Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Level Of Patient Knowledge On The Use Of Dentures After Permanent Tooth Extraction At Molawe Health Center, North Konawe Regency Utari; arsad; Rezki Dirman; Dewi Lidiawati; Indirwan
Journal of health research and technology Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of health research and techonology
Publisher : Sahabat Publikasi Kuu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58439/jhrt.v3i1.322

Abstract

Dental health is an integral part of health in general. Maintaining dental health is important. Teeth that are not cared for or maintained in health and hygiene can damage teeth such as caries, periodontal disease, and fractures when traumatized. Therefore, if the tooth is left in such a state, it can potentially lose the tooth. Dentures are prostheses that replace some or all of the missing natural teeth and surrounding tissues. The use of dentures can be influenced by several factors such as the high cost of making dentures, the length of time it takes to make dentures and the lack of public knowledge about the benefits of using dentures. The purpose of the study was to determine the level of knowledge of patients about the use of dentures after permanent tooth extraction at the Molawe Health Center based on gender, age, education, occupation and income. This study is a descriptive research with a cross sectional approach using the total sampling technique and the number of samples as many as 37 respondents. The results showed that the relationship between knowledge level and gender was obtained with a p-value of 0.473, the relationship between knowledge level and age was obtained with a p-value of 0.023, the relationship between knowledge level and education was obtained with a p-value of 0.000, the relationship between knowledge level and employment was obtained with a p-value of 0.004, and the relationship between knowledge level and income was obtained with a p-value of 0.005. This study shows that there is no relationship between the level of knowledge and gender on the use of dentures after tooth extraction. Furthermore, there is a relationship between the level of knowledge and age, education, occupation, and income on the use of dentures after tooth extraction.
Analisis Kuantitatif Kandungan Mikroba pada Air Minum Isi Ulang di Pangkajen Kabupaten Sidrap Syahrul Mubarak; Dewi Lidiawati
Strada Journal of Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2020): October
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjp.v2i2.74

Abstract

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting fungsinya bagi kehidupan manusia maupun mahkluk hidup lainnya. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau bahkan tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan atau bahkan dapat langsung diminum. Air minum sangat aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif 4,5 Parameter wajib penentuan kualitas air minum secara mikrobiologi adalah total bakteri Escherichia coli. Air minum isi ulang yang digunakan masyarakat masih banyak yang belum memenuhi persyaratan Kesehatan, oleh karena itu salah satu langkah pengelolaan yang dilakukan adalah analisis kuantitatif kandungan mikroba dalam air minum isi ulang dengan menggunakan metode pengamatan total plate count. Problem secara empiris, tempat depot produksi air minum isi ulang banyak terdapat di Pangkajene Kabupaten Sidrap. Air minum isi ulang tersebut banyak dikonsumsi oleh masyarakat dikarenakan harganya terjangkau, dan tidak perlu memasak air untuk diminum tetapi masyarakat belum tahu mana air minum isi ulang yang layak untuk dikonsumsi dan aman bagi kesehatan. Berdasarkan dari hasil penelitian analisis kuantitatif kandungan mikroba pada air minum isi ulang di pangkajene kabupaten sidrap dengan metode PCA disimpulkan hasil kandungan mikroba sampel 1 pada pengenceran 10-1 terdapat 32 koloni, pengenceran 10-2 terdapat 3 koloni,atau mengandung 300 sel per ml air dan sampel 2 pengenceran 10-1 terdapat 9 koloni, pengenceran 10-2 terdapat 3 koloni, atau mengandung 300 sel per ml air.
Analisis Kadar Siklamat pada Minuman Es Teh yang beredar di Kelurahan Pangkajene Sidrap dengan Metode Alkalimetri Syahrul Mubarak; Dewi Lidiawati
Strada Journal of Pharmacy Vol. 3 No. 1 (2021): April
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjp.v3i1.77

Abstract

Minuman es teh adalah salah satu minuman jajanan dengan rasa manis, biasanya produsen menggunakan pemanis buatan untuk mengganti pemanis alami agar menekan biaya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar natrium siklamat pada minuman es teh yang beredar di Kelurahan Pangkajene. Adapun sampel yang digunakan sebanyak 10 sampel. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode analisis kuantitatif menggunakan metode alkalimetri. Hasil dari penelitian yang ditelah dilakukan adalah bahwa terdapat 4 sampel yang positif siklamat dengan kandungan kadar diantaranya : sampel B sebanyak 235 ppm, sampel D sebanyak 109,67 ppm, sampel H sebanyak 313 ppm dan sampel I sebanyak 297 ppm. Sampel tersebut masih dibawah ambang batas yang telah ditetapkan Perka BPOM sebesar 350 ppm.
Skrining Perilaku Merokok Bagi Siswa SMK Negeri 1 Sidrap Diwilayah Kerja Puskesmas Pangkajene Kabupaten Sidenreng Rappang Kassaming; Dewi Lidiawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 9 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merokok dianggap sebagai hal yang biasa dapat memberi perokok kenikmatan, tetapi dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi perokok dan orang-orang yang ada sisekitarnya. Masalah rokok ini masih menjadi masalah secaran nasional dengan menempati urutan sebagai negara ketiga dengan perokok aktif terbanyak di dunia. Upaya pengembangan pendidikan karakter secara jelas telah disampaikan dalam UU system pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradabang bangsa. Masa remaja adalah masa yang penuh dengan kegoncangan jiwa, masa berada dalam peralihan dan perubahan perilaku anak-anak menuju remaja. Pendidikan dan pengetahuan bahaya rokok bagi remaja khususnya dilingkungan sekolah menengah atas atau kejuruan diharapkan mampu memberikan edukasih terhadap perilaku merokok yang lebih memadai (Harahap & Nurlizawati, 2022). Program sekrining perilaku merokok pada siswa SMK Negeri 1 Sidrap bertujuan untuk mengidentifikasi prevalensi perilaku merokok serta keinginan siswa untuk berhenti merokok. Dari 474 siswa yang disekrining, 34% berjenis kelamin laki-laki dan 66% perempuan. Hasil menunjukkan bahwa 2% siswa merokok setiap hari, 8% merokok kadang-kadang, dan 13% pernah mencoba merokok. Mayoritas siswa (77%) tidak merokok sama sekali. Dari siswa yang merokok, 94% menyatakan keinginan untuk berhenti, sementara 6% tidak bersedia. Hasil ini menunjukkan perlunya intervensi berupa program pencegahan dan konseling untuk mengurangi perilaku merokok di kalangan siswa, dengan mayoritas siswa menunjukkan kesadaran untuk berhenti merokok.