Kebakaran dikategorikan sebagai bencana jika menyebabkan kematian, yaitu jika mengakibatkan kematian lima orang atau lebih terjadi di pemukiman, serta kematian tiga orang atau lebih jika terjadi di bangunan atau properti non-struktural, termasuk kebakaran pada kendaraan dan di area antara perkotaan dan pedesaan. Dampak kebakaran sangat merugikan, baik dari segi materiil maupun korban jiwa. Sifat kebakaran yang dapat terjadi tanpa diduga dan di mana saja, seperti yang konsisten disebutkan dalam berbagai sumber menunjukkan bahwa momen-momen awal kebakaran sangatlah krusial. Apabila tindakan cepat tidak diambil, api kecil dapat dengan cepat membesar menjadi bencana yang tidak terkendali, sebagaimana terlihat dari insiden di mana upaya pemadaman mandiri gagal karena api membesar dengan cepat. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang berbagai media pemadam api dan efektivitasnya, khususnya dalam konteks waktu pemadaman, menjadi sangat krusial. Pemilihan alat pemadam yang tepat pada tahap awal insiden kebakaran sangat penting untuk meminimalkan penyebaran api dan kerusakan yang diakibatkannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk secara komparatif mengevaluasi efektivitas fire blanket, APAR dry powder, dan air sebagai media pemadam api. Fokus utama akan diberikan pada perbandingan waktu pemadaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata, APAR Dry Powder memadamkan api lebih cepat dibanding Fire Blanket dan Air. Namun, hasil uji statistik menggunakan Welch’s ANOVA menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara ketiga media pemadam tersebut (p = 0,060 > 0,05). Artinya, meskipun APAR Dry Powder terlihat paling efektif secara rata-rata, tidak bisa disimpulkan secara statistik bahwa perbedaannya benar-benar signifikan.