Nayu Hestyna Wardany
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Manajemen Strategi Perbedaan Tarif Layanan Klinik Gigi Swasta Masyarakat Lokal dan WNA Di Bali Ludiwyk, Ludiwyk; Nayu Hestyna Wardany; Purwadhi, Purwadhi; Yani Restiani Widjaja
EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol. 4 No. 3: Maret 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/ekoma.v4i3.6552

Abstract

Pariwisata medis saat ini sudah menjadi fenomena yang semakin populer, khususnya di destinasi wisata internasional seperti di Bali yang secara tidak langsung akan menarik wisatawan asing untuk melakukan layanan kesehatan. Indutsri layanan kesehatan di Bali, khususnya untuk praktek swasta dokter gigi menghadapi tantangan dalam menetapkan tarif yang kompetitif untuk masyarakat lokal dan turis. tidak hanya dalam menetapkan tarif, tapi juga adanya differential tarif yang ditetapkan antara masyarakat lokal dan wisatawan asing. Hal ini tentu membuat para pemegang klinik harus lebih bijak dalam menentukan tarif tanpa nantinya ada persepsi ketidakadilan dalam pelayanan di antara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari strategi penetapan tarif diferensial, dampak nya terhadap persepsi pelanggan, dan efektivitasnya dalam meningkatkan profitabilitas tanpa mengorbankan keadilan layanan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil: menunjukan bahwa tarif diferensial, jika dikelola dengan komunikasi yang transparan, dapat meningkatkan pendapatan hingga 30% tanpa menurunkan tingkat kepuasan pasien lokal.
Model Pelatihan Simulasi Alur Layanan Untuk Meminimalisir Kesenjangan Keterampilan (Skills Gap) Tenaga Rekam Medis Di UPTD Puskesmas Kuta 1 Nayu Hestyna Wardany; Purwadhi, Purwadhi; Syarifuddin , Didin
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 5: Agustus 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i5.11005

Abstract

Dalam proses transisi penggunaan rekam medis elektronik (RME), fasilitas pelayanan kesehatan dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama dalam implementasi sistem RME adalah adanya kesenjangan keterampilan (skills gap) pada tenaga rekam medis, di mana kebutuhan tenaga kerja di bidang rekam medis tidak sesuai dengan sumber daya manusia yang tersedia. Banyak fasilitas pelayanan kesehatan masih menghadapi hambatan dalam menyediakan tenaga rekam medis yang kompeten dan sesuai dengan bidang keahliannya. Kondisi ini juga menjadi permasalahan salah satunya di UPTD Puskesmas Kuta 1, yakni adanya kesenjangan keterampilan (skills gap) diantara tenaga rekam medis berdasarkan jenjang pendidikan yang dimiliki. Kesenjangan keterampilan tenaga rekam medis menjadi tantangan yang berdampak pada ketepatan alur layanan dan kualitas pelayanan di Puskesmas Kuta 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model pelatihan alur layanan yang relevan guna meminimalkan kesenjangan keterampilan tersebut. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan utama dalam penelitian ini terdiri dari staf pendaftaran, koordinator pendaftaran, dan pihak Manajemen Puskesmas (Kepala Tata Usaha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar staf pendaftaran tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang rekam medis, serta belum pernah mengikuti pelatihan formal terkait alur pelayanan dan pelayanan prima. Model pelatihan yang dibutuhkan mencakup materi tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) alur layanan, keterampilan komunikasi (komunikasi efektif), dan prinsip pelayanan prima (service excellent), yang disampaikan melalui metode kombinasi teori dan praktik. Penelitian ini menyimpulkan pentingnya pelatihan yang terstruktur dan terjadwal dengan dukungan koordinasi antar unit serta pemanfaatan fleksibilitas anggaran melalui sistem BLUD Puskesmas. Model pelatihan yang dikembangkan diharapkan dapat menjadi acuan bagi Puskesmas lain dalam meningkatkan kompetensi tenaga rekam medis dan mutu pelayanan administrasi kesehatan.