Infeksi virus dengue menyebabkan demam berdarah dengue (DBD) yang merupakan penyakit akut. Manifestasi klinisnya ditandai dengan perdarahan yang dapat mengakibatkan syok bahkan kematian jika tidak ditangani dengan baik. Nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus demam berdarah, menyebarkan penyakit ini ke orang lain. Di Indonesia, upaya pencegahan penyakit demam berdarah difokuskan pada pemberantasan sarang nyamuk dengan menerapkan kegiatan 3M Plus (Mengeringkan, Menutup dan Mengubur ditambah kegiatan tambahan lainnya). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penerapan metode 3M Plus untuk mengurangi risiko tertular penyakit demam berdarah. Metode yang digunakan adalah pengukuran melalui pre-test dan post-test yang kemudian direkapitulasi dan diuji dengan menggunakan uji t berpasangan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan. Pada saat pre test tingkat pengetahuannya hanya 60%, namun setelah diberikan edukasi dan pelaksanaan post test tingkat pengetahuannya meningkat menjadi 91%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan yang diberikan dengan peningkatan pengetahuan remaja dengan hasil p<0,005. Dapat disimpulkan bahwa penyuluhan yang diberikan kepada remaja sekolah efektif dalam meningkatkan pengetahuannya tentang pencegahan penyakit DBD melalui penerapan 3M Plus.