p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Tekno Kompak
Kadisi, Angelo Risang
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Regresi Linear Terhadap Tingkat Perceraian Di Jawa Tengah Menggunakan Bahasa Python Muhajannah, Syarifatul; Kadisi, Angelo Risang; Wakhidah, Nur
Jurnal Tekno Kompak Vol 19, No 2 (2025): AGUSTUS (In Progress)
Publisher : Universitas Teknokrat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33365/jtk.v19i2.4936

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pola trend hubungan antara jumlah pernikahan dengan tingkat perceraian yang terjadi di 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan adalah regresi linier sederhana, dengan data utama yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah pada tahun 2023. Dalam proses analisis, penelitian ini memanfaatkan bahasa pemrograman Python karena berbagai keunggulan yang dimilikinya. Python tidak hanya menawarkan sintaks yang sederhana dan mudah dipahami, tetapi juga memiliki berbagai pustaka yang sangat mendukung analisis data, seperti Pandas untuk pengolahan data, Scikit-learn untuk membangun model prediktif, dan Matplotlib untuk visualisasi data. Kemampuannya dalam mengelola data dalam jumlah besar secara efisien membuat Python sangat cocok untuk analisis yang memerlukan kecepatan dan akurasi tinggi. Model regresi linier sederhana yang diterapkan dalam penelitian ini menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Nilai R-squared mencapai 87,74%, yang berarti bahwa sebanyak 87,74% variasi tingkat perceraian dapat dijelaskan oleh jumlah pernikahan di kabupaten/kota yang dianalisis. Di sisi lain, nilai Mean Squared Error (MSE) sebesar 79.745,23 menunjukkan tingkat kesalahan prediksi yang berada dalam batas yang dapat diterima. Model ini juga mengungkapkan bahwa setiap peningkatan satu pernikahan rata-rata akan berhubungan dengan kenaikan sebesar 0,3486 pada tingkat perceraian. Beberapa hasil prediksi tingkat perceraian di kabupaten/kota tertentu berdasarkan jumlah pernikahan menghasilkan angka seperti 2.281,39; 3.501,47; 1.518,09; 1.455,32; 1.264,24; 2.240,59; dan 3.046,43 kasus. Hasil prediksi ini menggambarkan estimasi tingkat perceraian yang dihasilkan oleh model di wilayah-wilayah tersebut. Analisis ini memperlihatkan adanya korelasi positif antara jumlah pernikahan dan tingkat perceraian, di mana wilayah dengan jumlah pernikahan yang lebih tinggi cenderung memiliki tingkat perceraian yang juga lebih tinggi. Penemuan ini memberikan bukti empiris yang memperkuat adanya hubungan linier yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pijakan ilmiah dalam perumusan kebijakan yang lebih efektif. Melalui pendekatan berbasis data ini, intervensi yang dirancang untuk mengurangi angka perceraian di masa depan dapat dilakukan secara lebih terarah dan strategis
Penerapan Metode Moora Dalam Menentukan Tingkat Pendidikan Masyarakat Berdasarkan Jumlah Lulusan Kota Semarang Kadisi, Angelo Risang; Muhajannah, Syarifatul Muhajannah; Pungkasani, Prind Triajeng
Jurnal Tekno Kompak Vol 19, No 2 (2025): AGUSTUS (In Progress)
Publisher : Universitas Teknokrat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33365/jtk.v19i2.5009

Abstract

Abstrakāˆ’ Penelitian ini dilakukan untuk memberikan rekomendasi keputusan dalam penentuan tingkat pendidikan bagi masyarakat Kota Semarang berdasarkan jumlah kelulusannya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pihak terkait seperti pemerintah dapat menentukan tingkat pendidikan masyarakat bagi setiap kecamatan berdasarkan angka kelulusan yang dimiliki di setiap jenjang pendidikan. Penentuan tingkat pendidikan ini dihitung menurut setiap kecamatan di Kota Semarang dengan metode MOORA (Multi-Objective Optimization on the Basis Of Ratio Analysis). Masing-masing jenjang pendidikan merupakan kriteria yang diberikan bobot dengan teknik pembobotan Rank Sum. Alternatif yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 16 alternatif yang semuanya adalah kecamatan yang ada di Semarang. Sebagai kriteria yang diganakan pada perhitungan ini adalah setiap jenjang pendidikan yang ada di kota Semarang. Jenjang pendidikan yang digunakan pada perhitungan ini adalah belum/tidak menempuh pendidikan, belum tamat SD/sederajat, hingga lulusan SD, SLTP/sederajat, SLTA/sederajat, Diploma I/II, Diploma III/Akademi, Diploma IV/Strata I, Strata II, dan Strata III. Hasil implementasi metode MOORA dalam sistem pendukung keputusan dengan pembobotan Rank Sum untuk kriteria kecamatan yang memperoleh hasil paling rendah dalam tingkat pendidikan adalah Gayamsari dengan nilai Yi sebesar 0.099639. Berdasarkan data UNESCO 2023 jumlah besaran presentase lulusan sarjana di Indonesia adalah 10,51%. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan penelitian, karena Kecamatan Gayamsari menjadi salah satu daerah paling rendah tingkat presentase lulusan sarjananya. Kecamatan ini hanya menyumbang angka presentase lulusan sarjana sebesar 7,45% berdasarkan data DISDUKCAPIL Kota Semarang 2023. Jumlah presentase lulusan sarjana di Kecamaan Gayamsari ini jelas dibawah dari nilai presentase yang ada di Indonesia berdasarkan data UNESCO. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pemerintah mampu mengambil langkah serius dalam menangani daerah yang kualitas tingkat lulusanya paling rendah. Melalui hasil penelitian ini, nantinya pemerintah dapat memberikan informasi terkait tingkat pendidikan masyaarakat berdasarkan tingkat lulusan kota semarang. Pemerintah dapat mengambil langkah strategis dan serius dalam menangani wilayah-wilayah dengan kualitas pendidikan yang rendah, sehingga upaya pemerataan mutu pendidikan dapat tercapai secara lebih optimal.Kata Kunci: Tingkat Pendidikan, Moora, Kelulusan, Kota Semarang, UNESCO, Sistem Pendukung Keputusan.