Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Sumber Dana Pendidikan SMKS St.Nahanson Parapat Sipoholon rapita Banjarnahor, rapita; Hotmarito Hutabarat; Tia Murni Tampubolon; Rico Sihotang; Tetti Manullang
Jurilma Vol. 1 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : CV.RIZANIA MEDIA PRATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69533/841y2b87

Abstract

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang diharapkan, dana yang memadai sangat penting untuk mendukung berbagai aspek pembiayaannya. Kualitas pendidikan tidak dapat ditingkatkan tanpa adanya alokasi sumber daya keuangan yang cukup. Penelitian ini dilakukan di SMKS St. Nahanson Parapat dengan tujuan utama untuk mengidentifikasi sumber-sumber pendanaan yang digunakan oleh lembaga ini. Memahami sumber pendanaan dianggap krusial dalam manajemen lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yang melibatkan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Data utama diperoleh melalui wawancara dengan kepala sekolah, yang memberikan informasi mengenai sumber-sumber dana yang tersedia di SMKS St. Nahanson Parapat Sipoholon.Pendanaan pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat, dan harus dikelola dengan prinsip keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan. Efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik juga merupakan prinsip penting dalam pengelolaan dana pendidikan. Sumber dana ini sangat menentukan dalam efektivitas dan efisiensi manajemen pendidikan.Sumber-sumber dana pendidikan untuk SMKS St. Nahanson Parapat meliputi: 1) Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Pemerintah Pusat, 2) Iuran SPP dari Peserta didik, 3) Yayasan SMKS St. Nahanson Parapat, dan 4) kontribusi dari para alumni yang terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk bantuan finansial maupun fasilitas. Besaran biaya pendidikan sangat terkait erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan, termasuk layanan kepada siswa dan kebersihan sekolah.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip-prinsip pengelolaan sumber dana yang ada dalam teori telah berhasil diterapkan di SMKS St. Nahanson Parapat Sipoholon. Hal ini terlihat dari kesesuaian antara teori dan praktik di lapangan terkait dengan sumber-sumber dana pendidikan. Temuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada kepala sekolah dalam menentukan dan mengelola sumber-sumber dana sekolah, memastikan bahwa mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang sumber-sumber pendanaan yang tersedia untuk lembaga pendidikan mereka.
Implementasi Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah SMKS ST.Nahanson Parapat Sipoholon Hotmarito Hutabarat; Tia Murni Tampubolon; Rapita Banjarnahor; Rico M Sihotang
Tri Tunggal: Jurnal Pendidikan Kristen dan Katolik Vol. 2 No. 3 (2024): Agustus : Tri Tunggal: Jurnal Pendidikan Kristen dan Katolik
Publisher : Asosiasi Riset Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/tritunggal.v2i3.472

Abstract

Leadership style can be defined as a collection of a person's behavior that aims to change and influence the minds of other people so that they are willing to follow the instructions and directions given. This research is a type of qualitative research that uses a descriptive approach. The aim is to explain and describe information obtained from the field as data in research. The location of this research was at SMKS St. Nahanson Parapat Sipoholon, the research subject is the principal at SMKS St. Nahanson Parapat Sipoholon. The data analysis method used refers to the theory of Miles and Huberman, which consists of several steps as follows: 1). Data Collection: Researchers collect data through interviews, observation and documentation. 2). Data Reduction: Researchers carry out selection returning to the data that has been collected at the data analysis stage. 3). Data Presentation: The reduced data is presented by the researcher at this stage. 4). Drawing Conclusions: Before drawing conclusions, the researcher double-checks the data that has been collected. Leadership is the ability and readiness of an individual to influence, encourage, invite, guide, mobilize, and if necessary force others to act in achieving organizational goals. Situational leadership is a leadership approach in which the leader's behavior is adapted to the varying conditions and situations of each subordinate. Indicators that influence situational leadership include: (a) the telling dimension, where the leader gives clear instructions when assigning; (b) selling dimension, which involves two-way communication between leaders and subordinates; (c) participating dimension, which includes assigning tasks and responsibilities to subordinates and supporting leaders in carrying out these tasks; and (d) the delegation dimension, where the leader gives authority to subordinates to act independently. At St. Mary's Vocational School Nahanson Parapat, the situational approach adapts leader behavior to specific conditions and subordinate needs, with four main styles, namely telling, selling, participating, and delegating. Situational leadership has been implemented with examples of implementation by the Principal practicing a telling approach in exam preparation, using selling in discussing new teaching scheduling, and participating in Prakerin planning. However, the delegating style is less applied because the Principal tends to control all aspects of decisions and tasks. In practice, situational leadership at St. Nahanson Parapat faces several obstacles, including the school environment and staff characteristics, which influence the effectiveness of implementing this leadership style. These obstacles require special strategies to overcome them, so that situational leadership can be more effective and adapt to existing situations, so that organizational goals are achieved optimally.