Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Monitoring Pelaksanaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Puskesmas Toroh 1 Kabupaten Grobogan Satrianto, Iwan; Rokhyanti, Ika; Astuti, Rahayu
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 4 No 1 (2025): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v4i1.645

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang terjadi pada anak di awal kehidupan, gangguan ini dapat menimbulkan kerusakan yang bersifat semi permanen. Gangguan ini timbul akibat dari kekurangan gizi kronis. Stunting biasanya terjadi sejak di dalam kandungan ibu dan akan nampak ketika anak sudah memasuki usia dua tahun. Kasus stunting juga terdapat pada balita di wilayah Puskesmas Toroh 1, yang merupakan salah satu puskesmas di Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Tujuan: Kegiatan bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan stunting di Puskesmas Toroh 1 Metode: Pengamatan dan mendiskripsikan kegiatan program pencegahan dan penanggulangan stunting. Hasil: Upaya pencegahan dan penaggulangan stunting di Puskesmas Toroh 1 meliputi intervensi gizi spesifik, dimana balita yang didiagnosis stunting di Puskesmas Toroh 1 diberikan terapi vitamin prenatal, pemeriksaan berat badan secara berkala, dan pemeriksaan tumbuh kembang lainnya. Juga dilakukan intervensi sensitif melalui kegiatan kolaborasi lintas sektor, karena pendekatan yang tepat sasaran saja tidak akan cukup untuk mencegah dan mengatasi stunting. Kemudian kegiatan kegiatan konseling pada calon pengantin serta kelas ibu hamil. Kesimpulan: Perlu memberdayakan kolaborasi lintas sektor karena pendekatan yang tepat sasaran saja tidak akan cukup untuk mencegah dan mengatasi stunting. Kata kunci: intervensi gizi sensitif, intervensi gizi spesifik, stunting ___________________________________________________________________ Abstract Background: Stunting is a growth disorder that occurs in children early in life, this disorder can cause semi-permanent damage. This disorder arises as a result of chronic malnutrition. Stunting usually happens in the mother's womb and will appear when the child is two. Cases of stunting are also found in toddlers in the Toroh 1 Community Health Center area, one of the community health centers in Toroh District, Grobogan Regency, Central Java. Objective: The activity aims to provide an overview of the implementation of the stunting prevention and control program at the Toroh 1 Community Health Center. Method: Observation and describing stunting prevention and control activities. Result: Efforts to prevent and overcome stunting at Toroh 1 Community Health Center, include specific nutritional interventions, where toddlers diagnosed with stunting at Toroh 1 Community Health Center are given prenatal vitamin therapy, regular weight checks, and other growth and development checks. Sensitive interventions are also carried out through cross-sector collaborative activities, because a targeted approach alone will not be enough to prevent and overcome stunting. Then there are counseling activities for prospective brides and grooms and classes for pregnant women. Conclusion: It is necessary to empower cross-sector collaboration because a targeted approach alone will not be enough to prevent and overcome stunting. Keywords: sensitive nutrition intervention, specific nutrition intervention, stunting
Edukasi Anemia, Pemeriksaan Hemoglobin dan Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri di SMA N 01 Toroh Dewi, Anisa Candra; Chakim, Irfanul; Astuti, Rahayu; Rokhyanti, Ika
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 4 No 2 (2025): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v4i2.640

Abstract

Latar belakang: Prevelensi anemia masih tinggi, dan pengetahuan remaja putri tentang anemia masih terbatas, bahkan remaja sering kali mengabaikan. Remaja putri yang anemia akan mengalami kesulitan dalam konsentrasi belajar, penurunan aktivitas fisik, antibodi, dan dalam jangka panjang berdampak pada kehamilan. Tujuan: Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri dalam pencegahan anemia, disertai dengan pemeriksaan kadar hemoglobin dan pemberian tablet tambah darah. Metode: Metode pengabdian dalam kegiatan ini adalah penyuluhan kesehatan, dengan media penunjang yang digunakan adalah leaflet, kegiatan diikuti dengan pemeriksaan Hb menggunakan easy touch dan pengambilan darah 3 cc (khusus untuk remaja putri). Pengabdian dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil: Siswi menunjukan pemahaman yang baik mengenai pencegahan anemia. Hal ini ditunjukan melalui sesi diskusi dimana siswa aktif bertanya pada saat dilakukan komunikasi dua arah oleh pengabdi dengan siswa. Hasil pemeriksaan hemoglobin menunjukan sebanyak 27.8% siswa remaja putri mengalami anemia. Seluruh siswa remaja putri telah diberikan Tablet Tambah Darah (TTD) Kesimpulan: Pengabdian di SMA N 1 Toroh berjalan dengan lancar, dengan siswi yang hadir sangat antusias dalam sesi konsultasi tentang anemia, memperhatikan leaflet dengan seksama dan mengajukan pertanyaan. Kegiatan ini di akhiri dengan pemeriksaan hemoglobin sebagai upaya deteksi anemia dan pembagian tablet tambah darah bagi remaja putri. Kata kunci: anemia, edukasi, hemoglobin, remaja putri, tablet penambah darah __________________________________________________________________ Abstract Background: The prevalence of anemia is still high, and knowledge of adolescent girls about anemia is still limited and is often ignored. Teenage girls who are anemic will experience difficulty concentrating on studying, decreased physical activity, and antibodies, and in the long term, this will have an impact on pregnancy. Objective: This service aims to increase young women's knowledge in preventing anemia by checking hemoglobin levels and administering blood supplement tablets. Method: The method of service in this activity is health education, with the leaflet media, then the activity is followed by Hb checking using easy touch and 3 cc blood collection (especially for young women). Service is carried out in several stages: preparation, implementation, and evaluation. Result: Female students showed a good understanding of anemia prevention. This is demonstrated through discussion sessions where students communicate with staff and other students. The data showed 27.8% of female teenage students had anemia. All young female students have been given Blood Supplement Tablets (BST). Conclusion: The service at SMA N 1 Toroh went smoothly, with the female students attending very enthusiasticin the consultation session about anemia, paying close attention to the laflets and asking questions. This activity ended with a hemoglobin check as an effort to detect anemia and distribution tablets for young women. Keywords: anemia, education, hemoglobin, young women, blood booster tablets