tantangan yang signifikan dalam penguasaan tata bahasa Jerman, khususnya struktur Präteritum dan Passiv, yang merupakan aspek fundamental dalam pembelajaran bahasa asing. Keterbatasan metode pengajaran konvensional, yang cenderung mengandalkan ceramah dan hafalan, sering menyebabkan pemahaman yang dangkal serta rendahnya motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman tata bahasa Jerman melalui pendekatan interaktif "cara mudah" yang mengintegrasikan latihan praktis dan media digital, serta mengevaluasi efektivitas strategi tersebut dalam meningkatkan penguasaan struktur Präteritum dan Passiv. Studi ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan metode analisis konten dan sintesis naratif. Data dikumpulkan secara sistematis melalui pencarian di basis data akademik seperti JSTOR, Google Scholar, dan ProQuest, dengan kriteria inklusi publikasi lima tahun terakhir yang membahas pengajaran Präteritum dan Passiv secara spesifik serta pendekatan interaktif dalam pembelajaran tata bahasa. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi tema-tema kunci dan membandingkan berbagai strategi pembelajaran yang diusulkan. Berdasarkan tinjauan literatur, pemahaman tata bahasa Jerman khususnya Präteritum dan Passiv sangat dipengaruhi oleh metode pengajaran. Präteritum, sebagai bentuk lampau sederhana, menimbulkan tantangan karena perbedaan pola konjugasi antara kata kerja reguler dan tidak teratur, sehingga siswa kesulitan menginternalisasi penggunaannya dalam teks formal. Struktur Passiv mengalihkan fokus dari pelaku ke objek, namun memerlukan latihan konversi kalimat yang sistematis untuk dikuasai dengan tepat. Integrasi kedua struktur ini, terutama dalam narasi peristiwa lampau, menuntut pemahaman mendalam agar siswa dapat mengkonversi kalimat aktif ke pasif tanpa mengubah makna. Pendekatan interaktif yang menggabungkan latihan praktis dengan media digital dan strategi berbasis tugas—seperti pembuatan tabel konjugasi, flashcards, penulisan cerita pendek, dan latihan konversi—terbukti efektif meningkatkan keterlibatan, pemahaman, serta motivasi belajar siswa, mendukung pencapaian kompetensi bahasa secara menyeluruh.