf Kasman
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6789

Abstract

Tolong-menolong merupakan nilai luhur yang dijunjung tinggi dalam berbagai ajaran agama, termasuk dalam konteks hubungan antarumat beragama. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik tolong-menolong antar pemeluk agama dalam hal pembangunan dan pemeliharaan rumah ibadah lain, sebagai wujud toleransi dan kerukunan di tengah masyarakat multikultural. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus di beberapa daerah yang memiliki keberagaman agama tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat lintas agama dalam membantu pembangunan rumah ibadah lain mencerminkan semangat gotong-royong, saling menghargai, dan memperkuat kohesi sosial. Praktik ini juga terbukti mampu meredam potensi konflik serta membangun jembatan komunikasi antarumat beragama. Penelitian ini merekomendasikan penguatan pendidikan multikultural dan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menciptakan harmoni yang berkelanjutan.