Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman pokok penting di negara tropis. Di Indonesia, komoditas ini merupakan bahan pangan yang sangat popular dan banyak digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai produk pangan olahan dan industri. Produksi kalus embriogenik yang dapat beregenerasi akan berguna dalam program pemuliaan bioteknologi untuk perbanyakan tanaman. Frekuensi tinggi pada pembentukan kalus embriogenik merupakan langkah kunci dalam sistem regenerasi ubi kayu khususnya untuk mendukung program pemuliaan modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pikloram terhadap pembentukan kalus dan regenerasi embrio somatik pada empat jenis ubi kayu. Leaf lobe yang berasal dari kultur in vitro digunakan sebagai eksplan untuk menginduksi kalus embriogenik pada media dasar MS dengan empat tingkat konsentrasi pikloram yaitu 3 mg/l, 5 mg/l, 10 mg/l, dan 12 mg/l. Evaluasi efisiensi produksi embrio somatik dilakukan berdasarkan persentase kalus embriogenik yang terbentuk dalam setiap perlakuan. Kalus embrio somatik selanjutnya dipindahkan ke media maturasi MSN ( 1 mg/ml MS+NAA +1 mg/l CuSO4.) Setelah tumbuh kotiledon pada media MSN, dipindahkan ke media MS yang mengandung 1 mg/l BAP. Pendewasaan tunas dilakukan pada media MS tanpa ZPT selama 5 -7 minggu. Aklimatisasi dilakukan pada media tanam yang terdiri dari tanah:kompos (1:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan media MS yang mengandung pikloram pada konsentrasi 3 mg/l, 5 mg/l, 10 mg/l, dan 12 mg/l dapat menginduksi pembentukan kalus dari eksplan leaf lobe ubi kayu Adira 4, Carvita 25, Manggu dan Menti menghasilkan persentase eksplan berkalus 100 %, sedangkan pada media kontrol (tanpa pikloram) tidak menghasilkan kalus. Pada semua konsentrasi pikloram yang diuji, keempat jenis ubi kayu dapat membentuk kalus embriogenik. Persentase pembentukan kalus embriogenik tertinggi yaitu sebesar 83,3% diperoleh pada media MS yang mengandung 5 mg/l pikloram untuk Carvita 25 dan Menti. Waktu tercepat untuk pembentukan kalus embriogenik adalah 12 hari dan paling lama adalah 51 hari. Formulasi media untuk regenerasi ubi kayu melalui jalur embrio somatik yang diperoleh dari penelitian ini akan bermanfaat untuk produksi bibit ubi kayu dan juga bisa digunakan untuk transformasi genetik untuk perbaikan kualitas ubi kayu.