Padi (Oryza sativa L) adalah makanan pokok di Indonesia, dimana saat ini beras dianggap tak tergantikan. Lahan pertanian padi terus berkurang akibat konversi untuk pemukiman dan infrastruktur. Desa Asinan Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, adalah salah satu penghasil padi terbesar di daerah tersebut, dengan lahan sawah yang luas dan terdapat lahan rawa yang di manfaatkan petani untuk budidaya padi.Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik usaha tani padi di lahan rawa dan lahan sawah serta menentukan mana yang lebih menguntungkan antara kedua usahatani. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli 2024 hingga Januari 2025 menggunakan metode survei. Data yang dianalisis termasuk biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan, kemudian diuji dengan independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya usaha tani padi sawah mencapai Rp 6.047.150/Ha/musim tanam, lebih tinggi dibandingkan dengan padi rawa yang sebesar Rp 5.507.186, namun total penerimaan padi rawa lebih tinggi 46.626.160/Ha/musim tanam dibandingkan dengan padi sawah yang hanya Rp.45.394.163/Ha/musim tanam. Pendapatan rata-rata dari padi rawa juga lebih besar Rp 41.118.974/Ha/musim tanam, sedangkan dari padi sawah hanya Rp 36.344.41 /Ha/musim tanam. R/C Rasio menunjukkan usaha tani padi rawa lebih menguntungkan (8,5) dibandingkan padi sawah (7,0). Sedangkan pada B/C rasio padi lahan rawa mendapatkan nilai sebesar (7,5) lebih tinggi dibanding lahan sawah yang hanya sebesar (6,0).Hasil Uji-t independent sample test menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua jenis usaha tani, dengan pendapatan petani padi rawa yang lebih besar.