Dalam proses transisi penggunaan rekam medis elektronik (RME), fasilitas pelayanan kesehatan dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama dalam implementasi sistem RME adalah adanya kesenjangan keterampilan (skills gap) pada tenaga rekam medis, di mana kebutuhan tenaga kerja di bidang rekam medis tidak sesuai dengan sumber daya manusia yang tersedia. Banyak fasilitas pelayanan kesehatan masih menghadapi hambatan dalam menyediakan tenaga rekam medis yang kompeten dan sesuai dengan bidang keahliannya. Kondisi ini juga menjadi permasalahan salah satunya di UPTD Puskesmas Kuta 1, yakni adanya kesenjangan keterampilan (skills gap) diantara tenaga rekam medis berdasarkan jenjang pendidikan yang dimiliki. Kesenjangan keterampilan tenaga rekam medis menjadi tantangan yang berdampak pada ketepatan alur layanan dan kualitas pelayanan di Puskesmas Kuta 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model pelatihan alur layanan yang relevan guna meminimalkan kesenjangan keterampilan tersebut. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan utama dalam penelitian ini terdiri dari staf pendaftaran, koordinator pendaftaran, dan pihak Manajemen Puskesmas (Kepala Tata Usaha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar staf pendaftaran tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang rekam medis, serta belum pernah mengikuti pelatihan formal terkait alur pelayanan dan pelayanan prima. Model pelatihan yang dibutuhkan mencakup materi tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) alur layanan, keterampilan komunikasi (komunikasi efektif), dan prinsip pelayanan prima (service excellent), yang disampaikan melalui metode kombinasi teori dan praktik. Penelitian ini menyimpulkan pentingnya pelatihan yang terstruktur dan terjadwal dengan dukungan koordinasi antar unit serta pemanfaatan fleksibilitas anggaran melalui sistem BLUD Puskesmas. Model pelatihan yang dikembangkan diharapkan dapat menjadi acuan bagi Puskesmas lain dalam meningkatkan kompetensi tenaga rekam medis dan mutu pelayanan administrasi kesehatan.