p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Dieksis ID
Lumbantoruan, Suryawati Br.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Pemahaman Grammatik Präteritum dan Passiv: Cara Mudah Belajar Tata Bahasa Jerman Lumbantoruan, Suryawati Br.; Lahagu, Halima; Pasaribu, Natalia; Manalu, Sabrina; Sipayung, Dea Enjelina; Sihombing, Thesa Febrianti
Jurnal Dieksis ID Vol. 5 No. 1 (2025): Januari - Juni 2025
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/dieksis.5.1.2025.582

Abstract

tantangan yang signifikan dalam penguasaan tata bahasa Jerman, khususnya struktur Präteritum dan Passiv, yang merupakan aspek fundamental dalam pembelajaran bahasa asing. Keterbatasan metode pengajaran konvensional, yang cenderung mengandalkan ceramah dan hafalan, sering menyebabkan pemahaman yang dangkal serta rendahnya motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman tata bahasa Jerman melalui pendekatan interaktif "cara mudah" yang mengintegrasikan latihan praktis dan media digital, serta mengevaluasi efektivitas strategi tersebut dalam meningkatkan penguasaan struktur Präteritum dan Passiv. Studi ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan metode analisis konten dan sintesis naratif. Data dikumpulkan secara sistematis melalui pencarian di basis data akademik seperti JSTOR, Google Scholar, dan ProQuest, dengan kriteria inklusi publikasi lima tahun terakhir yang membahas pengajaran Präteritum dan Passiv secara spesifik serta pendekatan interaktif dalam pembelajaran tata bahasa. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi tema-tema kunci dan membandingkan berbagai strategi pembelajaran yang diusulkan. Berdasarkan tinjauan literatur, pemahaman tata bahasa Jerman khususnya Präteritum dan Passiv sangat dipengaruhi oleh metode pengajaran. Präteritum, sebagai bentuk lampau sederhana, menimbulkan tantangan karena perbedaan pola konjugasi antara kata kerja reguler dan tidak teratur, sehingga siswa kesulitan menginternalisasi penggunaannya dalam teks formal. Struktur Passiv mengalihkan fokus dari pelaku ke objek, namun memerlukan latihan konversi kalimat yang sistematis untuk dikuasai dengan tepat. Integrasi kedua struktur ini, terutama dalam narasi peristiwa lampau, menuntut pemahaman mendalam agar siswa dapat mengkonversi kalimat aktif ke pasif tanpa mengubah makna. Pendekatan interaktif yang menggabungkan latihan praktis dengan media digital dan strategi berbasis tugas—seperti pembuatan tabel konjugasi, flashcards, penulisan cerita pendek, dan latihan konversi—terbukti efektif meningkatkan keterlibatan, pemahaman, serta motivasi belajar siswa, mendukung pencapaian kompetensi bahasa secara menyeluruh.
Bahasa Jerman dan Bahasa Indonesia dalam Pendidikan Multibahasa: Tantangan Linguistik dan Pedagogis di Era Modern Lumbantoruan, Suryawati Br.; Sipayung, Dea; Pasaribu, Natalia; Manalu, Sabrina; Azizah, Nurul
Jurnal Dieksis ID Vol. 4 No. 2 (2024): Juli - Desember 2024
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/dieksis.4.2.2024.595

Abstract

Tantangan pembelajaran dua bahasa berbeda secara simultan di tengah minimnya integrasi sosial-psikologis dan optimalisasi teknologi dalam pendidikan multibahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan utama dalam pembelajaran Bahasa Jerman dan Bahasa Indonesia secara simultan dalam konteks pendidikan multibahasa di era modern. Kajian dilakukan melalui pendekatan studi literatur yang bersifat deskriptif kualitatif, dengan menganalisis berbagai sumber sekunder seperti artikel jurnal ilmiah, buku akademik, dan laporan penelitian terkini. Fokus utama terletak pada tiga dimensi: perbandingan linguistik, faktor sosial-psikologis, dan integrasi teknologi dalam pembelajaran bahasa. Hasil studi menunjukkan bahwa perbedaan tipologis yang tajam antara Bahasa Jerman dan Bahasa Indonesia terutama dalam aspek morfologi dan sintaksis, serta sering menyebabkan interferensi linguistik pada pembelajar. Selain itu, faktor sosial dan afektif seperti motivasi, kecemasan berbahasa, serta akses terhadap lingkungan belajar turut memengaruhi keberhasilan akuisisi bahasa. Temuan juga menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi, mulai dari aplikasi pembelajaran daring hingga kecerdasan buatan, berpotensi besar mendukung proses pembelajaran, meskipun tantangan seperti keterbatasan pelatihan guru dan ketimpangan akses digital masih menjadi hambatan signifikan. Penelitian ini merekomendasikan pendekatan pembelajaran yang adaptif dan integratif, yang menyatukan ketiga dimensi secara simultan. Pengembangan kurikulum yang kontekstual, pelatihan guru yang berkelanjutan, serta strategi pedagogis berbasis bukti menjadi kunci dalam membangun praktik pendidikan multibahasa yang efektif dan inklusif. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan pendidikan bahasa yang lebih relevan dengan kebutuhan abad ke-21.