Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Historiografi Hadis di Eropa Pada Abad Ke-19 dan Ke-20 Muazar, Dandy Syauqy; Rahmat, Ade
Mazalat: Jurnal Pemikiran Islam Vol. 6 No. 2 (2025): Mazalat: Jurnal Pemikiran Islam
Publisher : Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam STISA Ash-Shofa Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64367/m-jpi.v6i2.19

Abstract

Sejarah hadis di benua Eropa pada abad ke-19 dan ke-20 tidak terlepas dari peran dan pengaruh orientalis yang membawa kajian studi hadis ke benua Barat. Salah satu orientalis pertama yang mengkritik hadis ialah Gustav Weil yang diikuti oleh Aloys Sprenger. Tulisan ini mencoba untuk melihat bagaimana sejarah perkembangan hadis di benua Eropa pada abad ke-19 dan ke-20 serta contoh pemikiran dari kalangan orientalis yang mengkaji hadis di benua Eropa pada era tersebut. Penelitian ini kualitatif-deskriptif dengan metode studi pustaka. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sejarah hadis di Eropa dimulai pada abad ke-19 dengan tokoh utama Ignaz Goldziher dan Joseph Schacht. Mereka memiliki pemikiran bahwa tidak ada satupun hadis yang otentik dan hadis merupakan sebuah produk yang dihasilkan oleh para ulama pada abad kedua atau ketiga hijriyah.
Kritik Epistemologis Ignaz Goldziher Dan Joseph Schacht Terhadap Kitab Al-Muwattha’ Imam Malik Mutaqin, Rizal Samsul; Muazar, Dandy Syauqy
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 16 No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v16i1.9908

Abstract

AbstractThis paper will try to see how the contribution of Imam Malik with his book al-Muwattha' to the development of hadith, and how the orientalist criticism of the book. In other words, how do orientalists criticize al-Muwattha' as the first generation of books in the writing of hadith. The research conducted in this study is a literature study using the book of al-Muwattha' Imam Malik as the primary source. The result of this research is Goldziher said that al-Muwattha' is more appropriately called a law book than a hadith book. Schact said: there is not a single authentic hadith contained in the book al-Muwattha', so that criticism has implications for doubting the authentic hadith as the word of the Prophet, and the Prophet there is not a single authentic hadith from the Prophet. AbstrakTulisan ini akan mencoba melihat bagaimana kontribusi Imam Malik dengan kitabnya al-Muwattha’ terhadap perkembangan hadis, dan bagaimana kritik orientalis terhadap kitab itu. Dengan kata lain, bagaimana orientalis mengkritik al-Muwattha’ sebagai kitab generasi pertama dalam penulisan hadis. Penelitian yang dilakukan dalam studi ini adalah studi literatur dengan menggunakan kitab al-Muwattha’ Imam Malik sebagai sumber primer. Hasil dari penelitian ini ialah Goldziher mengatakan bahwa al-Muwattha’ lebih tepat disebut kitab hukum daripada disebut kitab hadis. Schact mengatakan: tidak ada satupun hadis yang shahih yang terdapat dalam kitab al-Muwattha’, sehingga dari kritik itu berimplikasi pada keraguan terhadap hadis yang otentik sebagai sabda Nabi, dan Nabi tidak ada satu pun hadis yang otentik dari Nabi. Kata Kunci: Critics; Hadith Literature; Orientalists; Kitab al-Muwattha’.