Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEPEMIMPINAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB TULUNGAGUNG Donny Cahyo Arganata; Budi Priyatmono
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 8 No. 1 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v8i1.12710

Abstract

Penelitian ini mengkaji gaya kepemimpinan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tulungagung melalui pendekatan studi kasus kualitatif yang diperkaya kajian pustaka. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam dengan kepala lapas, petugas keamanan, pembinaan, dan staf administrasi, serta observasi partisipatif dalam kegiatan operasional harian dan dokumentasi internal lembaga. Analisis tematik mengungkap bahwa pimpinan lapas memadukan elemen transformasional melalui visi bersama, stimulasi intelektual, dan apresiasi individual dengan autentik leadership yang menekankan transparansi dan kepercayaan. Gabungan kedua gaya tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan motivasi, inovasi program pembinaan, dan penurunan tingkat keterlambatan tugas petugas. Namun, respons situasional dalam kondisi darurat dan sistem penghargaan formal masih perlu diperkuat. Temuan ini memberikan rekomendasi bagi pengembangan pelatihan kepemimpinan berkelanjutan, mekanisme penghargaan berbasis kinerja, tim respons cepat, serta forum diskusi rutin dan monitoring evaluasi berkala untuk memperkuat efektivitas kepemimpinan di lingkungan pemasyarakatan yang dinamis.
Hubungan Stres Dengan Kualitas Tidur Pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tulungagung Donny Cahyo Arganata; Imaduddin Hamzah
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.2142

Abstract

Stres dan gangguan tidur merupakan masalah serius yang banyak dialami narapidana di lembaga pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat stres dengan kualitas tidur narapidana baru di Lapas Kelas IIB Tulungagung. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan instrumen Perceived Stress Scale (PSS-10) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), serta analisis data dilakukan melalui korelasi Pearson dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang sangat kuat antara tingkat stres dan kualitas tidur (r = 0,822; p < 0,001), dengan stres menjelaskan 67,6% variasi kualitas tidur (R² = 0,676). Mayoritas responden berada pada kategori stres sedang (67,2%) dan mengalami kualitas tidur buruk (79,1%), terutama pada aspek disfungsi aktivitas siang hari dan efisiensi tidur yang paling dipengaruhi oleh stres. Analisis subkelompok memperlihatkan bahwa narapidana berusia di bawah 35 tahun, berpendidikan SMP, serta berstatus menikah memiliki korelasi yang lebih tinggi dibandingkan kelompok lain, menandakan faktor demografis turut memperkuat hubungan stres dan gangguan tidur
INTERVENSI SOSIAL MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN DAN KONSELING SEBAGAI UPAYA REHABILITASI DAN REINTEGRASI WARGA BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB TULUNGAGUNG Donny Cahyo Arganata; Muhammad Qaedi Rifqi Nuranda
Journal Central Publisher Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v3i2.601

Abstract

Latar Belakang : Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tulungagung bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu, khususnya dalam bidang bimbingan kemasyarakatan dan pemasyarakatan. Program ini difokuskan pada pelatihan keterampilan, pendampingan sosial, serta promosi kebijakan reintegrasi sosial bagi warga binaan. Tujuan : Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan keterampilan warga binaan melalui pelatihan menjahit, kerajinan tangan, dan budidaya ikan lele, meningkatkan kesehatan mental melalui layanan konseling individu dan kelompok, serta memperkuat dukungan sosial untuk mempermudah reintegrasi mereka ke masyarakat. Metode : Metode penelitian yang digunakan meliputi observasi, wawancara, Focus Group Discussion (FGD), serta analisis kuantitatif dan kualitatif terhadap data yang dikumpulkan. Data diklasifikasikan ke dalam kategori utama, yaitu keterampilan, kesehatan mental, dan reintegrasi sosial, yang kemudian dianalisis untuk memahami efektivitas program KKN. Hasil dan Pembahasan : Program ini berhasil mencapai target dengan melibatkan 30 warga binaan dalam pelatihan menjahit, 12 dalam kerajinan tangan, dan 8 dalam budidaya ikan lele. Selain itu, sesi konseling individu dan kelompok yang rutin diadakan setiap dua minggu sekali membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional warga binaan. Program ini juga membentuk kelompok dukungan sosial yang aktif dalam memberikan dukungan moral serta membantu proses reintegrasi warga binaan ke dalam masyarakat. Penggunaan media sosial untuk sosialisasi kebijakan reintegrasi sosial juga berhasil meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya mendukung mantan narapidana dalam proses kembali ke masyarakat. Kesimpulan : Program ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis yang dapat digunakan setelah bebas, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih suportif bagi warga binaan. Keberhasilan program ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, petugas lapas, dan masyarakat dalam mendukung rehabilitasi dan reintegrasi sosial narapidana. Model program ini berpotensi untuk direplikasi di berbagai lembaga pemasyarakatan lain di Indonesia.